Terbit: 30 June 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Ganja atau mariyuana adalah tanaman yang memiliki nama latin Cannabis sativa. Meski beberapa penelitian mengungkapkan bahwa tanaman ini bermanfaat untuk kesehatan, namun jika Anda menggunakannya dengan cara dibakar seperti rokok, berbagai masalah kesehatan justru bisa menyerang. Apa saja efek ganja bagi kesehatan? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

15 Bahaya Mengisap Ganja, Merusak Otak hingga Ganggu Kesuburan

Efek Samping Ganja bagi Kesehatan Tubuh

Ganja adalah tumbuhan sejenis rumput yang dikonsumsi dalam bentuk rokok atau dimakan. Orang yang mengonsumsi daun ganja biasanya akan merasa sangat bahagia (high), ilusi atau hal-hal aneh dalam pikirannya, bermata sayu, mengantuk, hingga menyebabkan kecelakaan saat berkendara.

Berikut ini adalah sejumlah efek dari ganja yang berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental:

1. Merusak Otak

Daun ganja dapat membuat penggunanya lebih sulit untuk fokus, belajar, dan mengingat. Kondisi ini merupakan efek jangka pendek yang berlangsung selama 24 jam atau lebih setelah berhenti menggunakannya.

Namun, menggunakan ganja dalam jumlah banyak, terutama di usia remaja, dapat menimbulkan efek yang permanen.

Tes pencitraan menemukan bahwa ganja secara fisik dapat mengubah otak pada remaja, yakni memiliki lebih sedikit koneksi di bagian otak yang terkait dengan kewaspadaan, pembelajaran, memori, dan tes menunjukkan skor intelligence quotient (IQ) yang lebih rendah.

2. Merusak Paru-Paru

Jika terlalu sering mengisap ganja, penggunanya bisa mengalami masalah pernapasan yang sama dengan seseorang perokok tembakau. Gejalanya ditandai dengan batuk berkelanjutan yang disertai dahak berwarna.

Paru-paru orang yang mengonsumsi ganja juga mungkin lebih mudah terkena infeksi. Bahaya ganja ini karena—Delta-9 Tetrahydrocannabinol (THC)—yang merupakan salah satu zat dari 400 zat kimia dalam ganja, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

3. Masalah Kesehatan Jantung

Bahaya ganja membuat jantung bekerja lebih keras. Biasanya jantung berdetak sekitar 50 hingga 70 kali per menit, tapi bisa meningkat dari 70 hingga 120 per menit selama 3 jam setelah mengonsumsi ganja.

Efek samping ganja lainnya termasuk tar dan bahan kimia lainnya dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke. Bahayanya bahkan lebih tinggi bagi pengguna ganja yang memiliki usia lebih tua atau jika memiliki masalah jantung.

4. Menggangu Sistem Pencernaan

Efek ganja dapat menyebabkan sensasi rasa terbakar di mulut dan tenggorokan; serta dapat menyebabkan masalah pencernaan saat dikonsumsi secara oral.

Penggunaan ganja jangka panjang bisa menyebabkan Cannabinoid hyperemesis syndrome (CHS)
bagi beberapa orang. Hal ini menyebabkan pengguna ganja mengalami mual parah, muntah, dan dehidrasi. Kondisi ini terkadang membutuhkan pertolongan medis darurat.

5. Masalah Peredaran Darah

Ganja yang dikonsumsi membuat zat THC memasuki paru-paru dan mengalir dalam darah hingga ke seluruh tubuh. Dalam beberapa menit, detak jantung dapat meningkat 20 hingga 50 kali per menit. Detak jantung yang cepat ini dapat berlangsung hingga 3 jam. Jika memiliki penyakit jantung, kondisi ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Bahaya menghisap ganja adalah membuat penggunanya mengalami mata merah karena pembuluh darah di mata menyebabkan pembesaran.

Baca Juga: 10 Kandungan Rokok yang Membahayakan bagi Kesehatan Tubuh

6. Menurunkan Kekebalan Tubuh

Merokok daun ganja dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh karena kandungan zat THC. Penelitian yang melibatkan hewan menunjukkan bahwa THC dapat merusak sistem kekebalan tubuh, membuat pengguna ganja lebih rentan terhadap berbagai jenis kanker dan infeksi tertentu.

Meski begitu, penelitian terkait ganja dan sistem imun masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memahami efeknya.

7. Berisiko Kanker Testis

Penelitian di tahun 2015 dan meta-analisis dari tiga penelitian sebelumnya menemukan bahwa penggunaan daun ganja yang sering atau jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker testis.

Meskipun tidak ada bukti yang menunjukkan hubungan antara menggunakan ganja dan peningkatan risiko untuk sebagian besar kanker, National Academies of Sciences menemukan beberapa bukti yang menunjukkan peningkatan risiko untuk subtipe seminoma kanker testis yang tumbuh lambat.

8. Masalah Kehamilan dan Menyusui

Wanita yang merokok daun ganja saat hamil memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan berat badan rendah. Bayi yang terpapar ganja di dalam rahim juga memiliki peningkatan risiko prematur dan kecacatan pada janin dalam kandungan.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa jumlah kadar zat THC yang diekskresikan ke dalam ASI dapat menghambat pertumbuhan bayi dan memengaruhi perkembangan otak.

9. Mengganggu Kesehatan Mental

Mengonsumsi ganja sering kali membuat penggunanya merasa cemas, takut, atau panik. Hal inilah yang membuatnya dapat meningkatkan risiko mengalami depresi klinis atau memperburuk gejala gangguan mental yang sudah diderita.

Sedangkan penggunaan ganja dalam jumlah banyak bisa membuat seseorang paranoid atau kehilangan kontak dengan kenyataan sehingga merasakan halusinasi.

10. Kecanduan

Bahaya ganja selanjutnya bisa menyebabkan penggunanya kecanduan karena di dalamnya terdapat bahan adiktif. Lebih berbahaya lagi, pengguna ganja akan ketagihan mengonsumsinya hingga menjadi ketergantungan, menyebabkan masalah kesehatan dan sosial di kehidupannya.

Beberapa laporan mengungkapkan, pengguna ganja jangka panjang yang mencoba berhenti mengalami gejala ringan yang menyebabkan sulit untuk berhenti, di antaranya merasa kesal, kesulitan tidur, tidak nafsu makan, gelisah, dan mengidam.

11. Psikosis

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi daun ganja jangka panjang dapat meningkatkan risiko psikosis pada orang dewasa muda.

Psikosis adalah suatu kondisi yang memengaruhi cara otak memproses informasi. Kondisi ini menyebabkan seseorang kehilangan kontak dengan kenyataan seperti melihat, mendengar, atau percaya hal-hal yang tidak nyata.

12. Perubahan DNA Manusia

Mengisap ganja dapat menyebabkan penggunanya menjadi lebih rentan terkena kanker, terutama karena asap pembakaran mengandung radikal bebas yang dapat merusak DNA.

Deoxyribonucleic acid atau DNA adalah molekul yang mengandung instruksi yang dibutuhkan untuk mengatur fungsi sel berjalan normal, bila terjadi kerusakan DNA maka suatu sel dapat berubah menjadi sel kanker atau sel ganas.

13.Mengurangi Kepadatan Tulang

Penelitian di tahun 2017 menemukan bahwa orang yang merokok ganja dalam jumlah banyak secara teratur dapat mengurangi kepadatan tulang, sehingga dapat meningkatkan risiko patah tulang.

Semenetara penelitian di University of Edinburgh yang menggunakan DEXA-scan x-ray mengungkapkan, pengguna berat daun ganja memiliki berat badan lebih rendah dan indeks massa tubuh (IMT) berkurang, di mana hal ini dapat berkontribusi terhadap hilangnya kepadatan tulang.

14. Berisiko Mengalami Skizofrenia

Bahaya ganja berikutnya yang perlu diwaspadai adalah dapat meningkatkan risiko skizofrenia, bahkan lebih tinggi jika menggunakannya secara teratur di usia remaja. Alasannya karena otak selama masa remaja masih mengalami tahap pertumbuhan dan membentuk koneksinya, penggunaan ganja dapat mengganggu proses ini.

15. Masalah Reproduksi

Menurut tinjauan penelitian pada hewan, efek ganja dapat menyebabkan disfungsi seksual. Sementara penelitian lainnya menunjukkan bahwa ganja dapat mengganggu produksi sperma pada pria dan ovulasi pada wanita. Gangguan ini pada akhirnya dapat menimbulkan risiko masalah kesuburan atau infertilitas.

Nah, itulah berbagai bahaya menghisap ganja yang dapat terjadi pada tubuh

 

  1. Anonim. 2019. What is marijuana?. https://www.drugabuse.gov/publications/drugfacts/marijuana. (Diakses pada 3 Juni 2020)
  2. Anonim. 2019. How Pot Affects Your Mind and Body. https://www.webmd.com/mental-health/addiction/marijuana-use-and-its-effects#1. (Diakses pada 3 Juni 2020)
  3. Anonim. 2017. Cannabis: the facts. https://www.nhs.uk/live-well/healthy-body/cannabis-the-facts/. (Diakses pada 3 Juni 2020)
  4. Buddy. 2019. The Negative Health Effects of Marijuana. https://www.verywellmind.com/the-health-effects-of-marijuana-67788. (Diakses pada 3 Juni 2020)
  5. Collier, Jasmin. 2018. Marijuana: Good or bad?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320984#What-are-the-health-risks-of-marijuana?. (Diakses pada 3 Juni 2020)
  6. Davis, Kathleen. 2018. Everything you need to know about marijuana (cannabis). https://www.medicalnewstoday.com/articles/246392#risks. (Diakses pada 3 Juni 2020)
  7. Pietrangelo, Ann dan Kristeen C. 2018. The Effects of Marijuana on Your Body. https://www.healthline.com/health/addiction/marijuana/effects-on-body#1. (Diakses pada 3 Juni 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi