Terbit: 1 February 2019 | Diperbarui: 13 June 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Usus halus atau yang dikenal juga dengan usus kecil adalah salah satu bagian dari sistem pencernaan. Usus yang mengambil cukup banyak ruang di rongga perut ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu usus dua belas jari, usus kosong, dan usus penyerapan. Usus halus mengambil peran penting dalam penyerapan nutisi makanan. Selain untuk penyerapan, apalagi fungsi usus halus lainnya? Simak selangkapnya tentang usus halus berikut ini!

Mengenal Fungsi Usus Halus dalam Sistem Pencernaan

Anatomi dan Bagian-Bagian Usus Halus

Secara umum usus terbagi menjadi dua bagian yaitu usus besar dan usus kecil atau usus halus. Dari segi ukuran memang usus besar memiliki ukurang yang lebih besar yaitu rata-rata memiliki diajmeter 7,5 cm, sedangkan diameter usus halus hanya sekitar 2,5 cm. meskipun ukurannya lebih kecil, tapi usus kecil juah lebih panjang dari susu besar.

Usus besar memiliki panjang sekitar 1,5 meter, sedangakn usus halus panjangnya bisa mecapai 8 meter. Usus halus adalah penghubung antara lambung dan usus besar. Jika melihat pada gambar anatomi tubuh, posisi usus halus terlipat-lipat dan dikelilingi oleh usus halus.

Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), usus penyerapan (ileum). Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian usus halus yang menghubungkan lambung dengan usus kosong. Dibandingkan jejenun dan ileum, duodenum memiliki ukuran paling pendek yaitu hanya berkisar 25-38 cm.

Bagian yang kedua adalah usus kosong atau jejenum. Panjang jejenum kurang lebih adalah 2,5 meter. Jejenum menenpati bagian atas perut. Bagian yang terakhir adalah ileum yang merupakan bagian usus halus terpanjang. Panjang ileum adalah sekitar 3.5 meter.

Bagian dalam usus halis dilapisi oleh jaringan yang disebut dengan vili. Masing-masing vili terbagi menjadi struktur yang lebih kecil yaitu mikrovili. Keduanya memungkinan usus halus untuk melebarkan pemukaannya agar penyarapan nutrisi dapat lebih maksimal.

Fungsi Usus Halus

Fungsi usus halus dalam sistem pencernaan sangat penting. Setelah pencernaan mekanik terjadi di mulut dan sebagian di lambung, usus halus menjadi tempat makanan dicerna secara kimiawi. Selain itu, sekitar 90% penyerapan nutrisi makanan terjadi di usus halus. Sedangakan 10% terjadi di lambung dan usus besar.

Berikut adalah dua fungsi usus halus yang paling utama dalam sistem perncernaan:

1. Pencernaan kimiawi

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa salah satu fungsi susu halus adalah sebagai tempat terjadinya pencernaan kimiawi. Makanan aan berada dalam usus halus kurang lebih selama 3-5 jam. Selama waktu ini, makanan akan diolah oleh enzim pencernaan dan cairan empedu.

Usus dua belas jari terhubung dengan saluran dari empedu dan pankreas sehingga memungkinkan masuknya enzim pencernaan dan empedu. Pankreas mengeluarkan enzim tripsin, amilase, dan lipase yang mampu memecah protein, karbohidrat, dan lemak.

Selain enzim, terdapat juga empedu yang diproduksi oleh hati. Empedu yang ada dalam kantung empedu akan masuk ke usus dua belas jari untuk membantu mengemulsi lemak dan membantu penyerapannya.

2. Menyerap nutrisi

Fungsi usus halus selanjutnya adalah menyerap nutrisi. Setalah diolah menjadi makanan yang bisa lebih dicerna. Nutrisi yang ada dalam makanan akan diserap oleh lapisan tipis usus halus untuk kemudian didistribusikan ke seluruh tubuh melalui aliran darah dan sistem limfatik.

Setiap bagian usus halus menyerap nutrisi tertentu seperti bagian usus dua belas jari yang menyerap mineral seperti zat besi dan kalsium. Setelahnya, usus kosong menjadi tempat lemak, pati, dan protein dipecah dan diserap. Sedangkan pada usus penyerapan. Air, vitamin B12, dan garam empedu akan diserap.

Gangguan Fungsi Usus Halus

Dilansir dari Live Science, ada banyak berbagai masalah yang mungkin menyerang usus halus dan menggangu fungsi usus halus. Beberapa penyakit yang mungkin menyerang usus halus adalah seperti infeksi, penyakit Crohn, penyakit celiac, penyumbatan usus, sindron iritasi usus, tukak saluran pencernaan, dan pertumbuhan bakteri berlebihan.

Kanker usus juga berpotensi terjadi, tapi kemungkinannya cukup kecil. Faktor yang dapat meningkatkan risiko berkembangnya masalah pada usus halus adalah seperti diet rendah serat, kuran olahraga, stres, terlalu banyak konsumsi susu, kehamilan, efek samping obat tertentu, dan akibat dari sering menahan buang air besar.

Diet bebas gluten dipercaya dapat meningkatkan kesehatan usus halus, namun hal ini tidak berlaku bagi semua orang. Hal ini berlaku untuk pemilik penyakit celiac, yang merupakan kelainan kekebalan tubuh yang menyebabkan kerusakan usus halus jika seseorang mengonsumsi gluten.

Tips Merawat Kesehatan Usus Halus

Merawat kesehatan usus halus agar fungsi usus halus dapat tetao terjaga sebanarnya tidak sulit. Sama halnya dengan penyakit lainnya, gangguan pada usus halus dapat dihindari dengan menerapkan pola hidup sehat. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk merawat kesehatan usus halus:

  • Hindari kebiasaan yang dapat berbahaya bagi tubuh termasuk rokok, konsumsi kafein berlebihan, dan konsumsi alkohol.
  • Jaga berat badan ideal. Berat tubuh ideal dapat menurunkan berbagai risiko penyakit.
  • Jaga asupan nutrisi seimbang.
  • Perbanyak minum air putih.
  • Olahraga secara rutin dan teratur.
  • Lakukan skrining kesehatan secara teratur, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan gangguan atau kanker saluran pencernaan.
  • Konsumsi probiotik yang baik untuk membantu fungsi usus halus.

Jika mengalami gejala yang mengindikasikan adanya gangguan pada sistem pencernaan, segera konsultasikan dengan dokter. Beberapa penyakit sering kali tidak menunjukkan gejala awal dan baru terdeterksi setelah sudah cukup parah. Maka untuk menghindari hal tersebut, tidak perlu takut untuk berkonsultasi ke dokter tentang masalah pencernaan apapun yang Anda alami.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi