Terbit: 3 September 2018
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Tubuh tersusun dari berbagai macam organ yang memiliki fungsinya masing-masing. Salah satu yang organ yang bentuknya kecil namun memiliki fungsi yang amat besar adalah empedu yang bisa kita temukan di area tengah perut, tepatnya di bawah hati. Fungsi empedu yang ditampung oleh kantung empedu adalah untuk membantu sistem pencernaan dan juga ekskresi pada manusia. Kenali tentang empedu berikut dengan fungsinya berikut ini!

4 Fungsi Empedu untuk Sistem Pencernaan Tubuh

Apa Itu Empedu?

Empedu adalah cairan berwarna biru kekukingan dengan kandungan pigmen bilirubin, biliverdin, dan urobilin. Komposisi utama dari cairan empedu antara lain adalah garam empedu, air, kolesterol dan juga lesitin. Selain itu cairan empedu juga tersusun dari kalium, natrium, klorin, ion bikarbonat, dan asam lemak, meskipun jumlahnya sangat lah sedikit.

Empedu di tampung pada sebuah membran berotot yang disebut dengan kantong empedu. Kantong empedu terletak di bagian bawah hati, ukurannya adalah sekitar 8 hingga 12 cm dengan diameter 4 cm dan memiliki kapasitas kurang lebih 60 ml.

Kantong empedu terdiri dari bagian sebagai berikut:

  • Korpus vesika velea tempat cairan empedu ditampung.
  • Fundus vesika felea yang merupakan bagian akhir dari korpus vesika velea
  • Leher kantung empedu, tempat masuk pertama empedu ke kantong empedu.
  • Duktus hepatikus yang merupakan saluran keluar dari kantong empedu.
  • Duktus sistikus saluran yang bersama duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke usus dua belas jari atau duodenum.
  • Duktus keledokus yang merupakan saluran yang membawa cairan empedu ke duodenum.

Fungsi Empedu

Seperti yang sudah disebutkan bahwa fungsi empedu adalah untuk membantu sistem pencernaan dan juga ekskresi tubuh. Bagaimana cara empedu dapat membantu proses tersebut? Berikut adalah fungsi empedu yang perlu Anda ketahui!

1. Membantu enzim dalam sistem pencernaan

Fungsi empedu yang pertama adalah untuk membantu kerja dan meningkatkanfungsi enzim yang bekerja dalam sistem pencernaan. Sistem pencernaan dibantu oleh berbagai jenis enzim. Umumnya enzim akan bekerja lebih maksimal pada pH netral. Sedangkan suasana asam dalam lambung, membuat makanan yang masuk ke usus bersifat asam.

Sifat asam pada usus halus akan memicu kelenjar pankreas untuk mengeluarkan hormon sekterin. Hormon kemudian akan merangsang empedu untuk menyerap air dan natrium bikarbonat sehingga pH empedu semakin tinggi jika dibandingkan ketika masih berada di kantong empedu.

Sifat basa yang dimiliknya membuat empedu dapat menetralkan suasana asam agar enzim yang terdapat dalam usus dapat bekerja dengan lebih maksimal pada pH yang telah netral. Semakin asam sifat dari makanan yang masuk ke usus maka akan semakin banyak juga cairan empedu yang disekresikan.

2. Membantu mengemulsifikasi lemak

Fungsi empedu selanjutnya adalah dapat membantu mengemulsi lemak. Tidak semua jenis lemak yang masuk ke dalam sistem pencernaan bisa langsung diserap oleh usus. Tubuh membutuhkan zat yang mampu untuk menguraikan lemak tersebut. Beberapa jenis zat mungkin dapat dengan mudah larut dalam air, namun tidak begitu dengan lemak.

Proses emulsifikasi lemak awalnya terjadi di lambung melalui kontraksi lambung dan adanya asam lambung. Proses emulsifikasi kembali terjadi setelah lemak melewati lambung dan garam empedu mulai bekerja untuk mengemulsifikasi lemak hingga terbentuklah butiran lemak atau micelle (misel). Lemak kemudian akan diubah menjadi asam lemak dan gliserol dibantu oleh enzim lipase.

Lemak dalam bentuk partikel yang lebih kecil tentunya akan lebih mudah untuk diserap oleh tubuh. Maka dari itu, keberadaan empedu sangatlah penting untuk proses penyerapan lemak, termasuk juga dalam proses penyerapan vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K.

3. Mengeluarkan racun dalam tubuh

Fungsi empedu selanjutnya adalah untuk membantu mengeluarkan racun dalam tubuh. Makanan yang masuk ke dalam tubuh kita akan diolah untuk kemudian dapat diserap oleh usus. Setelah itu zat-zat penting akan diserap oleh darah untuk dapat membantu kerja sel-sel dalam tubuh.

Zat-zat yang tidak baik atau zat beracun yang masuk ke dalam tubuh, biasanya akan disaring oleh hati agar tidak terserap oleh darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Zat-zat tersebut akan dibawa oleh hati untuk dikeluarkan dari tubuh melalui empedu. Zat-zat berbahaya tersebut akan dikeluarkan bersama dengan urine atau feses.

Menurunnya kinerja empedu akan sangat berisiko bagi tubuh, karena proses penyerapan zat berbahaya juga tentunya tidak bisa dilkakukan dengan maksimal.

4. Melindungi tubuh dari bakteri

Fungsi empedu lainnya adalah mampu untuk menjadi bakterisida. Sulit sekali untuk dapat terbebas dari berbagai macam mikroba yang mungkin masuk ke tubuh kita. Salah satu cara paling potensial untuk mikroba masuk adalah melalui makanan.

Meskipun begitu, tubuh memiliki sistem yang dapat menyerang mikroiba yang masuk ke dalam tubuh tersebut. Tubuh memiliki sistem imun yang bisa melawan berbagai bakteri dan virus yang menyerang tubuh. Dalam hal pencernaan, sistem pencernaan juga memiliki perlindungannya sendiri.

Organ yang berperan sebegai perlindungan dari mikroba dalam sistem pencernaan salah satunya adalah empedu. Sifat basa dari cairan empedu ternyata tidak hanya berfungsi untuk menetralkan asam dan memaksimalkan kerja enzim, tetapi juga untuk melawan berbagai mikroba yang masuk ke dalam tubuh.

Gangguan Empedu

Gangguan empedu adalah berbagai gangguan yang menyerang kantong empedu yang kemudian berpengaruh pada proses ekskresi maupun produksi dari empedu. Gangguan empedu jelas akan membuat fungsi empedu menurun. Gangguan pada empedu tidak dapat dianggap sepele karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumya bahwa fungsi empedu sangatlah berpengaruh pada sistem pencernaan dan ekskresi tubuh.

Gangguan empedu bisa terjadi akibat berbagai faktor, tetapi gangguan yang paling banyak biasa terkait dengan batu empedu. Munculnya benjolan abnormal dalam kantong empedu bisa memicu terbentuknya batu empedu. Kemunculan batu empedu bisa terjadi di dalam kantong empedu maupun di saluran empedu.

Batu empedu yang dibiarkan biasanya akan terus bertambah dan menumpuk hingga terjadi penyumbatan pada saluran empedu. Jika sudah terkena batu empedu, maka pasien akan dengan mudah terkena gangguan empedu lainnya seperti berikut ini:

  • Radang kantong empedu atau disebut juga dengan kolesistisis.
  • Batu empedu berpindah ke usus atau disebut juga dengan ileus. Kondisi ini berkemungkinan membahayakan nyawa.
  • Empiema atau kondisi di mana timbul abses di kantong empedu. Kondisi ini bisa menyebabklan nyeri pada perut.
  • Kantong empedu berlubang yang dapat menyebabkan infeksi di perut dan membahayakan nyawa.
  • Kanker atau tumor empedu.

Gangguan pada empedu bisa ditandai dengan berbagai gejala seperti demam, nyeri perut, kulit menguning, menggigil, keringat berlebih, urin gelap, feses berwarna cerah, nafsu makan hilang, detak jantung tidak normal, mual, muntah, rasa gatal di kulit, hingga diare kronis.

Pengobatan penyakit yang berkaitan dengan empedu bisa dilakukan dengan berbagai cara mulai dari penggunaan antibitok dan obat-obatan lainnya, operasi, hingga kemoterap. Pengobatan harus diseuaikan dengan jenis dan tingkat penyakitnya.

Jika Anda merasakan gejala seperti yang disebutkan sebelumnya, segera konsultasikan ke dokter untuk dapat mengetahui penyebabnya dan juga mencari solusi dari penyakit yang Anda alami. Selain itu, jangan lupa juga untuk selalu menjaga kesehatan kantong empedu serta organ sistem pencernaan lainnya.

Salah satu cara paling ampuh untuk menjaga kesehatan seluruh organ tubuh Anda adalah dengan menerapkan pola hidup sehat yang meliputi menjaga pola makan, menjaga pola tidur, dan juga rutin berolahraga. Dengan kebiasaan sederhana ini, Anda bisa terhindar dari berbagai penyakit, termasuk juga gangguan empedu.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi