Terbit: 22 May 2019 | Diperbarui: 3 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Banyak penelitian mengungkapkan bahwa tertawa adalah sesuatu yang baik bagi kesehatan psikologis maupun kesehatan secara umum. Namun, pada beberapa kasus tertentu, tertawa juga bisa membahayakan kesehatan. Berikut adalah bahaya tertawa berlebihan yang harus Anda pahami.

10 Bahaya Tertawa Berlebihan bagi Kesehatan (No.9 Paling Parah)

Bahaya Tertawa Berlebihan

Sebelum membahas bahaya tertawa terbahak-bahak, banyak orang menggunakan tertawa sebagai cara menurunkan stres atau menghilangkan beban pikiran yang menumpuk. Tubuh dan pikiran yang rilek mencegah tubuh memproduksi hormon stres yang tinggi.

Meski begitu, tertawa berlebihan justru menyimpan bahaya bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa bahaya tertawa berlebihan yang harus Anda waspadai, di antaranya:

1. Menyebabkan serangan jantung

Bahaya tertawa berlebihan ini harus diwaspadai oleh mereka yang memiliki masalah jantung, paru-paru, dan kondisi lainnya. Pakar kesehatan menyebutkan bahwa tertawa sebenarnya tidak membahayakan, namun reaksi tubuh saat tertawalah yang mengundang bahaya, termasuk memicu serangan jantung.

Perlu Anda ketahui, ketika tertawa otak akan melepas hormon kimia adrenalin yang jika terlalu banyak justru dapat meracuni jantung. Kondisi emosi yang begitu kuat, entah emosi yang negatif maupun positif, akibatnya akan membahayakan kesehatan jantung. Bahaya tertawa berlebihan ini bisa menyebabkan detak irama pada jantung menjadi abnormal, sebuah kondisi yang membahayakan nyawa.

2. Aneurisma pada otak

Bahaya tertawa terbahak-bahak lainnya adalah kolaps, berhentinya fungsi paru-paru, strangulated hernia atau lepasnya otot perut, stroke, kejang gelastik, hingga aneurisma pada otak.

Aneurisma terjadi akibat pelebaran pembuluh darah arteri yang membuat otak dan sistem pernapasan tidak mampu mengendalikan hormon adrenalin yang ditimbulkan dari tertawa. Salah satu kasus yang sering terjadi, aneurisma bisa pecah akibat tekanan yang terdapat pada tengkorak otak ketika tertawa.

Pada pasien hipertensi, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan tawa bernada tinggi, tetapi juga meningkatkan risiko pendarahan otak.

3. Menimbulkan cataplexy

Bahaya tertawa berlebihan berikutnya adalah membuat Anda lebih rentan terkena cataplexy. Kondisi ini bisa membuat seseorang terlihat masih dalam kondisi sadar namun otot-otot di dalam tubuhnya tidak lagi bisa digerakkan.

Cataplexy ini bisa muncul ketika Anda tertawa berlebihan, lalu otot-otot pada wajah akan mengendur sehingga bisa membuat lemas hingga pingsan. Dampak terburuknya, rahang bisa terkilir akibat pelemasan otot saat tertawa.

4. Mengakibatkan pingsan

Ini adalah sebuah kondisi yang jarang terjadi.  Namun jika dicermati, saat Anda tertawa dengan berlebihan, batuk-batuk atau sesak napas biasanya akan terjadi. Hal ini ternyata terkait dengan hilangnya karbon dioksida dalam jumlah besar saat tertawa terbahak-bahak.

Selain itu, fungsi pernapasan juga bisa terganggu karena tertawa berlebihan membuat tubuh tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup.

5. Menyebabkan persalinan prematur

Bagi ibu hamil, tertawa berlebihan meningkatkan tekanan perut, sehingga berisiko menyebabkan persalinan prematur. Selama tertawa, perut akan menimbulkan kontraksi otot dan akan menyebabkan tekanan pada dinding perut lebih kuat.

Akibatnya, usus juga akan tertekan dan menonjol pada bagian bawah perut. Hal inilah yang dinamakan hernia. Meski begitu, banyak orang yang masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari meski memiliki penyakit hernia.

Perlu Anda ketahui, gejala hernia bervariasi tergantung tingkat keparahan dan lokasi. Hernia di perut atau selangkangan ditandai dengan munculnya tonjolan atau benjolan yang bisa hilang ketika berbaring. Namun, benjolan bisa muncul ketika penderita tertawa, mengejan dan batuk.

6. Sakit kepala

Sakit kepala tegang yang terjadi secara kronis dapat dipicu oleh aktivitas fisik seperti tertawa. Bahaya tertawa berlebihan ini ditandai dengan gejala rasa sakit yang menekan di dua sisi kepala. Pada beberapa kasus, sensitivitas kepala akan meningkat saat disentuh.

7. Inkontinensia

Meski hal ini bukanlah sesuatu yang berbahaya, inkontinensia dapat berdampak pada kondisi psikologis dan kehidupan sosial penderita. Inkontinensia adalah sebuah kondisi ketika seseorang kesulitan untuk menahan buang air kecil, sehingga menyebabkannya mengompol.

Pada kasus yang ringan, urine kadang-kadang menetes ketika batuk, bersin atau tertawa terbahak-bahak.

8. Memicu asma

Bahaya tertawa berlebihan lainnya adalah memicu terjadinya asma. Meski begitu, penyebab asma sendiri belum diketahui dengan pasti. Beberapa hal yang memicu terjadinya asma adalah asap rokok, bulu binantang, aktivitas fisik, infeksi virus, udara dingin hingga tertawa terbahak-bahak.

Selain sulit bernapas, penderita asma juga bisa mengalami gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk, dan mengi. Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik muda atau tua.

9. Pneumotoraks

Bahaya tertawa berlebihan yang paling parah adalah menyebabkan pneumotoraks. Pneumotoraks adalah penimbunan udara pada dinding pleura yang dapat memicu pengempisan paru-paru.

Pada dasarnya, pneumotoraks adalah sebuah kondisi yang dapat mengancam nyawa apabila tidak mendapatkan penanganan dengan segera, terutama bila terjadi tension pneumothorax–sebuah kondisi di mana udara yang terkumpul pada rongga pleura tidak dapat keluar, tetapi udara dari dinding dada dan paru-paru terus masuk ke rongga tersebut, sehingga akan menekan bukan hanya paru-paru, melainkan juga jantung.

10. Gangguan sendi dan otot rahang

Saat Anda membuka mulut terlalu lebar, ketika sedang tertawa atau menguap, otot bisa berkontraksi dengan sangat kuat sehingga menyebabkan dislokasi atau keluarnya persendian antara rahang atas dan rahang bawah.

Seperti diketahui, tulang rahang atas dan rahang bawah bersatu seperti engsel. Sendi temporomandibular atau disingkat TMJ (temporomandibular joint) adalah sendi dan otot rahang untuk membuka dan menutup mulut.

Sendi TMJ bekerja sama saat Anda berbicara atau mengunyah, serta melibatkan ligamen, otot dan tulang rahang. Sendi ini juga mengendalikan rahang bawah saat bergerak ke belakang,  ke depan dan menyamping.

Nah, itulah bahaya tertawa berlebihan yang harus Anda ketahui. Melihat banyaknya efek buruk dari tertawa terlalu keras, ada baiknya memang tertawa tidak dilakukan berlebihan. Ingatlah bahwa tertawa bisa menjadi pedang bermata dua. Jadi, usahakanlah untuk mengatur keseimbangan tawa yang tepat agar Anda tetap bisa bahagia dan sehat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi