Terbit: 19 January 2022
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Begadang artinya tidur larut malam karena mengerjakan suatu aktivitas. Banyak orang yang sering begadang dan tidak menyadari dampak buruknya bagi kesehatan. Waspadai efek begadang bagi kesehatan berikut ini:

12 Bahaya Begadang bagi Kesehatan, Jangan Sepelekan!

Bahaya Begadang bagi Kesehatan Fisik dan Mental

Entah menyelesaikan suatu pekerjaan, tugas, melakukan hobi, atau sekadar menghabiskan waktu, banyak orang yang terpaksa untuk begadang. Penderita insomnia juga memiliki gejala tidak bisa tidur di malam hari atau baru bisa tidur menjelang pagi.

Berikut ini efek begadang bagi kesehatan:

1. Gangguan Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat adalah jalan raya informasi tubuh. Tidur diperlukan untuk membuatnya berfungsi dengan baik, tetapi insomnia kronis dapat mengganggu bagaimana tubuh mengirimkan informasi.

Selama tidur, jalur terbentuk antara sel-sel saraf (neuron) di otak yang membantu Anda mengingat informasi baru yang telah dipelajari. Bahaya begadang membuat otak lelah, sehingga tidak bisa melakukan tugasnya dengan baik.

Selain itu, Anda juga mungkin lebih sulit berkonsentrasi atau mempelajari hal-hal baru. Sinyal yang dikirimkan tubuh mungkin tertunda, mengurangi koordinasi, dan meningkatkan risiko kecelakaan. Akibat sering begadang juga berdampak negatif pada kemampuan mental dan keadaan emosi.

Jika kurang tidur berlanjut cukup lama, Anda bisa mulai mengalami halusinasi dan memicu kegelisahan pada orang yang memiliki gangguan bipolar.

Risiko psikologis lainnya termasuk:

  • Perilaku impulsif.
  • Depresi.
  • Paranoia.
  • Pikiran untuk bunuh diri.

Bahkan, Anda juga mungkin mengalami microsleep. Selama episode ini, Anda akan tertidur selama beberapa detik atau menit tanpa menyadarinya. Microsleep berada di luar kendali dan bisa sangat berbahaya jika Anda mengemudi.

2. Gangguan Sistem Kekebalan

Saat Anda tidur, sistem kekebalan tubuh menghasilkan zat-zat yang melindungi dan melawan infeksi seperti sitokin. Tubuh menggunakan zat-zat ini untuk melawan bakteri dan virus. Sitokin juga membantu tidur dan memberi sistem kekebalan tubuh lebih banyak energi untuk mempertahankan tubuh dari serangan penyakit.

Oleh karena itu, bahaya begadang adalah mencegah sistem kekebalan tubuh membangun kekuatannya. Akibat sering begadang, membuat tubuh tidak mampu mencegah zat-zat asing dan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dari penyakit.

Kurang tidur jangka panjang juga meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.

Baca Juga: 21 Cara Mengatasi Insomnia yang Cepat dan Efektif

3. Gangguan Sistem Pernapasan

Hubungan antara tidur dan sistem pernapasan berjalan dua arah. Gangguan pernapasan malam hari yang disebut obstructive sleep apnea (OSA) dapat mengganggu dan menurunkan kualitas tidur.

Ketika Anda bangun sepanjang malam, bahaya begadang bagi kesehatan membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi pernapasan seperti pilek dan flu. Kurang tidur juga dapat memperburuk penyakit pernapasan seperti penyakit paru-paru kronis.

4. Gangguan Sistem Pencernaan

Jika Anda makan terlalu banyak dan jarang berolahraga, kurang tidur adalah faktor risiko lain yang membuat Anda kelebihan berat badan. Tidur memengaruhi kadar dua hormon yaitu leptin dan ghrelin yang mengendalikan perasaan lapar dan kenyang.

Leptin memberi tahu otak bahwa Anda sudah cukup makan. Tanpa tidur yang cukup, otak Anda mengurangi leptin dan meningkatkan ghrelin, yang merupakan stimulan nafsu makan. Aliran hormon ini bisa menjelaskan kenapa seseorang mengonsumsi camilan atau makan berlebihan di malam hari.

Bahaya begadang juga mendorong tubuh untuk melepaskan kadar insulin yang lebih tinggi setelah Anda makan. Tingkat insulin yang lebih tinggi meningkatkan penyimpanan lemak dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2

5. Gangguan Sistem Kardiovaskular

Tidur memengaruhi proses yang menjaga jantung dan pembuluh darah tetap sehat, termasuk gula darah, tekanan darah, dan tingkat peradangan. Tidur juga memainkan peran penting dalam kemampuan tubuh untuk menyembuhkan dan memperbaiki pembuluh darah serta jantung.

Orang-orang yang tidak cukup tidur cenderung terkena penyakit kardiovaskular. Bahkan, akibat sering begadang dikaitkan dengan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

6. Gangguan Sistem Endokrin

Perlu diketahui bahwa produksi hormon juga dipengaruhi oleh waktu tidur. Produksi testosteron memerlukan setidaknya tiga jam tanpa gangguan, yaitu disaat rapid eye movement (REM). Selain itu, begadang dapat memengaruhi produksi hormon pertumbuhan, terutama pada anak-anak dan remaja.

Hormon ini membantu membangun massa otot dan memperbaiki sel serta jaringan. Kelenjar hipofisis melepaskan hormon pertumbuhan secara terus menerus. Waktu tidur yang cukup dan olahraga membantu mendorong pelepasan hormon ini.

7. Menurunkan Konsentrasi

Tidur memainkan peran penting dalam berpikir dan belajar. Jika Anda memiliki kebiasaan begadang, maka hal ini akan mengganggu proses kognitif ini dengan banyak cara.

Pertama, bahaya begadang mengganggu tingkat kewaspadaan, penalaran, dan pemecahan masalah. Kedua, malam hari adalah waktu untuk ‘mengonsolidasikan’ ingatan dalam pikiran. Akibat sering begadang, Anda tidak bisa mengingat apa yang dipelajari dan dialami di siang hari.

8. Kemampuan Seksual Menurun

Seseorang yang memiliki gangguan tidur dilaporkan memiliki libido yang lebih rendah dan menurunnya minat pada seks. Energi yang terkuras, kantuk, dan meningkatnya ketegangan mungkin merupakan penyebab utama.

Sementara sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism mengungkapkan, banyak pria dengan sleep apnea juga memiliki kadar testosteron yang rendah.

9. Menimbulkan Depresi

Seiring waktu, gangguan tidur dapat berkontribusi pada gejala depresi. Dalam sebuah jajak pendapat, orang-orang yang didiagnosis menderita depresi atau kecemasan, tidurnya kurang dari enam jam di malam hari.

Gangguan tidur yang paling umum adalah insomnia. Kurang tidur sering memperburuk gejala depresi dan depresi dapat membuat Anda lebih sulit untuk tertidur.

Dalam sebuah penelitian, partisipan yang hanya tidur 4,5 jam per malam melaporkan merasa lebih stres dan cepat marah.

Sedangkan studi lain menunjukkan, partisipan yang hanya tidur 4,5 jam per malam mengalami penurunan tingkat optimisme dan kemampuan bersosialisasi. Semua gejala membaik secara dramatis ketika partisipan kembali ke jadwal tidur normal.

10. Membuat Kulit Tampak Lebih Tua

Kulit pucat dan mata bengkak adalah ciri utama dari seseorang yang banyak melewatkan waktu tidur. Sementara kurang tidur kronis dapat menyebabkan kulit loyo, garis-garis halus, dan lingkaran hitam di bawah mata.

Ketika Anda tidak cukup tidur, tubuh akan melepaskan lebih banyak hormon stres kortisol. Dalam jumlah berlebih, kortisol dapat memecah kolagen kulit, protein yang menjaga kulit tetap halus dan elastis.

Kurang tidur juga menyebabkan tubuh melepaskan terlalu sedikit hormon pertumbuhan. Seiring bertambahnya usia, hormon ini membantu meningkatkan massa otot, menebalkan kulit, dan memperkuat tulang.

11. Meningkatkan Berat Badan

Bahaya begadang berikutnya yang harus Anda waspadai adalah bisa meningkatkan berat badan. Hal ini tampaknya terkait dengan meningkatnya rasa lapar dan nafsu makan.

Menurut sebuah studi, seseorang yang tidur kurang dari 6 jam sehari hampir 30 persen lebih mungkin menjadi gemuk daripada mereka yang tidur 7 hingga 9 jam.

Perlu diketahui, hormon leptin dan hormon ghrelin adalah hormon yang bertanggung jawab dalam mengatur nafsu makan. Ghrelin menstimulasi rasa lapar dan leptin memberi sinyal rasa kenyang pada otak serta menekan nafsu makan. Waktu tidur yang singkat dikaitkan dengan penurunan leptin dan peningkatan ghrelin.

12. Menjadi Tidak Bijaksana

Efek begadang yang terakhir adalah bisa memengaruhi interpretasi terhadap suatu peristiwa. Seseorang yang kurang tidur cenderung menilai situasi secara tidak akurat dan tidak bijak. Jika pekerjaan Anda membutuhkan penilaian yang akurat, hal ini bisa menjadi masalah besar.

Itulah bahaya begadang bagi kesehatan yang harus diwaspadai. Istirahat yang cukup berupa tidur nyenyak dan berkualitas sangat penting agar keseimbangan tubuh terjaga dan tubuh tetap fit!

Baca Juga: 12 Cara Mengatasi Susah Tidur dan Penyebab yang Perlu Anda Ketahui

Cara Menghilangkan Kebiasaan Begadang

Setelah Anda mengetahui beberapa efek buruk begadang bagi kesehatan, hal penting lainnya yang juga harus diketahui adalah hal-hal apa saja yang bisa dilakukan untuk menghilangkan kebiasaan buruk ini.

Berikut adalah cara menghilangkan kebiasaan begadang yang bisa dicoba, antara lain:

  • Segera tidur ketika lelah.
  • Mengikuti rutinitas waktu tidur dan bangun, menjaganya tetap konsisten setiap hari dalam seminggu.
  • Hindari makan 2 hingga 3 jam sebelum tidur.
  • Jika dalam 20 menit Anda mencoba untuk tertidur namun hal itu sulit dicapai, cobalah untuk membaca sampai Anda merasa mengantuk.
  • Olahraga di siang hari.
  • Menjaga kamar tidur tetap tenang, gelap dan suhu sejuk yang nyaman.
  • Menonaktifkan semua perangkat elektronik saat ingin tidur.

‘Melunasi Hutang Tidur’

Ketika Anda gagal mendapatkan jumlah tidur cukup yang dibutuhkan, Anda mulai menumpuk hutang tidur.

Misalnya, jika Anda membutuhkan 7 jam tidur setiap malam untuk merasa terjaga dan waspada, namun hanya mendapatkan 5 jam, Anda memiliki hutang tidur 2 jam. Jika Anda melanjutkan pola itu selama lima hari, Anda memiliki akumulasi hutang tidur 10 jam.

Satu-satunya cara untuk menghapus hutang tidur adalah dengan mendapatkan lebih banyak waktu tidur. Akan tetapi, semua tergantung pada skala hutang tidur, pada beberapa kasus mungkin perlu beberapa waktu untuk pulih sepenuhnya. Namun, efek positif dari melunasi hutang ini akan terasa cepat.

Guna membayar hutang tidur, Anda harus mulai mendapatkan waktu istirahat yang cukup untuk pulih. Membayar kembali hutang tidur akan membuat Anda bangun dengan perasaan segar dan tidak mengantuk berlebihan di siang hari.

Jika cara ini sudah dilakukan tetapi gejala negatif tetap ada, sebaiknya konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

 

  1. Anonim. Link between sleep deprivation, cell damage found. https://www.sciencedaily.com/releases/2014/12/141208145759.htm. (Diakses pada 13 Januari 2022).
  2. Anonim. Sleep deprivation linked to NAFLD, serum aminotransferase levels. https://www.healio.com/hepatology/steatohepatitis-metabolic-liver-disease/news/online/%7Bcef0778b-8f7b-40c8-994c-6a5f9840fa94%7D/sleep-deprivation-linked-to-nafld-serum-aminotransferase-levels. (Diakses pada 13 Januari 2022).
  3. Anonim. 10 Things to Hate About Sleep Loss. https://www.webmd.com/sleep-disorders/features/10-results-sleep-loss#1. (Diakses pada 13 Januari 2022).
  4. Anonim. Sleep and Disease Risk. http://healthysleep.med.harvard.edu/healthy/matters/consequences/sleep-and-disease-risk. (Diakses pada 13 Januari 2022).
  5. Davis, Kathleen, FNP. 2018. What to know about sleep deprivation. https://www.medicalnewstoday.com/articles/307334.php. (Diakses pada 13 Januari 2022).
  6. Stephanie Watson and Kristeen Cherney. 2019. The Effects of Sleep Deprivation on Your Body. https://www.healthline.com/health/sleep-deprivation/effects-on-body. (Diakses pada 13 Januari 2022).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi