Terbit: 28 January 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Salah satu penyakit yang paling sering muncul saat musim hujan adalah demam berdarah dengue. Demi mencegah kedatangannya, pakar kesehatan menyarankan kita untuk melakukan 3M, yakni menguras wadah yang berpotensi bisa menjadi tempat penampungan air seperti baskom, gentong, drum dan lain-lain, menutup wadah penampungan air seperti toren air dan membuang atau mendaur ulang berbagai benda yang berpotensi menjadi tempat air menggenang. Hanya saja, pakar kesehatan juga menyarankan kita untuk melakukan cara-cara lainnya. Salah satunya adalah dengan memelihara ikan cupang.

Cegah Demam Berdarah dengan Ikan Cupang

Bagaimana cara ikan cupang mencegah demam berdarah.

Pakar kesehatan menyebut nyamuk pembawa virus demam berdarah dengue, yakni nyamuk aedes aegypti mampu bertelur hanya dalam waktu tiga hari setelah menghisap darah manusia. Masalahnya adalah nyamuk ini justru lebih menyukai genangan air yang terlihat bersih seperti tempat penampungan air di dalam atau sekitar rumah. Jika jentik-jentik yang ada di dalam genangan air ini tidak segera dibasmi, dikhawatirkan akan sulit mengendalikan populasi dari nyamuk ini.

Ahli biologi yang berasal dari STKIP PGRI Sumatera Barat bernama Fachrul Reza, M.Si menyebut ikan cupang sebagai predator alami yang memangsa jentik-jentik nyamuk, termasuk nyamuk aedes aegypti yang membawa virus demam berdarah. Bahkan, sebuah penelitian menemukan fakta bahwa dalam 30 menit saja, ikan cupang sudah mampu membunuh 51 dari 100 jentik nyamuk yang dilepaskan di dalam wadah. Fachrul pun menganggap ikan cupang mampu mencegah berkembangnya nyamuk aedes aegypti di musim hujan.

Selain jentik nyamuk, ikan cupang juga memangsa hewan-hewan lain yang bisa mendatangkan penyakit seperti cacing mikro atau kutu air. Selain itu, ikan cupang memiliki kelebihan berupa daya tahan yang luar biasa meski ditempatkan di dalam berbagai kondisi air. Sebagai contoh, meskipun kadar pH dari air rendah, ikan cupang tetap masih bisa bertahan hidup.

Memilih ikan cupang

Fachrul juga menyarankan kita untuk memilih ikan cupang yang tepat. Sebagai contoh, ikan cupang yang masih berusia 5 bulan ternyata mampu memakan jentik nyamuk dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan ikan cupang yang berusia lebih muda.

Mengingat harga ikan cupang cenderung sangat murah, yakni kurang dari Rp.10 ribu, tidak ada salahnya kita menggunakan ikan ini untuk ditempatkan di beberapa tempat yang tidak bisa ditutup seperti bak mandi atau tempat lain yang berpotensi menampung air, termasuk air hujan.

Beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah demam berdarah

Selain dengan memelihara ikan cupang di beberapa tempat penampungan air di dalam rumah, kita juga bisa melakukan hal-hal lain demi mencegah demam berdarah.

Berikut adalah beberapa cara tersebut.

  1. Rutin membersihkan bak mandi

Tahukah anda jika siklus perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti membutuhkan waktu sekitar 8 hingga 10 hari? Jika nyamuk ini bertelur di dalam bak mandi atau penampungan air lainnya yang tidak tertutup di dalam rumah dan kita membersihkannya minimal seminggu sekali, bisa jadi kita akan memutus siklus perkembangbiakan tersebut dan membuat jumlah nyamuk aedes aegypti pembawa virus demam berdarah dengue semakin menurun.

  1. Tidak menggantungkan baju terlalu lama

Segera cuci baju yang kotor atau sudah dipakai, bukannya menggantungnya hingga menumpuk di gantungan baju. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan nyamuk yang tertarik untuk bersarang di baju yang pernah kita pakai sebelumnya.

  1. Memakai lotion anti nyamuk

Mengingat belum ada obat nyamuk yang bisa benar-benar dipastikan aman bagi kesehatan, baik itu obat nyamuk bakar, elektrik, atau semprot, kita sebaiknya memakai cara lain seperti memakai lotion anti nyamuk atau memakai kelambu di tempat tidur agar tidak mudah digigit nyamuk.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi