DokterSehat.Com – Saat kita anak-anak, hujan bisa menjadi sebuah fenomena alam yang sangat ditunggu-tunggu. Di bawah guyuran hujan, kita bisa semakin asik melakukan berbagai permainan layaknya sepakbola atau bahkan permainan tradisional layaknya gobak sodor. Semain deras, semakin seru permainan berlangsung. Sayangnya, kini banyak orang tua yang justru akan sebisa mungkin menghindarkan anaknya dari tetesan air hujan. Air hujan dianggap sebagai salah satu penyebab demam paling umum bagi anak-anak sehingga anak pun hanya bisa menonton hujan dari balik rumahnya.
Pakar kesehatan sendiri menyebutkan jika air hujan memiliki semacam senyawa asam tertentu yang bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan, apalagi jika sistem imun tubuh sedang tidak benar-benar fit. Meskipun begitu, pakar kesehatan ternyata masih memperbolehkan anak-anak untuk hujan-hujanan, meskipun dengan catatan bahwa aktifitas ini hanya dilakukan sesekali saja dan pastikan bahwa air yang menerpa tubuh anak adalah yang jatuh dari langit langsung, bukan dari pancuran atap.
Anak-anak memang cenderung memiliki fisik yang sangat aktif sehingga akan lebih baik jika dibiarkan beraktifitas di luar ruangan. Bermain saat hujan-hujanan memang beresiko memberikan demam, namun, jika tubuh memang dalam kondisi yang fit dan sistem imun tubuh dalam kondisi prima, tubuh akan bisa menyeimbangkan suhu tubuhnya dengan suhu air hujan yang cenderung sangat dingin. Permainan yang dilakukan di tengah hujan deras juga cenderung akan terlihat lebih menyenangkan sehingga akan membuat suasana emosi anak menjadi lebih baik yang tentu saja bisa berimbas positif bagi kesehatan tubuh.
Satu hal yang harus diperhatikan orang tua jika memberikan anak ijin untuk hujan-hujanan adalah anak haruslah dalam kondisi yang benar-benar fit. Berikanlah juga pesan bahwa anak tidak boleh terguyur air yang berasal dari pancuran atap karena kondisi atap yang kotor beresiko membuat air tersebut kotor dan penuh dengan banyak kuman dan bakteri. Selain itu, pastikan juga bahwa anak tidak menelan air hujan yang tentu akan kurang baik dikonsumsi bagi tubuh. Anak yang gembira tentu akan jauh lebih terlihat menyenangkan daripada anak yang sedih karena tidak diijinkan bermain, bukan?