Terbit: 25 January 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Tidur adalah salah satu aktivitas penting yang harus dilakukan oleh manusia. Dengan melakukan tidur, tubuh bisa beristirahat dengan baik. Beberapa organ akan beristirahat dan menyembuhkan dirinya sendiri serta otak menjadi lebuh relaks setelah digunakan selama berjam-jam untuk bekerja.

Efek Kekurangan dan Terlalu Banyak Tidur yang Berbahaya

Tidur dianggap berkualitas dan tepat kalau dilakukan selama 6-8 jam setiap harinya. Kalau tidur yang dilakukan kurang atau lebuh dari itu, tubuh akan mengalami masalah banyak masalah termasuk munculnya beberapa penyakit.

Dampak kurang tidur pada seseorang

Kekurangan tidur yang terjadi pada seseorang bisa memberikan efek samping yang terdiri dari:

  • Menurunkan kemampuan berpikir. Seseorang yang kekurangan tidur akan lebih mudah mengalami gangguan berpikir, susah berkonsentrasi sehingga produktivitasnya dalam bekerja mengalami penurunan yang cukup signifikan.
  • Sering mengalami kecelakaan di jalan. Karena tubuh terlalu lemas dan rasa kantuk masih ada kondisi micro sleeping bisa terjadi dan menyebabkan masalah yang cukup serius.
  • Menyebabkan banyak sekali gangguan kesehatan pada tubuh. Seseorang dengan kondisi ini bisa mengalami diabetes, stroke, terkanan darah tinggi, serangan jantung, gagal jantung, dan gangguan pada detak jantung.
  • Kekurangan tidur akan menyebabkan kadar stres di dalam tubuh meningkat. Peluang seseorang mengalami depresi akan sangat besar sehingga kehidupan sosial akan terganggu.
  • Menurunnya kemampuan seks dari seseorang. Naiknya level stres pada tubuh menyebabkan beberapa masalah seperti penurunan kadar testosteron yang berujung lada anjloknya libido. Pada pria kemampuan ereksi akan turun berbarengan dengan kemampuan mendapatkan ejakulasi. Pada wanita gairah seks juga hilang dan menyebabkan mereka malas melakukan apa pun di atas ranjang.
  • Penuaan dini. Tidak bisa dimungkiri lagi kalau kurang tidur menyebab stres dan gangguan lain. Kondisi ini memicu rusaknya sel kulit dan terjadi penuaan dini.
  • Kurang tidur menyebabkan obesitas pada seseorang. Kondisi ini terjadi karena orang yang tidak bisa tidur dengan nyenyak dan lama memiliki pola makan yang buruk. Apa saja akan dimakan meski menyebabkan masalah kesehatan seperti terlalu banyak mengandung lemak atau bahan berbahaya lainnya.
  • Risiko mengalami kematian dini juga semakin besar. Itulah kenapa tidur sangat penting dilakukan setiap hari dan kita disarankan untuk menghindari aktivitas yang menghambat tidur.

Dampak kelebihan tidur pada seseorang

Dibandingkan dengan orang yang mengalam susah tidur, jumlah orang yang tidurnya terlalu panjang cukup sedikit. Meski demikian, tidur dengan kondisi seperti ini tetap menyebabkan efek samping yang besar pada tubuh.

Tidur yang terlalu lama biasanya di atas 8 jam setiap hari. Normalnya manusia dewasa tidur selama 6-8 jam saja. Kalau sampai lebih dari itu masalah di tubuh akan mulai bermunculan satu per satu.

Tidur dengan jumlah jam terlalu banyak erat hubungannya dengan beberapa penyakit di bawah ini.

  • Seseorang yang sering tidur terlalu malam rentan sekali mengalami gangguan seperti diabetes. Kalau Anda mengalami tidur yang terlalu lama dan tidak sekali atau dua kali saja, segera lakukan pengecekan gula darah.
  • Tidur lebih dari 8 jam setiap hari seperti 10 jam ternyata meningkatkan risiko mengalami obesitas. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja baik pria atau wanita. Dari penelitian yang dilakukan tidur selama 10 jam sehari meningkatkan risiko obesitas hingga 21%.
  • Salah satu obat untuk mengatasi kondisi pusing pada tubuh adalah tidur. Namun, kalau Anda tidur berlebihan justru pusing dan nyeri di bagian belakang leher sering terjadi setiap saat. Kondisi ini sering muncul saat pagi hari sehingga Anda menjadi lebih susah untuk bekerja dengan maksimal.
  • Terus tidur dan merebah di atas kasur selama berjam-jam ternyata bisa memicu rasa sakit di pinggang dan punggung. Kondisi ini biasanya hilang sendiri seiring dengan berjalannya waktu. Namun, kalau rasa sakit ya g dialami lebih kuat, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
  • Gangguan jantung koroner. Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses’ Health Study terhadap 72.000 wanita, didapatkan data yang cukup mengejutkan. Wanita yang tidur selama 9-12 jam lebih rentan mengalami jantung koroner daripada mereka yang tidur hanya 8 jam saja.
  • Seseorang yang tidur di atas 8 jam juga lebih rentan mengalami kematian.

Cara menstabilkan tidur yang terganggu

Gangguan tidur bisa terjadi dalam bentuk kekurangan jam atau kelebihan jam. Apa pun jenis gangguan yang dialami keduanya tetap berbahaya. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membuat tidur lebih stabil.

  • Menghindari konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein seperti teh atau kopi saat malam hari. Daripada mengonsumsi kopi, lebih baik Anda mengonsumsi air putih saja karena bisa mempercepat kondisi kantuk pada tubuh.
  • Lakukan olahraga secara rutin setiap harinya. Olahraga bisa dilakukan di lapangan, tempat gym, atau kolam renang. Lakukan olahraga yang menurut Anda bisa dilakukan secara rutin setiap harinya. Olahraga akan membuat peredaran darah berjalan lancar dan kualitas tidur juga membaik.
  • Jangan makan terlalu banyak 2-3 jam sebelum tidur. Kalau Anda bisanya tidur pukul 22.00, makan terakhir harus pukul 19.00. Kalau Anda makan sembarangan, pencernaan akan berjalan terlambat dan Anda jadi merasa begah dan susah sekali tidur dengan nyenyak.
  • Kurangi stres pada tubuh. Terkadang stres yang berlebih juga bisa menyebabkan tidur jadi terganggu. Saat akan tidur Anda jadi memikirkan banyak hal sehingga tubuh susah beristirahat dengan tenang.
  • Lakukan relaksasi seperti yoga, meditasi, atau melakukan teknik pernapasan. Selanjutnya Anda juga bisa pelesir untuk menikmati ketenangan setiap harinya.

Demikianlah sedikit ulasan tentang efek dari terlalu banyak tidur dan kekurangan tidur. Semoga informasi di atas bisa Anda gunakan sebagai rujukan agar kualitas tidur di malam hari bisa dijaga dengan baik dan tubuh menjadi semakin sehat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi