Terbit: 1 October 2019 | Diperbarui: 14 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Kerontokan rambut adalah salah satu masalah yang bisa memicu keresahan banyak orang. Bagaimana tidak, jika rambut terus-menerus rontok, bisa jadi hal ini akan menyebabkan kebotakan. Hal ini tentu akan menyebabkan rasa percaya diri menurun drastis, bukan?

Diet Sebabkan Rambut Rontok?

Diet Bisa Menyebabkan Rambut Rontok?

Pakar kesehatan menyebut diet yang dilakukan dengan sembarangan bisa mempengaruhi kerontokan rambut. Hal ini biasanya terjadi pada orang-orang yang menerapkan diet ketat sehingga membuat asupan gizi menjadi tidak seimbang. Tanpa adanya nutrisi yang cukup, rambut pun kehilangan kekuatannya dan akhirnya mengalami kerontokan.

Beberapa jenis nutrisi yang tidak bisa dipenuhi akibat diet ketat adalah vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, D, dan E, zat besi, protein, dan seng. Berbagai nutrisi ini sangatlah penting bagi kekuatan dan kesehatan rambut.

Diet ketat juga bisa menyebabkan stres bagi fisik ataupun psikis. Padahal, stres juga bisa memicu kerontokan pada rambut. Karena alasan inilah sebaiknya memang kita tidak sembarangan menerapkan program diet jika ingin menurunkan berat badan.

Berbagai Hal Lain yang Bisa Menyebabkan Kerontokan Rambut

Selain pola makan yang buruk, pakar kesehatan menyebut ada berbagai hal lain yang bisa memicu kerontokan rambut.

Berikut adalah berbagai hal tersebut.

  1. Mengalami Stres

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, stres memiliki pengaruh besar bagi kerontokan rambut. Hal ini disebabkan oleh tubuh atau pikiran yang sedang mengalami stres akhirnya menyebabkan peradangan pada rambut dan akarnya.

Dalam dunia medis, kerontokan rambut yang dipicu oleh stres disebut sebagai telogen effluvium. Kondisi ini setara dengan alopecia yang memicu kerontokan rambut yang cukup parah. Tak hanya stres emosional karena adanya masalah tertentu, stres yang disebabkan oleh kemacetan, pekerjaan, atau trauma akibat beberapa hal tertentu juga bisa menyebabkan masalah kerontokan.

  1. Mengalami Masalah Anemia

Anemia atau yang lebih sering dikenal dengan kurang darah sebenarnya adalah kondisi yang membuat kadar hemoglobin di dalam darah kurang dari normal. Kondisi ini juga dipicu oleh kurangnga zat besi. Masalahnya adalah kurangnya zat besi juga mempengaruhi kerontokan rambut.

Jika penyebab dari masalah kerontokan adalah anemia, kita bisa mengatasinya dengan mengonsumsi makanan tinggi zat besi seperti sayuran hijau, hati, daging merah, dan kedelai.

  1. Gaya Rambut yang Tidak Pas

Jika kita terbiasa menggunakan ikat rambut dengan kencang, maka rambut akan menjadi tegang dan akar rambut pun akan lebih mudah lepas. Hal ini akan memicu masalah kerontokan.

Selain itu, kebiasaan melakukan perawatan rambut yang tidak benar seperti mewarnainya, meluruskannya, atau sering memakai pengering rambut, maka risiko terkena kerontokan juga bisa semakin meningkat.

  1. Mengalami Hipotiroidisme

Hipotiroidisme adalah kondisi yang membuat kinerja kelenjar tiroid menurun dengan signifikan. Hal ini membuat tubuh kekurangan asupan yodium dan membuat rambut lebih mudah rontok. Jika ingin mengatasinya, pakar kesehatan menyarankan kita untuk meminta bantuan dokter demi mendapatkan obat atau terapi yang epat.

  1. Pengaruh Obat-Obatan Tertentu

Beberapa jenis obat-obatan jika dikonsumsi dengan sembarangan ternyata bisa memberikan efek samping berupa rambut rontok. Beberapa jenis obat-obatan yang bisa memberikan dampak ini adalah obat untuk mengatasi kanker, depresi, masalah jantung, hipertensi, arthritis, dan lain-lain.

  1. Dipengaruhi oleh Riwayat Keluarga

Pakar kesehatan menyebut kerontokan rambut juga bisa dipengaruhi oleh faktor keturunan. Jika kita memiliki riwayat keluarga dengan masalah kesehatan ini, maka ada kemungkinan kita juga akan mengalami masalah kesehatan yang sama.

 

Sumber:

  1. Guo, Emily. 2017. Diet and hair loss: effects of nutrient deficiency and supplement use. ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5315033/. (Diakses pada 1 Oktober 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi