Terbit: 27 March 2020 | Diperbarui: 8 April 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Pada sejumlah masalah pencernaan, gejala yang dialami bisa berupa muntah kuning atau kuning kehijauan dengan rasa yang sangat pahit. Sebenarnya, apakah muntah cairan kuning menandakan kondisi tubuh yang berbahaya?

Muntah Kuning atau Kehijauan Terasa Pahit, Berbahayakah?

Apa Itu Muntah Menurut Pakar Kesehatan?

Pakar kesehatan menyebutkan muntah adalah kondisi yang membuat isi dalam perut dikeluarkan dengan paksa lewat mulut. Normalnya, setelah isi di dalam perut ini habis, maka muntah akan berhenti dan kita bisa merasa lebih lega. Hanya saja, dalam beberapa kasus yang lebih parah seperti keracunan makanan, mungkin akan mengalami muntah cairan putih hingga muntah kuning. Sebenarnya, cairan kuning adalah sisa makanan yang sudah tercampur dengan asam lambung, cairan empedu yang dihasilkan oleh hati dialirkan kembali ke dalam lambung dan kerongkongan, dll. Hal inilah yang membuatnya memiliki rasa yang sangat pahit.

Apa Saja Penyebab Muntah Kuning?

Beberapa masalah kesehatan yang bisa menyebabkan muntah yang cukup parah ini adalah maag atau penyakit asam lambung, infeksi pada saluran pencernaan, peradangan atau penyumbatan pada usus, gangguan pada hati atau kantung empedu, stres, atau bahkan karena morning sickness saat hamil. Berikut penjelasan yang mungkin menjadi penyebab muntah cairan kuning:

1. Asam Lambung

Gastroesophageal reflux disease (GERD) terjadi ketika asam lambung naik kembali melalui saluran yang menghubungkan mulut dan perut (kerongkongan). Inilah yang mungkin menjadi penyebab muntah kuning. Kondisi ini dapat mengiritasi lapisan esofagus.

GERD adalah refluks asam ringan yang terkadang terjadi setidaknya dua kali seminggu, atau refluks asam sedang hingga berat dapat terjadi setidaknya sekali seminggu.

2. Infeksi Saluran Pencernaan

Adalah penyakit akut dan kronis, yang biasanya ditandai dengan diare dan menyebabkan muntah atau terkadang muntah cairan kuning. Sebagian besar infeksi ini disebabkan oleh virus, seperti norovirus yang paling umum, sedangkan bakteri dan parasit juga pemicu infeksi saluran pencernaan akut dan kronis.

3. Obstruksi Usus Halus

Usus kecil atau usus halus adalah saluran pencernaan seperti tabung panjang dan melingkar yang menghubungkan lambung ke usus besar. Jika usus halus tersumbat, makanan dan cairan tidak bisa masuk dan menyebabkan penumpukan. Kondisi ini merupakan darurat medis.

Beberapa penyebab Penyumbatan usus halus diantaranya adalah : Jaringan parut yang disebut adhesi dimana terbentuk setelah operasi perut (termasuk operasi caesar). Peradangan dari penyakit Crohn atau divertikulitis yang menyebabkan dinding usus menebal dan menyempit. Hernia atau tumor juga dapat menyebabkan penyumbatan.

Gejalanya termasuk ketidakmampuan untuk buang air besar atau buang gas, kram perut dan pembengkakan, kehilangan selera makan, mual muntah, bahkan muntah kuning.

4. Refluks Empedu

Empedu dan makanan dalam usus duabelas jari masuk ke usus kecil melalui katup pilorus, cincin otot yang terletak di perut. Katup pilorus biasanya sedikit terbuka, yang dapat melepaskan sekitar 3,5 mililiter makanan cair pada suatu waktu, tetapi tidak cukup untuk memungkinkan cairan pencernaan mencukupi refluks ke dalam lambung.

Dalam banyak kasus refluks empedu, katup tidak menutup dengan benar, dan empedu kembali ke perut. Hal inilah yang menyebabkan gastritis refluks empedu (bile reflux gastritis), yang menjadi penyebab muntah.

5. Morning Sickness

Muntah kuning yang terasa pahit pada ibu hamil biasanya sering terjadi saat pagi hari, sebelum makan. Cairan di perut mengandung enzim yang membantu mencerna makanan. Tetapi ketika Anda muntah dan dalam keadaan perut kosong , ini membuat Anda muntah berwarna kuning atau kuning kehijauan. Atau mungkin muntah jernih, berbusa atau berlendir, ketika Anda hanya minum air putih.

Selama kehamilan, mual muntah menjadi gejala normal di pagi hari. Mual biasanya paling buruk pada trimester pertama dan sebagian besar mereda pada 20 minggu, meskipun bagi beberapa wanita ini tidak benar-benar terjadi sampai persalinan.

6. Cyclic Vomiting Syndrome

Kondisi ini ditandai dengan muntah parah dan penyebab tidak diketahui secara jelas. Kondisi ini bisa berlangsung selama berjam-jam atau berhari-hari dan bergantian dengan waktu yang relatif tanpa gejala.

Satu hal yang pasti, jika tubuh masih terasa tidak karuan meski sudah muntah cukup banyak, bisa jadi ada kondisi kesehatan serius yang harus segera diperiksakan ke dokter demi mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Kapan Perlu Periksa ke Dokter?

Jika mengalami muntah disertai bercak darah, darah kecokelatan atau kehitaman, segera periksakan ke dokter atau dapatkan bantuan medis secepatnya.

Sementara jika Anda muntah disertai dengan pusing, pernapasan cepat atau dangkal, atau tanda-tanda syok lainnya, segera larikan ke rumah sakit terdekat.

Muntah kuning atau hijau juga bisa menjadi pertanda kondisi yang lebih serius, seperti refluks empedu. Jika memiliki faktor risiko atau mengalami gejala lain yang terkait, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

Segera hubungi dokter jika mengalami gejala berikut:

  1. Muntah berlangsung selama 48 jam dan tidak kunjung membaik.
  2. Munculnya tanda-tanda dehidrasi, seperti pusing atau sakit kepala.
  3. Penurunan berat badan karena muntah.
  4. Bagi penderita diabetes, muntah yang berulang dapat memengaruhi kadar gula darah.
  5. Nyeri dada yang parah, yang mungkin mengindikasikan serangan jantung.

Bila sering muntah cairan kuning, Anda juga harus konsultasikan dengan dokter. Kondisi ini mungkin indikasi sindrom muntah siklik, yang disebabkan oleh kondisi neurologis tertentu. Sindrom muntah siklik, membuat Anda muntah pada waktu yang sama setiap hari selama waktu tertentu.

Bagaimana Cara Mengatasi Muntah Kuning?

Demi menghindari sensasi mual atau muntah-muntah, pakar kesehatan menyarankan untuk menjalani hidup sehat dan menghindari penyebab muntah, di antaranya:

1. Makan Teratur

Selalu makan dengan teratur setiap hari dan sebaiknya menghindari kebiasaan telat makan atau bahkan melewatkan waktu makan. Jika memang perut cenderung mudah terasa tidak nyaman setelah makan, cobalah untuk makan dengan porsi yang lebih kecil namun dengan frekuensi yang lebih sering.

2. Hindari Makanan dan Minuman Tertentu

Anda juga sebaiknya mulai mengurangi asupan makanan pedas, berlemak, bersifat asam, atau yang bisa menimbulkan produksi gas berlebihan di dalam perut karena bisa memicu rasa mual muntah. Selain itu, jika memang perut kita cukup sensitif, ada baiknya tidak mengonsumsi minuman berkafein seperti kopi atau minuman bersoda.

3. Pantangan Lainnya

Keinginan mual muntah dengan parah bisa disebabkan oleh kebiasaan langsung berbaring saat tidur, mencium aroma yang menyengat, hingga akibat stres yang berlebihan. Pastikan untuk menghindari hal-hal tersebut agar tidak mengalami masalah kesehatan ini.

Pengobatan Muntah Kuning

Perawatan untuk muntah berwarna kuning tergantung apa yang menjadi penyebabnya. Jika keracunan makanan atau sering minum-minum alkohol, Anda mungkin memerlukan infus, seperti cairan intravena dan elektrolit di rumah sakit. Jika mengalami refluks empedu, dokter mungkin akan meresepkan salah satu dari obat berikut:

  • Ursodeoxycholic Acid

Obat ini dapat mengubah komposisi empedu untuk membantunya lebih mudah dikeluarkan tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan efek samping seperti diare.

  • Bile Acid Sequestrants

Obat ini dapat mengikat asam empedu untuk dibuang dari tubuh dan dapat menyebabkan efek samping seperti kembung.

Jika obat tersebut tidak dapat mengendalikan masalah, pilihan lainnya mungkin tindakan operasi. Pilihan pembedahan untuk mengobati refluks empedu seperti Roux-en-Y gastric bypass. Prosedur ini membuat jalur baru ke usus kecil untuk mencegah empedu mengalir ke perut.

Selain itu, perawatan bedah untuk adhesi atau penyumbatan di usus. Dokter akan menghilangkan penyebab obstruksi. Dokter juga dapat mengangkat usus yang rusak. Pilihan lainnya adalah menempatkan tabung kawat yang disebut stent di dalam usus untuk menjaga area terbuka dan mengurangi penyumbatan.

Pencegahan Muntah Kuning

Muntah atau muntah cairan kuning dapat dicegah dengan melakukan perubahan gaya hidup tertentu, berikut di antaranya:

  1. Jangan minum lebih dari satu atau dua minuman beralkohol per hari. Tips ini untuk menurunkan risiko muntah akibat minum.
  2. Makan banyak buah dan sayuran, jangan merokok, dan diskrining dengan kolonoskopi atau tes lain jika Anda berusia 50 tahun atau lebih. Kia ini untuk menurunkan risiko kanker kolorektal.
  3. Jangan mengangkat benda yang terlalu berat, untuk menurunkan risiko terkena hernia.
  4. Makan makanan tinggi serat, untuk menurunkan risiko divertikulitis.

Jika muntah  atau muntah kuning dengan intensitas yang sering, selalu periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat ya, Teman Sehat!

 

  1. Gastroesophageal reflux disease (GERD). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gerd/symptoms-causes/syc-20361940. (Diakses 27 September 2019)
  2. Bile reflux. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bile-reflux/symptoms-causes/syc-20370115. (Diakses 27 September 2019)
  3. Yellow/Green Vomit Symptoms, Causes & Common Questions. https://www.buoyhealth.com/symptoms-a-z/yellow-or-green-vomit/. (Diakses 27 September 2019)
  4. Common Gastrointestinal Infections. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/30115338. (Diakses 27 September 2019)
  5. Phillips, Diane. 2019. I’m pregnant. Why am I vomiting bitter yellow liquid?. https://www.babycenter.com.au/x25020009/im-pregnant-why-am-i-vomiting-bitter-yellow-liquid. (Diakses 27 September 2019)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi