Terbit: 12 June 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Lebaran sebentar lagi. Banyak orang yang kini disibukkan dengan berbagai aktivitas untuk mempersiapkan perayaan Hari Raya Idul Fitri. Salah satunya adalah dengan membeli daging ayam yang nantinya akan diolah menjadi makanan lezat khas Lebaran seperti opor ayam.

Seperti Apa Ciri Daging Ayam Berformalin?

Untuk mendapatkan opor ayam yang lezat dan mantap, maka kita pun harus menggunakan daging ayam dengan kualitas terbaik. Sayangnya, karena permintaan daging ayam melonjak sebelum Lebaran, banyak pedagang yang tidak benar-benar memperhatikan kualitas daging ayam yang dijualnya atau bahkan menjual daging ayam yang sudah digelonggong atau berformalin.

Menurut pakar kesehatan, daging ayam yang sudah digelonggong cenderung memiliki ukuran yang lebih gemuk atau besar karena telah disuntik dengan air. Hanya saja, jika kita cermati, daging ini cenderung terlihat lebih basah dari daging ayam pada umumnya. Tekstur daging juga cenderung lebih lembek karena adanya kandungan air di bawah kulit.

Untuk memastikan apakah daging ini digelonggong atau tidak, kita hanya tinggal mengangkat daging ayam tersebut. Jika daging ini meneteskan air, maka besar kemungkinan daging ini digelonggong. Jika kita mengiris daging ini secara melintang, daging juga akan mengeluarkan air.

Sementara itu, daging ayam yang berformalin sangatlah berbahaya bagi kesehatan jika sampai kita konsumsi. Biasanya, daging ayam ini memiliki warna yang jauh lebih putih dan pucat. Jika kita merabanya dengan tangan, kulitnya teasa lebih kesat dan jika dicubit, kulit tidak akan kembali ke posisi semula.

Daging ayam yang sudah diberi formalin juga cenderung memiliki aroma kimia yang menyengat dan tidak dikerubungi lalat, berbeda dengan daging ayam normal yang masih dikerubungi lalat.

Selalu pastikan untuk memilih daging ayam dan bahan makanan lainnya yang aman dan berkualitas agar kita tetap sehat saat menjalani Hari Raya Idul Fitri.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi