Terbit: 11 July 2018 | Diperbarui: 17 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Belakang ini masyarakat dihebohkan dengan fenomena keracunan miras oplosan secara massal. Metanol merupakan salah satu penyebab keracunan yang marak dioplos menjadi minuman keras oplosan. Kandungan lain dalam miras oplosan selain metanol terdiri dari berbagai campuran antara lain alkohol (>55% etanol), obat-obatan, minuman bersoda atau softdrink, suplemen kesehatan, bahan kimia seperti spirtus.

Cara Menolong Korban Keracunan Miras Oplosan

Golongan Alkohol

Berbeda dari minuman alkohol yang beredar saat ini, pada miras oplosan tidak bisa ditentukan berapa persen kandungan pasti etanol. Berdasarkan kandungan alkoholnya, minuman beralkohol yang beredar di Indonesia dikelompokkan menjadi 3, yaitu :

  1. Minuman beralkohol Golongan A : adalah minuman yang mengandung etil alkohol dengan kadar sampai 5 %.
  2. Minuman beralkohol Golongan B : adalah minuman yang mengandung etil alkohol lebih dari 5% hingga 20 %.
  3. Minuman beralkohol Golongan C : adalah minuman yang mengandung etil alkohol lebih dari 20% hingga 55%.

Dampak Keracunan Miras Oplosan

Pada miras oplosan, kandungan etanolnya justru sangat rendah namun metanolnya sangat tinggi bahkan bisa melebihi 50%. Metanol dan etanol mempunyai bau dan bentuk cairan yang sama, oleh karena itu orang yang sudah kecanduan alkohol dengan keterbatasan dana memilih menggunakan methanol dibandingkan etanol karena harganya jauh lebih murah. Dilihat dari bahaya terhadap kesehatan, metanol jauh lebih berbahaya daripada etanol.

1. Efek etanol

Efek kesehatan atau gejala keracunan alkohol yang ditimbulkan dari etanol antara lain:

  • Jika etanol dikonsumsi dalam dosis tinggi dapat menyebabkan kematian
  • Kejang, pingsan, dan koma
  • Asidosis metabolic
  • Depresi pernapasan, gagal napas, aspirasi paru, edema paru, pneumonitis
  • Paralisis otot
  • Inkoordinasi otot
  • Disorientasi
  • Perdarahan pada saluran pencernaan
  • Mual, muntah, nyeri perut, diare, dan pankreatitis
  • Depresi sistem syaraf pusat (SSP)
  • Mengantuk
  • Pusing
  • Dapat menyebabkan perasaan senang (eforia).

2. Efek metanol

Efek kesehatan yang ditimbulkan oleh metanol adalah multiple organ failure (kegagalan organ-organ) yang melalui empat fase-fase toksik :

  • Fase keempat adalah toksisitas pada mata, diikuti dengan kebutaan, kejang, gagal ginjal akut disertai mioglobulinuria (terdeteksinya protein serat otot atau mioglobin dalam urine) dan hematuria (darah di dalam urine), koma, dan bisa berujung kematian.
  • Fase ketiga terjadi asidosis metabolik berat.
  • Fase kedua adalah fase laten mengikuti depresi sistem saraf pusat.
  • Fase pertama: terjadi penekanan sistem saraf pusat yang timbul dalam waktu 30 menit sampai 2 jam pertama. Gejala tersebut antara lain: meningkatkan kerja jantung, mual, muntah, vertigo, rasa kantuk, gastritis, diare, dan sakit punggung.

Penanganan Keracunan Miras Oplosan

Penagangnan keracunan alkohol dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:

1. Hemodialisis

Cara ini untuk membersihkan metanol dari dalam darah. Hemodialisis adalah proses pembersihan darah dari zat-zat beracun, melalui proses penyaringan di luar tubuh menggunakan mesin dialisis.

2. Riwayat pasien

Jika pasien sadar, segera tanyakan apakah ada riwayat minum alkohol sebelumnya, waktu minum, berapa banyak jumlah cairan alkohol yang diminum dan produk alkohol apa yang diminum.

Hal ini dapat membantu penanganan menjadi lebih baik. Jika jawabannya adalah iya – terdapat riwayat konsumsi alkohol. Segera bawa ke rumah sakit, agar diberikan anti-dotum dari metanol yaitu etanol atau fomepizole. Kedua bahan ini dapat menghambat alkohol dehidrogenase, sehingga mengurangi konversi metabolisme metanol menjadi metabolit toksik (asam format).

Pemberian anti-dotum ini semakin cepat semakin baik. Jika kondisi pasien sudah terlanjur melewati fase laten, umumnya pemberian etanol tidak terlalu berefek pada proses detoksifikasi karena telah terjadi proses perubahan formaldehid menjadi asam format.

3. Banyak minum air

Memberikan banyak minum air untuk menghindari terjadi dehidrasi dan mengurangi kadar racun di dalam tubuh.

4. Kontrol napas

Pertolongan pertama adalah menjaga jalan napas karena orang yang keracunan metanol dapat berisiko terjadi aspirasi ke dalam paru-paru. Menjaga jalan napas adalah menjamin bahwa jalan masuknya udara ke paru tidak terhambat sehingga kebutuhan oksigen ke dalam tubuh terpenuhi.

Nah, itu dia cara menangani korban keracunan miras oplosan. Semoga bermanfaat, Teman Sehat!


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi