Terbit: 4 July 2022
Ditulis oleh: Wulan Anugrah | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Carrier oil merupakan bagian penting dari aromaterapi. Minyak ini berfungsi sebagai campuran minyak esensial. Kenali apa itu carrier oil, jenis, dan cara menggunakannya di sini.

Mengenal Carrier Oil, Jenis, dan Cara Penggunaannya

Apa itu Carrier Oil?

Jika sebelumnya Anda mengetahui essential oil atau minyak esensial, maka sudah sewajarnya jika Anda juga mengenal carrier oil atau minyak pelarut.

Carrier oil adalah bagian penting dari aromaterapi. Sesuai namanya, ini berfungsi sebagai campuran minyak esensial.

Berbeda dengan carrier oil yang bisa digunakan sendiri, minyak esensial memerlukan campuran ini untuk meminimalkan risiko iritasi pada kulit.

Minyak pelarut biasanya berupa minyak nabati, seperti minyak kelapa, minyak alpukat, atau dari kacang-kacangan.

Sejumlah Jenis Carrier Oil

Ada beberapa minyak yang tergolong carrier oil, di antaranya:

1. Minyak Jojoba

Minyak ini berasal dari biji tanaman jojoba yang diekstraksi melalui pengepresan dingin. Proses ini akan membantu mempertahankan gizi pada minyak.

Secara teknis, jojoba bukanlah minyak, melainkan lilin yang hampir mendekati sebum (minyak alami kulit). Oleh karena itu, jojoba kerap kali digunakan dalam terapi pijat.

Salah satu minyak pelarut ini baik untuk mengurangi produksi minyak kulit pada pemilik tipe kulit acne-prone. Berkat efek antiinflamasinya, minyak jojoba baik untuk mengatasi jerawat.

2. Minyak Kelapa

Carrier oil yang satu ini berasal dari daging buah kelapa tua. Menurut penelitian, minyak kelapa sudah digunakan sebagai pelembap alami.

Berdasarkan beberapa laporan, minyak ini memiliki sifat antimikroba karena mengandung lauric acid yang tinggi, asam lemak utama dalam minyak kelapa.

Baca Juga10 Macam Minyak Esensial untuk Menghilangkan Stres

3. Minyak Almond Manis

Salah satu minyak nabati ini terbuat dari biji almond manis. Teksturnya yang ringan menjadikannya mudah diserap oleh kulit. Selain itu, carrier oil yang satu ini juga dapat menjadi pelembap yang baik untuk kulit kering.

Minyak almond manis juga dapat digunakan sebagai aromaterapi umum. Sayangnya, aromanya yang kuat dapat menyembunyikan aroma minyak esensial.

4. Minyak Zaitun

Sebagian dari Anda mungkin sudah mengenal minyak zaitun. Ya, minyak ini berasal dari buah zaitun yang diperas.

Selain sebagai aromaterapi dan skincare untuk kulit, minyak zaitun juga merupakan salah satu jenis minyak pelarut.

Sayangnya, sama seperti minyak almond manis, carrier oil yang satu ini dapat mengganggu aroma beberapa minyak esensial karena aromanya yang kuat.

5. Minyak Argan

Argan adalah buah yang berasal dari Maroko. Ekstraksi dari biji pada pohon argan dapat menghasilkan minyak argan. Minyak ini mengandung vitamin A dan E serta asam lemak tak jenuh tunggal.

Carrier oil yang satu ini baik untuk kesehatan tubuh, baik luar maupun dalam.

6. Minyak Rosehip

Minyak ini berasal dari biji buah rosehip yang umum ditemukan di Chili. Minyak ini dapat memberikan manfaat untuk kulit karena mengandung vitamin A, C, dan asam lemak esensial. Vitamin A sendiri merupakan retinoid alami yang dapat membantu melawan tanda penuaan pada kulit.

Sebagai minyak pelarut, rosehip oil dapat membantu mengatasi kulit kering karena bertindak sebagai pelembap. Selain itu, carrier oil yang satu ini dapat digunakan sebagai minyak pijat.

7. Minyak Biji Hitam

Anda mungkin masih asing dengan minyak carrier yang satu ini. Namun, faktanya minyak ini kaya akan asam lemak jenuh dan tak jenuh. Selain itu, minyak yang berasal dari tumbuhan Nigella sativa plant ini memiliki efek antiinflamasi.

Dikarenakan kemampuannya tersebut, minyak biji hitam digunakan sebagai obat tradisional untuk menenangkan eksim, jerawat, dan psoriasis.

8. Minyak Biji Anggur

Minyak pelarut yang satu ini memiliki aroma ringan yang sedikit manis dan beraroma kacang-kacangan. Warnanya cenderung jernih dan menghasilkan efek glossy di kulit.

Minyak biji anggur atau grape seed oil kaya akan vitamin E yang baik untuk mengurangi kerutan di kulit. Namun, penelitian lanjutan mengenai manfaat ini masih diperlukan.

9. Minyak Alpukat

Carrier oil berikutnya berasal dari buah alpukat. Setelah diproses, minyak yang dihasilkan bertekstur kental, berat, tetapi dapat Anda konsumsi, dan beraroma kacang.

Minyak alpukat mengandung tinggi asam oleat, asam lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk membantu kulit kering dan rusak.

Namun, bagi pemilik kulit berjerawat, minyak ini mungkin tidak dianjurkan penggunaannya karena dapat meningkatkan produksi sebum. 

10. Minyak Bunga Matahari

Minyak nabati ini berasal dari ekstraksi biji bunga matahari. Khasiatnya dikatakan bagus untuk menghalangi kulit dari racun dan kuman penyebab infeksi.

Selain itu, minyak bunga matahari dianggap baik untuk membantu melembutkan dan melembapkan kulit, serta menangkan iritasi.

11. Minyak Evening Primrose

Anda mungkin masih asing dengan minyak pelarut yang satu ini. Minyak evening primrose sebenarnya telah digunakan sejak lama sebagai obat alami.

Ada sejumlah penelitian yang melaporkan jika minyak ini dapat meningkatkan kualitas hidup orang dengan multiple sclerosis sekaligus menurunkan gejala pada penderita.

Evening rose oil kerap kali digabungkan penggunaannya dengan minyak pelarut lainnya.

Karena kandungan asam lemak essensialnya tinggi, minyak ini dapat berubah menjadi tengik dengan cepat.

Baca Juga7 Minyak Esensial untuk Meringankan Kondisi Demam

Cara Penggunaannya

Jika Anda baru mau mencoba mencampurkan minyak esensial dengan carrier oil, berikut ini panduannya:

Dewasa

  • Pengenceran 2.5 persen: 15 tetes minyak esensial dengan 6 sendok teh minyak pengencer.
  • Pengenceran 3 persen: 20 tetes minyak esensial dengan 6 sendok teh minyak pengencer.
  • Pengenceran 5 persen: 30 tetes minyak esensial dengan 6 sendok teh minyak pengencer.
  • Pengenceran 10 persen: 60 tetes minyak esensial dengan 6 sendok teh minyak pengencer.

Anak-anak

Pengenceran 0.5 sampai 1 persen: 3 sampai 6 tetes minyak esensial dengan 6 sendok teh minyak pengencer.

Pada umumnya, carrier oil tidak akan memicu reaksi alergi. Namun, sebaiknya lakukan pengujian terlebih dahulu. Jika Anda mengalami reaksi alergi seperti kulit kemerahan, gatal, atau perih setelah penggunaan carrier oil tersebut, silakan segera berkonsultasi dengan dokter.

Selain itu, jika Anda alergi kacang, hindari minyak yang berasal dari kacang pohon, seperti minyak almond manis dan minyak argan.

 

  1. Barrell, Amanda. 2021. The best Carrier Oils for Essential Oils. https://www.medicalnewstoday.com/articles/321639. (Diakses pada 4 Juli 2022).
  2. McDermott, Annette. 2019. What Are the Benefits of Rosehip Oil?https://www.healthline.com/health/rosehip-oil-benefits. (Diakses pada 4 Juli 2022).
  3. McSwemott, Annette. 2017. How to Use Carrier Oils. https://www.healthline.com/health/carrier-oil. (Diakses pada 4 Juli 2022).
  4. Varma, Sandeep, R., dkk. 2019. In Vitro Anti-inflammatory and Skin Protective Properties of Virgin Coconut Oil. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/30671361/. (Diakses pada 4 Juli 2022).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi