Terbit: 12 October 2018 | Diperbarui: 13 June 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Setelah melewati proses pencernaan awal di mulut, makanan yang kita konsumsi akan masuk ke dalam lambung. Seperti organ lainnya dalam tubuh, lambung memiliki peran penting dalam tubuh, tepatnya pada sistem pencernaan. Secara umum, fungsi lambung adalah sebagai tempat penyimpanan dan pemecah makanan.

Fungsi Lambung dalam Sistem Pencernaan

Lambung melanjutkan proses pencernaan makanan baik secara kimiawi maupun mekanik yang tidak dapat dilakukan di mulut. Yuk, kenali lebih jauh tentang fungsi lambung hingga gangguan yang mungkin mengganggu fungsi lambung!

Bagian-Bagian Lambung

Sebelum membahas fungsi lambung, pertama-tama kita akan mengenal lebih jauh bagian-bagian lambung. Jika melihat bentuknya, lambung terlihat sederhana, namun pada dasarnya lambung terbagi menjadi beberapa bagian dan strukturnya tersusun dari beberapa lapisan.

Strukrur lambung sama seperti struktur pada organ saluran pencernaan lainnya yaitu terdiri dari lapisan serosa, lapisan otot, lapisan submukosa, dan lapisan mukosa. Sedangkan untuk bagian-bagian lambung, berikut adalah penjelasannya:

1. Kardiak lambung

Kardiak merupakan bagian paling atas lambung yang terhubung langsung dengan esofagus. Kardiak menjadi pintu utama masuknya makanan dari esofagus menuju lambung. Pada kardiak lambung terdapat esophageal sphincter yang dapat membuka menutup untuk mencegah makanan di lambung naik kembali ke esofagus.

2. Fundus

Fundus adalah ruang berbentuk lengkungan yang terdapat di lambung bagian atas. Di dalam fundus makanan disimpan sekitar satu jam sebelum turun ke bagian selanjutnya.

3. Badan Lambung

Setelah melalui fundus, makanan akan turun ke badan lambung. Bagian lambung yang satu ini sangat penting karena disinilah terjadinya proses menghancurkan makanan secara kimiawi.

4. Pilorus

Pilorus adalah bagian lambung yang terhubung dengan usus dua belas jari. Pilorus dijadikan tempat menyimpan makanan yang sudah diproses oleh lambung sebelum masuk ke dalam usus halus untuk melanjutkan proses selanjutnya.

Fungsi Lambung

Setelah proses pencernaan makanan di mulut terjadi, selanjutnya makanan akan masuk ke dalam lambung. Dari sini lah fungsi lambung mulai bekerja. Berikut adalah beberapa fungsi lambung dalam sistem pencernaan.

1. Penyimpanan makanan

Fungsi lambung yang pertama adalah sebagai penyimpanan makanan sebelum menuju proses pencernaan selanjutnya. Lambung memiliki bentuk yang fleksibel sehingga dapat menyimpan makanan dengan volume hingga 4 liter. Padahal dalam keadaan kosong, volume internal lambung hanya sekitar 50 ml.

Total waktu makanan disimpan di lambung adalah kurang lebih sekitar 2 hingga 3 jam. Namun pada dasarnya lama waktu makanan berada di lambung bisa berbeda-beda, bergantung pada jenis makanan yang diproses oleh lambung.

2. Percenaan makanan mekanik dan kimiawi

Tidak hanya menyimpan makanan, di dalam lambung juga terjadi proses penghancuran makanan. Menghancurkan makanan menjadi partikel kecil-kecil memang merupakan fungsi lambung yang utama. Proses ini terjadi baik secara mekanik maupun kimiawi, berikut penjelasannya:

  • Pencernaan mekanik lambung

Proses pencernaan secara mekanik tidak hanya terjadi di mulut dengan bantuan gigi saja, tetapi juga terjadi lagi di lambung. Lambung menghancurkan makanan secara mekanik dibantu oleh otot-otot dinding lambung.

  • Pencernaan kimiawi lambung

Lambung menghasilakn enzim yang membantu pencernaan secara kimiawi. Tugas enzim dalam lambung adalah untuk membantu memecah protein. Terdapat dua jenis enzim yang diproduksi oleh lambung yaitu pepsin yang mengubah protein menjadi pepton dan renin yang mengubah kaseinogen menjadi kasein.

3. Membasmi mikroorganisme berbahaya

Lambung memproduksi asam lambung (HCl) yang memiliki berbagai macam fungsi. Salah satu fungsi asam lambung adalah mengaktifkan enzim pepsin. Selain itu, asam lambung juga berperan dalam fungsi lambung untuk membunuh mikroorganisme berbahaya.

Mikroorganisme berbahaya bisa menyerang tubuh dari mana saja, termasuk juga melalui makanan. Agar tidak menyebabkan penyakit, mikroorganisme ini dibasmi oleh asam lambung yang diproduksi oleh sel-sel parietal dalam lambung.

4. Mengontrol hormon

Selain memproduksi enzim, sistem pencernaan juga menghasilkan beberapa hormon yang berguna bagi sistem pencernaan. Fungsi lambung adalah untuk mengontrol hormon gastrin dan ghrelin. Hormon gastrin yang diproduksi sel G pada dinding lambung berguna untuk merangsang sekresi getah lambung yang terjadi terus-menerus. Sedangkan hormon ghrelin salah satu fungsinya adalah untuk merangsang nafsu makan.

5. Menyerap nutrisi makanan

Makanan yang masuk ke dalam sistem pencernaan akan diserap nutrisinya dan digunakan untuk kebutuhan tubuh. Proses penyerapan nutrisi terjadi di beberapa bagian sistem pencernaan, salah satunya adalah di lambung. Fungsi lambung adalah untuk menyerap vitamin B12.

Manfaat vitamin B12 untuk tubuh tentunya sangat banyak mulai dari berperan dalam pembentukan sel darah merah, membantu proses pembentukan DNA, hingga memelihara sistem saraf. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan berbagai masalah dalam tubuh.

6. Melindungi diri dari asam lambung

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, lambung memproduksi asam lambung yang membantu proses pencernaan. Meskipun diproduksi oleh lambung itu sendiri dan memang penting untuk sistem pencernaan, asam lambung juga terkadang bisa berbahaya bagi lambung.

Agar lambung tetap terlindungi, sel goblet dalam lambung memproduksi lendir bersifat basa yaitu lendir bikarbonat. Fungsi dari lendir ini adalah untuk melindungi lapisan lambung dari asam lambung.

Gangguan Fungsi Lambung

Ketika Anda mengalami beberapa gejala seperti nyeri lambung, perut kembung, mual, hingga muntah, kemungkinan fungsi lambung Anda terganggu. Terdapat beberapa jenis penyakit yang mengganggu fungsi lambung, berikut adalah 6 diantaranya!

1. Gastritis

Gastritis atau biasa dikenal dengan penyakit maag merupakan jenis gangguan fungsi lambung yang sangat umum ditemui. Penyakit ini bisa menjadi kronis maupun akut. Penyebab gastritis bermacam-macam mulai dari makan, alkohol, obat, maupun infeksi bakteri.

2. Dispepsia

Dispepsia adalah kondisi untuk memnggambarkan gejala ketidaknyamanan di perut. Gejala dispepsia antara lain seperti mudah kenyang, nyeri ulu hati, perut tidak nyaman, mual, kembung, hingga perut terasa perih. Dispepsia disebabkan oleh berbagai macam gangguan saluran pencernaan.

3. GERD (Gastroesophageal reflux disease)

GERD atau refluks asam lambung sering juga disebut sebagai penyakit asam lambung. GERD merupakan kondisi di mana asam lambung naik ke esofagus atau kerongkongan hingga dapat menyebabkan infeksi pada esofagus. Gejala dari GERD antara lain seperti nyeri dada, sendawa, mual, rasa asam atau pahit di mulut, batuk kering.

4. Gastroenteritis

Gastroenteritis atau flu perut merupakan infeksi pada lambung dan juga usus yang disebabkan oleh bakteri dan virus. Penyakit ini biasanya ditandai dengan gejala kram perut, mual, muntah, diare, dan demam. Flu perut bisa menular melalui makanan atau kontak langsung dengan terinfeksi.

5. Tukak lambung

Banyak orang yang menyamakan tukak lambung dengan penyakit maag, padahal dua kondisi ini berbeda. Tukak lambung atau ulkus peptikum merupakan kondisi adanya luka dengan diameter melebihi 5 mm yang muncul pada dinding lambung. Jika sudah parah tukak lambung tidak hanya menyebabkan nyeri tetapi juga bisa menyebabkan pendarahan di perut.

6. Kanker lambung

Kanker bisa menyerang hampir seluruh bagian tubuh, termasuk juga lambung. Kanker lambung bisa dipicu dengan munculnya polip lambung atau akibat infeksi lambung lainnya. Penyebab lainnya yang bisa menyebabkan kanker lambung adalah adanya infeksi Helicobacter Pylori.

Pengobatan untuk gangguan fungsi lambung bisa dilakukan dengan berbagai macam terapi mulai dari obat-obatan hingga tindakan operasi. Sebelum terkena berbagai gangguan fungsi lambung, sebaiknya Anda menjaga kesehatan lambung dengan baik.

Kesehatan lambung bisa Anda jaga dengan beberapa cara seperti makan secara teratur, mengunyah makanan hingga halus, hindari alkohol dan minuman bersoda, serta menjaga asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi