Terbit: 1 July 2019 | Diperbarui: 10 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah masalah kesehatan yang cukup banyak menyerang masyarakat Indonesia. Penyakit yang bisa berujung pada serangan jantung atau stroke yang mematikan ini seringkali disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Sayangnya, kita seringkali tidak menyadari berbagai hal yang bisa meningkatkan risiko terkena masalah kesehatan ini.

7 Hal Tak Terduga yang Bisa Memicu Datangnya Hipertensi

Berbagai hal tak terduga yang bisa meningkatkan risiko hipertensi

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa hal yang bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah. Kita harus mewaspadainya demi mencegah datangnya hipertensi.

Berikut adalah berbagai hal tersebut.

  1. Pola makan yang buruk

Pakar kesehatan menyebut pola makan sebagai salah satu pemicu paling utama dari masalah hipertensi. Sayangnya, banyak orang yang lebih mementingkan rasa yang enak alih-alih makanan yang sehat saat makan. Padahal, hal ini bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Sebagai contoh, makanan dengan kandungan garam atau lemak yang tinggi memang cenderung jauh lebih enak dari makanan tinggi serat layaknya sayur dan buah-buahan. Padahal, makanan-makanan ini bisa membuat tekanan darah naik dengan signifikan.

Cobalah untuk menurunkan asupan garam dan makanan tinggi lemak. Terapkanlah pola makan dengan lebih seimbang demi menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

  1. Kurang gerak

Karena aktivitas sehari-hari yang membuat kita lebih banyak duduk seharian, kita pun menjadi kurang gerak dan jarang berolahraga. Padahal, hal ini bisa membuat kesehatan pembuluh darah dan jantung semakin menurun. Pakar kesehatan pun menyebut kurang gerak berpengaruh besar bagi risiko terkena hipertensi.

Cobalah untuk lebih rajin berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari demi memperlancar sirkulasi darah dan membuat tekanan darah menurun. Selain itu, kita juga bisa membiasakan diri untuk lebih sering berjalan kaki, naik turun tangga, atau setidaknya melakukan peregangan.

  1. Berat badan berlebihan

Berat badan berlebih yang membuat jumlah lemak lebih dari 20 persen berat total tubuh bisa menyebabkan peningkatan risiko terkena hipertensi dan kolesterol tinggi. Jika kondisi ini terus memburuk dan kita tak kunjung bisa membuat berat badan normal kembali, dikhawatirkan akan memicu komplikasi yang lebih serius seperti stroke dan penyakit jantung.

  1. Kebiasaan merokok

Lebih dari 75 persen pria dewasa di Indonesia adalah perokok. Karena alasan ini pulalah kasus hipertensi di Indonesia cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh kandungan nikotin di dalam rokok yang bisa meusak jantung dan pembuluh darah, sekaligus membuat tekanan darah naik. Tak hanya perokok aktif, perokok pasif bahkan bisa mengalami kenaikan risiko terkena penyakit kardiovaskular jika sering menghirupnya.

  1. Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol

Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol tak hanya akan membuat perut semakin membuncit. Hal ini bisa memicu datangnya hipertensi, stroke, kanker, dan gagal jantung.

  1. Stres

Aktivitas sehari-hari seperti pekerjaan yang berat, kemacetan lalu lintas, hingga berbagai masalah yang harus dihadapi dalam kehidupan bisa menyebabkan datangnya stres. Masalahnya adalah stres bisa merusak keseimbangan hormon, mengubah pola makan, mengganggu pola tidur, hingga membuat kita cenderung lebih suka merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol. Berbagai hal ini bisa membuat risiko terkena hipertensi semakin meningkat.

  1. Mengalami masalah sleep apnea

Sleep apnea seringkali dianggap sebagai masalah mendengkur yang ringan. Padahal, masalah kesehatan ini bisa membuat seseorang mengalami henti napas saat tidur. Kondisi ini akan membuat pasokan oksigen di dalam tubuh terganggu dan akhirnya menyebabkan dampak seperti hipertensi.

Beberapa masalah kesehatan lain seperti diabetes dan kolesterol tinggi juga bisa memicu datangnya hipertensi, namun sebaiknya kita menghindari berbagai hal yang disebutkan di atas demi mencegah datangnya masalah kesehatan ini.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi