Terbit: 1 March 2014 | Diperbarui: 26 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Alergi makanan adalah reaksi imunitas tubuh terhadap kandungan zat yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan, mekanisme alergi makanan sendiri berawal dari adanya zat yang dianggap asing oleh sistem imun tubuh yang masuk melalui makanan. Zat itu biasanya berupa bakteri, virus, dan racun. Alergi makanan ini memiliki gejala yang bervariasi, dari iritasi ringan sampai mengancam nyawa. Alergi makanan lebih banyak di derita oleh anak-anak di bandingkan orang dewasa, anak-anak yang memiliki alergi makanan akan berisiko tinggi terkena penyakit asma.

Berhati-Hati Terhadap Alergi Makanan

Zat yang dianggap berbahaya oleh sistem imun ini sebenarnya zat yang sama sekali tidak berbahaya, yaitu zat protein tertentu yang terdapat di dalam kandungan makanan tersebut. Setelah dianggap asing, zat-zat tersebut lalu ditolak dalam bentuk respon alergi dengan diproduksinya antibodi immunoglobulin E (IgE).  Bentuk alergi terhadap zat tersebut adalah sakit perut, diare, susah menelan, gatal-gatal di mulut, pusing, pilek, bentol-bentol, kulit merah-merah, napas pendek-pendek, keram perut, dan muntah-muntah.

Makanan-makanan yang sering menyebabkan alergi adalah telur, susu, kacang, udang, kepiting, kedelai, ikan, tepung, pengawet makanan, dan zat aditif. Untuk penanganan dan pengobatan terhadapat alergi dapat dilakukan dengan cara pencegahan dari allergen, pemberian suntikan probiotik, pemberian antihistamin, pemberian krim kulit, dan pemberian suntikan epinephrine. Semua yang dilakukan tentu saja atas dasar konsultasi dengan dokter.

Pastikanlah Berhati-hati pada saat makan, jauhi makanan yang bisa membuat Anda alergi. Baca selalu bahan-bahan pembuat makanan tersebut yang terdapat di dalam kemasannya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi