Terbit: 19 August 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Sudah menjadi rahasia umum jika merokok bisa memberikan efek buruk bagi kesehatan tubuh, khususnya dalam menyebabkan datangnya penyakit mematikan, namun tetap saja masih ada banyak orang yang menyepelekan hal ini dan terus mengisap rokok dengan santai.

Begini Cara Rokok Memicu Hipertensi

Salah satu jenis penyakit yang bisa datang akibat kebiasaan merokok adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Yang tidak banyak orang tahu adalah, dampak peningkatan tekanan darah tinggi ini bahkan sudah muncul tatkala seseorang mengisap rokok untuk pertama kalinya!

Berbagai zat kimia yang ada di dalam rokok dan nikotin akan segera diserap oleh pembuluh darah kecil di paru-paru setelah kita mengisap rokok. Zat kimia berbahaya dan nikotin ini kemudian menyebar melalui aliran darah dan kemudian mencapai otak. Otak yang terpapar nikotin akan memberikan reaksi berupa terproduksinya adreanalin, hormon yang bisa membuat pembuluh darah menyempit sehingga membuat jantung bekerja dengan lebih keras demi mengalirkan darah.

Jika seseorang merokok sebanyak dua batang, maka tekanan darah pada tubuhnya akan meningkat hingga 10 mm/Hg. Jika sampai kebiasaan merokok ini berlangsung hingga puluhan tahun, maka tekanan darah dalam tubuh tentu akan berada dalam kondisi berbahaya.

Menurut pakar kesehatan, para perokok berat ternyata cenderung memiliki tekanan darah tinggi seumur hidupnya. Hal ini disebabkan oleh pengaruh zat kimia asap rokok yang merusak dinding pembuluh darah arteri. Hal ini akan memicu penumpukan plak yang membuat pembuluh darah menjadi lebih sempit. Tak hanya menyebabkan hipertensi, kondisi ini juga akan meningkatkan risiko terkena stroke dan penyakit jantung.

Yang menjadi masalah adalah, para perokok pasif yang sering terpapar asap rokok juga bisa mengalami efek kenaikan tekanan darah atau kerusakan pada pembuluh darah. Karena alasan inilah ada baiknya memang kita sebisa mungkin menghindari rokok demi menjaga kesehatan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi