Terbit: 12 April 2019 | Diperbarui: 5 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu organ yang memiliki fungsi paling penting bagi tubuh kita adalah ginjal. Tanpa adanya ginjal, tubuh tidak akan mampu mengendalikan kadar cairan tubuh, mineral, hingga menyaring berbagai limbah dan racun dari dalam tubuh. Sayangnya, kita sering menjalankan gaya hidup tidak sehat yang akhirnya berimbas pada rusaknya organ ini.

Hobi Makan Daging Bisa Bikin Ginjal Rusak?

Makan daging bisa menyebabkan ginjal rusak?

Pakar kesehatan menyebut ada banyak sekali penyebab dari kerusakan ginjal. Hanya saja, salah satunya ternyata adalah kebiasaan makan daging dengan berlebihan. Meskipun termasuk dalam makanan dengan rasa yang lezat, dalam realitanya daging memang sebaiknya dikonsumsi tidak dengan berlebihan karena bisa memberikan efek kurang baik bagi kesehatan.

Khusus bagi organ ginjal, daging merah bisa menyebabkan produksi asam di dalam darah yang berlebihan. Kondisi ini bisa menyebabkan asidosis yang menyebabkan kerusakan pada ginjal. Sebagai informasi, asidosis terjadi saat ginjal tak lagi mampu mengeluarkan asam dari dalam darah dengan cukup. Hal ini akan membuatnya terus bekerja dengan sangat keras sehingga akhirnya rentan mengalami kerusakan.

Melihat fakta ini, ada baiknya memang kita membatasi asupan daging, khususnya daging merah demi mencegah terjadinya kerusakan ginjal.

Berbagai hal lain yang bisa menyebabkan kerusakan ginjal

Selain kebiasaan makan daging dengan berlebihan, terdapat kebiasaan-kebiasaan lain yang sering kita lakukan yang ternyata juga bisa menyebabkan kerusakan ginjal.

Berikut adalah kebiasaan-kebiasaan yang sebaiknya kita hindari ini.

  1. Hobi mengonsumsi makanan olahan

Makanan olahan cenderung tinggi kandungan fosfor dan natrium. Meskipun kedua mineral ini bisa bermanfaat bagi tubuh, mengonsumsinya dengan berlebihan bisa menyebabkan ginjal rusak. Makanan olahan seperti sosis, sayuran kaleng, kue kering, camilan kemasan, daging olahan layaknya sosis dan nugget, hingga makanan cepat saji harus dihindari atau dibatasi konsumsinya jika ingin ginjal tetap sehat.

  1. Sembarangan minum obat

Beberapa jenis obat berjenis ibuprofen, aspirin, serta acetaminophen yang bisa menghilangkan rasa nyeri memang bisa didapatkan dengan mudah tanpa resep dokter. Sayangnya, jika kita mengonsumsinya dengan sembarangan, maka hal ini akan membuat ginjal menjadi lebih rentan rusak.

  1. Tidak mencukupi kebutuhan air putih

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk minum air putih setidaknya 2 liter setiap hari demi menjaga kesehatan tubuh sekaligus meringkankan fungsi ginjal. Sayangnya, karena berbagai kesibukan, kita cenderung melupakan hal ini dan akhirnya mengalami kurang minum. Hal ini akan membuat datangnya dehidrasi, kondisi yang bisa membuat ginjal rusak.

  1. Konsumsi garam berlebihan

Tak hanya bisa menyebabkan kenaikan tekanan darah, konsumsi garam dengan berlebihan juga bisa meningkatkan risiko terkena kerusakan ginjal. Tingginya tekanan darah di dalam tubuh ternyata bisa membuat penurunan aliran darah menuju organ ini. Hal ini akan membuat fungsinya semakin menurun. Padahal, ginjal harus bekerja keras demi mengeluarkan kadar natrium yang berlebihan ini. Jika kondisi ini terjadi terus menerus, ginjal pun akhirnya rusak.

  1. Kurang tidur

Kurang tidur memang bisa memberikan banyak sekali dampak buruk bagi kesehatan. Salah satunya adalah menyebabkan kerusakan ginjal. Hal ini disebabkan oleh kacaunya ritme sirkadian tubuh yang akhirnya ikut mempengaruhi fungsi ginjal. Beban ginjal pun menjadi semakin tinggi sehingga membuatnya lebih rentan mengalami kerusakan.

  1. Kebiasaan mengonsumsi alkohol

Alkohol ternyata bisa memperberat fungsi ginjal. Bahkan, sebuah penelitian menunjukkan fakta bahwa mereka yang rutin minum alkohol memiliki risiko jauh lebih besar terkena penyakit ginjal kronis.

  1. Hobi mengonsumsi makanan atau minuman manis

Makanan tinggi gula akan membuat kita lebih rentan terkena diabetes. Padahal, penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan ginjal.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi