Terbit: 13 April 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Gula adalah salah satu penemuan terbesar yang mengubah kehidupan manusia. Tidak hanya memberikan rasa nikmat pada makanan saja. Gula juga memberikan banyak sekali efek samping seperti memicu kondisi diabetes dan masalah lain yang lebih serius. Singkatnya, gula bisa bermanfaat dan bisa juga merugikan. Jadi, selalu perhatikan gula yang ada di sekitar Anda termasuk dalam makanan kemasan.

7 Cara Gula Disembunyikan dari Makanan Kemasan (Wajib Tahu)

Gula tersembunyi yang bisa berbahaya

Makanan kemasan baik dalam bentuk minuman kaleng, botol, hingga camilan manis berbungkus kardus biasanya memiliki kandungan gula. Namun, gula yang diberikan atau dicantumkan pada komposisi sering kali tidak menggunakan kata gula atau sugar. Jadi, beberapa orang awam menganggap makanan itu tidak ada gulanya.

Padahal gula memiliki beberapa jenis baik itu gula meja yang sering kita gunakan atau gula buatan dengan nama kimianya yang beragam. Terkadang gula juga dicantumkan dalam bentuk bahan lain yang memiliki rasa manis, misal madu. Nah, kalau Anda ingin tahu lebih jauh tentang gula-gula yang disembunyikan itu, simak ulasan di bawah ini.

Berbagai cara gula disembunyikan

Sebelum membahas lebih jauh, kita perlu tahu kalau sebenarnya gula bisa bermanfaat untuk tubuh karena zat ini bentuk lain dari karbohidrat. Namun, kita harus tahu takaran yang tepat saat mengonsumsi gula agar tidak terjadi masalah pada tubuh seperti memicu diabetes.

Gula yang ada di luar sana jumlahnya ada banyak. Namun, sering tidak kita kenali atau memang tidak mengetahuinya. Nah, agar tidak kebingungan dengan masalah gula, berikut beberapa jenis yang sering tersamarkan.

  1. Menggunakan nama lain dari gula

Sesuatu yang manis bisa dikategorikan sebagai gula termasuk madu atau gula buatan lainnya. Misal produk kemasan yang Anda makan menggunakan bahan gula kelapa, madu, gula kurma, maltosa, hingga ethyl maltol. Semua yang disebut tetap gula dan kalau berlebihan dampaknya sama saja dengan gula pasir yang sering kita gunakan.

Selanjutnya gula juga bisa diwujudkan dalam bentuk sirop dan sejenisnya. Golden syrup, maple syrup, rice syrup, hingga corn syrup dan lainnya. Apa saja jenis dan namanya. Sirup tetap mengandung gula dalam jumlah banyak dan tidak bisa disepelekan begitu saja.

  1. Menggunakan porsi kecil berkali-kali

Gula yang digunakan oleh pabrikan makanan tidak hanya satu jenis saja. Ada beberapa gula yang ditambahkan sehingga terlihat sangat kecil porsinya. Padahal gula-gula yang digunakan kalau dijumlah akan jadi lebih banyak kandungannya. Sekali lagi, lihat kandungan gula totalnya, tidak bahan gula pada komposisi yang bisa saja jenisnya banyak dan tidak kita kenali.

Kalau ingin tahu kandungan gula yang digunakan, ada baiknya untuk melihat tabel nutrition fact. Pada bagian karbohidrat akan terlihat gula sebagai turunannya. Bagian ini adalah patokan utama agar Anda tidak salah makan atau mengonsumsi makanan terlalu banyak.

  1. Memasukkan gula ke makanan yang tidak manis

Salah satu kesalahan terbesar kita saat mengonsumsi makanan kemasan adalah tidak tahu apakah makanan yang kita makan mengandung gula atau tidak. Jangan hanya karena tidak memiliki rasa manis lantas kita menganggapnya aman. Kita ambil contoh saja yoghurt, meski pakai gula hanya rasanya tetap dominan asam.

  1. Diberi embel-embel kata sehat

Gula tidak bisa diberi embel-embel sehat atau tidak sehat. Gula kalau dikonsumsi berlebihan meski berasal dari madu sekalipun tetap saja tidak sehat. Jadi pemberian klaim sehat sama saja membohongi kita semua. Selalu pastikan kandungan gula totalnya saja agar Anda tidak konsumsi dan akhirnya berdampak buruk pada tubuh.

  1. Klaim sehat untuk produk yang dijual

Salah satu alasan mengapa kita membeli makanan atau minuman tertentu adalah klaim sehat yang diberikan. Dengan klaim sehat menurut mereka sendiri atau lembaga kesehatan tertentu, kita jadi mengabaikan kandungan gula yang ada pada makan. Karena ada label atau klaim sehat, kita menganggap makanan ini bebas dikonsumsi.

Apa pun jenis makanan kemasan yang akan Anda santap dan klaim yang diberikan, sebisa mungkin untuk tidak terlalu terpengaruh dengan klaim sehat yang diberikan. Tetap cek nutrition fact yang ada di kemasan bagian belakang agar kita tahu kandungan gulanya.

  1. Menggunakan porsi yang lebih kecil

Beberapa merek makanan dan minuman yang memang dikenal sangat manis rasanya mengeluarkan porsi mini. Maksud mengeluarkan porsi ini adalah meyakinkan pembeli kalau gula yang dikandung akan jauh lebih rendah.

Sayangnya dengan porsi kecil itu, kita kerap makan atau minum hingga 2-3 porsi. Artinya jumlah gula yang masuk ke dalam tubuh akan tetap sama. Selain itu, porsi kecil akan lebih mahal harganya dari porsi besar kalau dijumlahkan.

  1. Mengeluarkan produk dengan nama “low sugar

Meski tidak semua produk mengeluarkan versi low sugar atau gula rendah, cara ini bisa dilakukan untuk menyembunyikan gula yang ada di dalam kemasan. Dengan produk rendah gula ini, seseorang yang aware dengan masalah gula akan memilih produk itu dibandingkan produk sebelumnya. Namun, tidak semua produk dengan kata-kata low sugar memiliki kandungan gula yang rendah.

Coba beli dua produk, yang pertama memiliki jenis low sugar dan yang satunya normal. Bandingkan kandungan gula yang ada di nutrition fact. Kalau perbedaan sangat rendah dan hampir tidak signifikan, berarti Anda tertipu.

Inilah beberapa cara gula disembunyikan dari makanan. Nah, dari beberapa ulasan di atas, mana saja yang pernah Anda alami? Coba sekarang pergi beli makanan kemasan kesukaan Anda. Nah, dari komposisi, lihat apakah ada gula yang disembunyikan atau tidak. Kalau ada, artinya Anda harus hati-hati dan membatasi konsumsinya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi