Terbit: 9 March 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Jika umumnya depresi setelah kelahiran anak dialami oleh para ibu, ternyata ayah juga bisa mengalaminya lho, Bunda. Bagaimana cara mengetahui bahwa pasangan Anda mengalami depresi pascapersalinan?

Bukan Cuma Ibu, Ayah Juga Bisa Depresi Pascapersalinan

Sebuah studi yang dilakukan di McGill University, Kanada menyebutkan bahwa 13 persen pria yang baru menjadi ayah menunjukkan gejala depresi saat kehamilan istri memasuki trimester ketiga. Selain itu ada juga yang baru merasakan depresi tersebut ketika anaknya sudah lahir atau beberapa hari setelahnya.

Sama halnya dengan depresi yang dialami wanita setelah melahirkan, depresi yang dialami para pria dapat menyebabkan rasa cemas berlebihan, takut dan sedih. Sayangnya kondisi ini tidak pernah dibicarakan secara terbuka sehingga banyak ayah yang tiak menyadari bahwa ia sedang mengalami depresi. Padahal, depresi pascapersalinan yang dialami ayah juga berbahaya jika dibiarkan begitu saja.

Meskipun sama-sama merasa depresi, namun deperesi pada ayah sedikit berbeda daengan depresi yang dialami para ibu. Dilansir dari laman parents, beberapa tanda yang bisa dijadikan pertanda bahwa ayah mengalami depresi pascapersalinan antara lain:
1. Ayah sering panik atau sesak napas
2. Kehilangan gairah seks
3. Mudah marah, tersinggung dan tidak sabaran
4. Mudah lupa dan susah berkonsesntrasi
5. Sering menangis tanpa sebab, baik diam-diam atau di depan anak.
6. Mudah melakukan tindakan kekerasan seperti melempar atau membanting barang
7. Menjaga jarak dengan Anda atau si kecil

Depresi pascapersalinan bisa terjadi pada siapa saja, bahkan pada ayah yang antusias menyambut kelahiran si kecil. Ada banyak faktor yang memicu kondisi depresi ini antara lain istri yang juga mengalami depresi pascapersalinan, masalah finansial, tekanan dari pihak keluarga dan pekerjaan, dan kurang tidur.

Untuk meredakan depresi pascamelahirkan pada ayah, Anda bisa mengajaknya untuk bicara. Dengan rutinitas baru merawat si kecil, ajak pasangan Anda untuk menjalankan gaya hidup sehat dengan berolahraga dan makan makanan sehat. Jika diperlukan, ajak pasangan untuk bicara pada psikolog, psikiater atau konselor untuk mencegah depresi semakin parah. Selain itu, Anda juga bisa meluangkan waktu untuk menghabiskan waktu berdua saja bersama pasangan agar hubungan Anda tetap harmonis.


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi