Terbit: 25 September 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Tak hanya tentang aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa di berbagai kota besar di Indonesia, warganet juga sempat dihebohkan dengan temuan selongsong gas air mata yang sudah kadaluarsa. Sebenarnya, apakah benar jika gas air mata yang kadaluarsa bisa membahayakan kesehatan?

Heboh Gas Air Mata Kadaluarsa, Berbahayakah?

Dampak Gas Air Mata Kadaluarsa

Akun Twitter @Dandhy_Laksono mengunggah dua gambar. Gambar pertama menunjukkan foto selongsong gas air mata yang menunjukkan tanggal kadaluarsanya pada Mei 2016 atau lebih dari tiga tahun lalu. di Gambar lainnya adalah tangkapan layar dari status istri Almarhum aktivis Munir, Suci Wati.

Suci menyebut selongsong gas air mata kadaluarsa ini sebaiknya dikumpulkan karena bisa dijadikan barang bukti adanya kesalahan prosedur dalam penggunaan gas air mata. Suci menyebut gas air mata kadaluarsa bisa memberikan efek beracun yang berdampak pada kebutaan permanen, kerusakan saluran pernapasan, kulit terbakar, hingga keguguran bagi ibu hamil. Bahkan, ada sebagian warganet yang menyebut hal ini bisa saja menyebabkan ledakan.

Pakar kesehatan menyebut gas air mata baru bisa memberikan dampak bagi kondisi tubuh saat terhirup. Jika kita mengalami alergi, hal ini bisa menyebabkan sesak napas atau pembengkakan selaput lendir pada hidung. Selain itu, hal ini juga akan menyebabkan iritasi yang akhirnya berimbas pada keluarnya air mata dalam jumlah yang lebih banyak.

Terdapat beberapa jenis kandungan yang bisa ditemukan di dalam gas air mata seperti chlorobenzylidenemalononitrilechloroacetophenonebromoacetone, phenacyl bromide hingga semprotan merica.

Khusus untuk gas air mata yang kadaluarsa, banyak warganet yang mengaku sensasi perih pada mata yang jauh lebih parah. Bahkan, ada yang menyebut tenggorokannya terasa seperti tercekik akibat hal ini. Hanya saja, pakar kesehatan menyebut hal ini bisa jadi karena faktor subjektif. Ada yang bisa merasakan sensasi perih dengan sangat parah namun ada yang tidak benar-benar merasakannya.

Seberapa Lama Efek Gas Air Mata Bisa Bertahan?

Rohini Haar dari University of California, Berkeley menyebut kebanyakan gas air mata yang dipakai aparat adalah yang memiliki kandungan TRPA1, CS2, atau CX. Masalahnya adalah kandungan ini bisa bertahan di suatu daerah hingga beberapa hari. Karena alasan inilah banyak warganet yang masih merasakan dampak dari gas air mata hingga saat ini.

Beberapa Cara untuk Mengatasi Dampak Gas Air Mata

Terdapat beberapa cara yang bisa kita lakukan demi mengatasi atau mencegah dampak buruk dari gas air mata.

Berikut adalah beberapa di antaranya.

  1. Memakai Masker Gas

Masker gas berbeda dengan masker hijau atau masker kain yang biasa kita gunakan. Masker gas atau respirator ini bisa digunakan untuk mencegah dampak gas air mata. Jika perlu, kita bisa memakai kacamata pelindung demi memberikan perlindungan lebih maksimal.

2. Mencari Udara Segar

Jika di area kita sudah terdampak gas air mata, segeralah pindah ke area lain yang memiliki udara lebih segar demi mencegah dampak buruknya.

3. Membilas dengan Air Dingin

Bilaslah muka atau mata dengan air dingin demi menghilangkan efek iritasi pada kulit, mata, dan hidung. Setelahnya, gunakan sabun.

4. Jangan Memakai Kosmetik

Kosmetik bisa membuat penyerapan gas air mata menjadi lebih cepat.

5. Jangan Sembarangan Menggosok Mata atau Kulit

Menggosok mata atau kulit justru bisa memperburuk efek dari gas air mata. Hal ini bisa membuat kristal gas air mata menjadi lebih aktif.

 

Sumber:

  1. Anonim. 2019. Yang Harus Dilakukan saat Terkena Gas Air Mata. cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190522141027-255-397394/yang-harus-dilakukan-saat-terkena-gas-air-mata. (Diakses pada 25 September 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi