Terbit: 10 May 2016 | Diperbarui: 20 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Untuk mendapatkan energi guna menjalani aktivitas sehari-hari, manusia perlu makan. Kebutuhan kalori harus dipenuhi agar tubuh dapat berfungsi secara optimal. Namun, sebagian orang seringkali kesulitan menahan nafsunya untuk makan, sedangkan sebagian yang lain takut untuk makan karena mengidap penyakit tertentu atau memiliki body image yang buruk mengenai tubuhnya sendiri. Nah, manakah yang tergolong gangguan makan atau eating disorder?

Beberapa Macam Gangguan Makan

Dikatakan gangguan makan, jika hubungan Anda dan makanan mencapai tingkat yang ekstrim. Penderita gangguan ini sebagian besar adalah wanita. Penyebab gangguan makan belum diketahui secara pasti, namun penelitian menunjukkan adanya keterlibatan genetik dan lingkungan, seperti faktor idola yang rata-rata bertubuh langsing.

Terdapat tiga jenis gangguan makan: anorexia nervosa, bulimia, dan binge eating. Ketiganya merupakan penyakit serius. Anorexia nervosa merupakan penyebab kematian tertinggi dibandingkan dengan gangguan jiwa lainnya, menurut National Alliance on Mental Illness.

Anorexia Nervosa
Penderita anorexia selalu merasa dirinya kelebihan berat badan walaupun sesungguhnya mereka sudah sangat kurus. Mereka makan sangat sedikit (kurang dari 1000 kalori perhari), berolahraga secara berlebihan, memuntahkan makanannya, mengkonsumsi obat-obatan pencahar dan diuretik untuk mengurangi berat badannya. Walaupun lebih banyak terjadi pada gadis remaja dan wanita muda, anorexia juga dapat terjadi pada pria, anak-anak, dan lansia.

Penderita anorexia seringkali tidak mau mengakui bahwa yang dialaminya adalah suatu penyakit. Karena mengkonsumsi makanan kurang dari yang dibutuhkan, umumnya mereka mengalami malnutrisi yang ditandai dengan tulang dan kuku rapuh, rambut rontok, kulit kering dan pucat. Pada wanita, anorexia dapat menyebabkan amenore selama sedikitnya tiga bulan berturut-turut. Tanda lainnya adalah suhu tubuh yang rendah, tekanan darah rendah, dan frekuensi jantung yang rendah yang dapat berlanjut menjadi gangguan irama jantung dan gagal jantung. Ginjal dan otak juga tidak dapat bekerja dengan baik. Tidak sedikit kasus anorexia menyebabkan kematian.

Bulimia Nervosa
Penderita bulimia makan secara berlebihan kemudian mengkompensasinya dengan mencuci perut dengan memaksakan diri untuk muntah atau BAB, mengkonsumsi pencahar, olahraga berlebih, atau berpuasa. Bedanya makan berlebihan pada bulimia dan makan berlebihan pada umumnya adalah pada bulimia disertai rasa bersalah.

Bulimia juga lebih sering terjadi pada wanita dan umumnya dimulai pada usia remaja atau dewasa muda. Setengah dari wanita yang mengidap anorexia juga mengidap bulimia. Bulimia dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, dehidrasi, dan masalah jantung, bahkan kematian.

Binge Eating Disorder
Binge eating disorder adalah keadaan dimana seseorang kehilangan kontrol dan makan dalam jumlah sangat banyak. Disebut kehilangan kontrol karena penderita binge tidak dapat berhenti makan walaupun ingin. Bedanya dengan binge pada bulimia, penderita binge eating disorder tidak berusaha memuntahkan makanan yang telah dimakannya atau berolahraga berlebihan untuk mengurangi berat badan. Nama lain dari binge eating disorder adalah compulsive overeating, emotional eating, atau food addiction.

Binge biasanya dimulai pada usia 20an dan terjadi lebih banyak pada wanita. Makan berlebihan pada binge biasanya dipicu oleh mood yang buruk. Namun, tidak jarang binge juga menyebabkan perasaan bersalah pada penderita setelah makan banyak. Binge menyebabkan masalah kesehatan seperti overweight atau obesitas, diabetes melitus tipe 2, dan lain lain.

Ketiga gangguan makan tersebut membutuhkan pertolongan dari ahli dengan psikoterapi maupun obat-obatan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi