Terbit: 30 November 2020
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Ada beberapa bahaya pijat patah tulang yang harus diwaspadai seperti gejala patah tulang yang semakin parah, nyeri tulang, dislokasi, hingga risiko cedera saraf. Ketahui bahaya urut patah tulang dan solusi pengobatan patah tulang yang lebih efektif.

7 Bahaya Pijat Patah Tulang yang Harus Diwaspadai

Bahaya Pijat Patah Tulang bagi Kesehatan

Banyak masyarakat tradisional yang memilih pijat patah tulang sebagai pengobatan alternatif saat mengalami patah tulang. Pijat tulang dianggap dapat mempercepat proses penyembuhan tulang, mengembalikan mobilitas tubuh, serta lebih efisien dan ekonomis.

Walaupun demikian, ada beberapa risiko saat seseorang lebih memilih pergi ke tukang urut untuk patah tulang daripada konsultasi ke dokter. Ketahui risiko dari urut patah tulang, sebagai berikut:

1. Nyeri Tulang

Pijat pada bagian tulang yang terkilir, retak, atau patah mungkin hanya akan memperburuk gejala nyeri tulang yang Anda alami. Tekanan pijatan yang terlalu keras atau memijat sel-sel dan jaringan tulang yang terluka cenderung akan menyebabkan cedera tulang semakin parah.

2. Dislokasi

Berdasarkan laporan survei yang diterbitkan oleh US National Library of Medicine National Institutes of Health (NCBI), 2 dari 95 kasus (1.3%) kejadian buruk terkait pijat terapi adalah efek samping dislokasi tulang. Dislokasi tulang adalah cedera yang menyebabkan tulang bergeser dari sendi atau posisi normal, biasanya terjadi pada bahu dan jari-jari. Begitupun urut patah tulang yang berisiko menyebabkan dislokasi tulang bila terapis pijat salah menekan titik pijat.

3. Cedera Jaringan Lunak

Jaringan lunak adalah seluruh jaringan yang menghubungkan dan mengkoneksikan seluruh tubuh yaitu tendon, otot, lemak, pembuluh darah, dan saraf. Kebanyakan kasus patah tulang juga menginfeksi sendi dan jaringan lunak yang berisiko.

Urut untuk patah tulang mungkin bisa meredakan inflamasi yang memengaruhi jaringan lunak pada tulang yang patah, namun tetap ada risiko cedera jaringan lunak. Anda mungkin harus konsultasi ke terapis patah tulang profesional dan terverifikasi untuk mengurangi risiko bahaya pijat patah tulang.

4. Kondisi yang Semakin Buruk

Sering kali, terapi pijat untuk patah tulang malah semakin memperburuk gejala peradangan dan kerusakan tulang. Pasalnya, kebanyakan klinik atau tempat praktek pijat patah tulang tidak melakukan pemeriksaan rontgen sehingga kemungkinannya besar mereka tidak mengetahui kondisi tulang yang patah secara tepat dan salah memijatnya.

Pijat tradisional untuk patah tulang juga menggunakan teknik sederhana, tanpa obat-obatan, serta tidak ada prosedur seperti reduksi terbuka dengan fiksasi internal dan eksternal. Risiko ketidakberhasilan penyembuhan dengan pijat tulang cukup besar.

5. Cedera Saraf

Secara umum, pijat adalah terapi umum untuk menenangkan otot dan saraf-saraf yang tegang. Urut patah tulang juga bekerja untuk mengembalikan fungsi otot dan meringankan tekanan pada saraf-saraf yang diakibatkan dari patah tulang.

Walaupun demikian, ada bahaya pijat patah tulang berupa risiko cedera saraf walaupun tidak umum. Pasien dan terapis harus berhati-hati akan potensi risiko urut untuk patah tulang ini. Untuk mengurangi risiko tersebut, terapis tidak boleh menekan terlalu kuat bagian leher dan bahu. Anda juga sebaiknya tidak menjadikan pijat sebagai alternatif pengobatan patah tulang pertama.

Periksa dulu ke dokter hingga kondisi Anda membaik. Pijat patah tulang lebih aman diaplikasikan sebagai perawatan untuk pemulihan patah tulang, bukan proses penyembuhan utama.

6. Risiko Masalah Tulang Lainnya

Saat pertama kali tulang patah, tulang akan mengalami proses peradangan. Memijat tulang yang patah akan memicu sel-sel tulang berkembang tidak terkontrol. Tergantung pada tingkat keparahannya, namun kondisi ini memicu perkembangan tumor atau kanker tulang.

 

7. Memperlambat Penyembuhan Patah Tulang

Apabila Anda hanya mengandalkan pijat patah tulang tanpa konsultasi ke dokter sama sekali, maka perawatan patah tulang mungkin akan semakin lama. Pasalnya, pengobatan patah tulang dengan dokter menggunakan teknik pengobatan yang lebih efektif dan canggih dibandingkan dengan pijat tulang tradisional.

Selain itu, dokter juga akan memberi resep obat dan vitamin untuk mempercepat pemulihan patah tulang, seperti suplemen khusus yang mengandung kalsium, magnesium, fosfor, zinc, vitamin C, D, dan K. Dalam sebagian kasus patah tulang, terutama gejala patah tulang terbuka yang parah, urut patah tulang tidak efektif menyembuhkan patah tulang dengan cepat dan aman.

Cara Mempercepat Penyembuhan Patah Tulang

Tergantung tingkat keparahannya, namun penyembuhan patah tulang bisa menghabiskan waktu 2-3 minggu hingga beberapa bulan. Selain pengobatan dengan dokter dokter ortopedi, Anda dapat mempercepat penyembuhan patah tulang dengan beberapa perawatan, termasuk:

  • Suplemen Protein. Konsumsi suplemen protein untuk membantu mempercepat pertumbuhan dan perbaikan struktur tulang.
  • Suplemen Mineral. Konsumsi suplemen yang mengandung mineral untuk kekuatan tulang, termasuk kalsium, magnesium, zinc, dan fosfor.
  • Vitamin Tambahan. Dokter akan menyarankan untuk konsumsi vitamin C, D, dan K tambahan untuk membangun kembali struktur tulang.
  • Konsumsi Antioksidan. Antioksidan adalah agen alami untuk memperbaiki kerusakan saraf, termasuk untuk penyembuhan tulang patah.
  • Jangan Merokok. Rokok akan mengganggu penyerapan nutrisi yang tubuh butuhkan untuk menyembuhkan kerusakan tulang.
  • Terapi Fisik. Terapis fisik akan membengajari Anda untuk beraktivitas dengan normal setelah mengalami patah tulang. Anda juga disarankan untuk olahraga untuk meningkatkan respon tulang dan mempercepat pemulihan alat gerak.

Anda harus konsultasi dengan dokter dan terapis dalam mengatasi patah tulang. Walaupun pijat patah tulang diklaim memiliki manfaat dan efektif dalam menyembuhkan patah tulang, harap mempertimbangkan bahaya pijat patah tulang yang mungkin terjadi. Sebagian kasus patah tulang ringan mungkin berhasil sembuh dengan pengobatan tradisional, namun gejala patah tulang yang sangat parah harus ditangani oleh dokter profesional di rumah sakit.

 

  1. American Association of Neuromuscular and Electrodiagnostic Medicine (AANEM). 2007. Massage Could Put You at Risk for Nerve Injury. https://www.newswise.com/articles/massage-could-put-you-at-risk-for-nerve-injury. (Diakses pada 2- November 2020).
  2. Cavaco Silva, Joana. 2018. What to know about bone fracture repair. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322419. (Diakses pada 2- November 2020).
  3. Dynamicphysiotherapy. 2016. Is Massage Therapy Recommended After A Fracture?. https://dynamicphysiotherapy.ca/blog/massage-therapy/is-massage-therapy-recommended-after-a-fracture/. (Diakses pada 2- November 2020).
  4. Evolve College. 2020. Massage and Broken Bones. https://www.evolvecollege.com/news/massage-and-broken-bones. (Diakses pada 2- November 2020).
  5. US National Library of Medicine National Institutes of Health. 2014. Adverse Events of Massage Therapy in Pain-Related Conditions: A Systematic Review. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4145795/#:~:text. (Diakses pada 2- November 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi