Terbit: 13 August 2018 | Diperbarui: 16 March 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Darah rendah atau tekanan darah rendah (hipotensi) adalah tekanan darah yang terlalu rendah hingga menimbulkan gejala penyakit karena aliran darah yang terlalu lambat. Jika aliran darah terlalu lambat untuk mengantarkan oksigen dan nutrisi ke organ vital seperti otak, jantung, dan ginjal, organ tersebut tidak akan berfungsi secara normal dan mungkin juga akan mengalami kerusakan, baik yang bersifat sementara maupun permanen.

Apakah Tekanan Darah Rendah Berbahaya bagi Kesehatan?

Tidak seperti tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah lebih didiagnosis berdasarkan gejala yang timbul dan bukan berdasarkan angka besaran tekanan darah. Beberapa orang memiliki tekanan darah 90/50 tanpa gejala apapun sehingga tidak bisa dikatakan menderita tekanan darah rendah. Namun, orang-orang yang memiliki tekanan darah tinggi dapat mengalami gejala tekanan darah rendah jika tensi darah rendah atau turun hingga 100/60.

Pada kehamilan, tekanan darah cenderung turun. Tekanan darah normal pada ibu hamil dapat lebih rendah dari 100/60. Tekanan darah harus selalu terpantau oleh tenaga kesehatan selama kehamilan.

Apakah Tekanan Darah Rendah Berbahaya bagi Kesehatan?

Akibat tekanan darah, orang yang mengalaminya memiliki risiko yang lebih kecil untuk mengalami stroke, penyakit ginjal dan jantung.

Atlet, orang yang berolahraga secara teratur, orang yang memiliki berat badan ideal, dan orang yang tidak merokok cenderung memiliki tekanan darah rendah. Tekanan darah rendah baik bagi kesehatan. Namun bahaya darah rendah yang terlampau rendah dapat menimbulkan gejala dan merusak organ tubuh.

Gejala Tekanan Darah Rendah

Ketika tekanan darah tidak cukup untuk mengalirkan darah ke organ tubuh, organ tubuh tersebut tidak dapat bekerja dengan baik dan dapat mengalami kerusakan baik yang bersifat sementara maupun permanen. Gejala tekanan darah rendah timbul berdasarkan penyebab spesifik tekanan darah rendah. Contohnya, jika darah yang mengalir ke otak tidak mencukupi sehingga sel otak tidak mendapat cukup oksigen dan nutrisi, orang akan merasa pusing, atau bahkan langsung pingsan.

Gejala tekanan darah rendah akibat penyakit tertentu antara lain:

1. Hipotensi ortostatik

Berpindah dari posisi duduk atau berbaring ke posisi berdiri seringkali menimbulkan gejala tekanan darah rendah. Hal ini terjadi karena posisi berdiri menyebabkan darah terkumpul di pembuluh darah vena di tubuh bagian bawah sehingga menurunkan tekanan darah. Jika seseorang sudah memiliki tekanan darah rendah, berdiri akan membuat orang tersebut pusing atau bahkan pingsan. Hal ini disebut dengan hipotensi ortostatik. Normalnya, seseorang mampu untuk beradaptasi dengan perubahan tekanan darah pada saat berganti posisi dengan cepat sehingga tidak menimbulkan gejala hipotensi ortostatik.

2. Penyakit jantung

Nyeri dada (angina) atau bahkan serangan jantung dapat terjadi jika aliran darah ke pembuluh koroner tidak cukup.

3. Penyakit ginjal 

Jika darah yang mengalir ke ginjal tidak mencukupi, ginjal tidak mampu membuang zat-zat yang berbahaya bagi tubuh secara optimal sehingga kadar zat-zat tersebut dalam darah meningkat dan menimbulkan komplikasi.

4. Syok

Yaitu suatu kondisi yang mengancam nyawa dimana tekanan darah rendah yang terus-menerus mengakibatkan kegagalan fungsi organ seperti ginjal, hati, paru-paru, dan otak dalam waktu singkat.

Penyebab Tekanan Darah Rendah

Keadaan-keadaan yang menurunkan volume darah menurunkan cardiac output (jumlah darah yang dipompa oleh jantung, dan obat-obatan merupakan penyebab tekanan darah rendah yang banyak ditemukan.

1. Dehidrasi

Kondidi ini biasanya terjadi pada pasien yang merasakan mual, muntah, diare berkepanjangan, atau olahraga berlebihan yang membuat aliran darah lebih banyak ke otot daripada ke organ vital. Banyak cairan tubuh yang hilang saat seseorang muntah dan diare, terutama jika orang tersebut tidak minum dalam jumlah cukup.

Dehidrasi juga bisa terjadi karena demam atau kepanasan. Dehidrasi sedang sampai berat dapat menyebabkan hipotensi ortostatik. Sedangkan dehidrasi berat dalam waktu lama dapat mengakibatkan syok, gagal ginjal, penurunan kesadaran, asidosis (terlalu banyak zat asam di dalam tubuh), koma, dan bahkan kematian.

2. Perdarahan

Perdarahan sedang hingga berat dapat menurunkan volume darah dalam tubuh dengan cepat, mengakibatkan tekanan darah rendah atau hipotensi ortostatik. Perdarahan dapat terjadi karena kecelakaan, komplikasi operasi, atau gangguan pencernaan seperti ulkus lambung, tumor, atau divertikulosis. Perdarahan berat yang terjadi secara cepat dapat menyebabkan syok dan kematian.

3. Peradangan berat

Peradangan berat organ-organ di dalam tubuh, misalnya pankreatitis akut, dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Pada pankreatitis akut, cairan keluar dari pembuluh darah menuju ke jaringan yang mengalami peradangan sehingga darah di dalam pembuluh darah menjadi lebih pekat dan volumenya berkurang.

Selain karena berkurangnya volume darah di dalam pembuluh darah, tekanan darah rendah juga dapat disebabkan oleh hal-hal berikut.

  • Penyakit jantung akibat darah rendah misalnya otot jantung lemah, perikarditis (radang selaput jantung), emboli paru (sumbatan di pembuluh darah paru), dan bradikardia (denyut jantung terlalu lambat).
  • Obat-obatan, misalnya obat anti-hipertensi, diuretik, antidepresan, alkohol, dan narkotika.
  • Refleks vasovagal yang biasanya terjadi karena tekanan emosional.
  • Insufisiensi adrenal, misalnya pada penyakit Addison.
  • Septikemia, yaitu infeksi berat dimana bakteri berhasil masuk ke dalam aliran darah.
  • Syok anafilaksis, suatu reaksi alergi yang bersifat mengancam nyawa.

Mengatasi Tekanan Darah Rendah

Tekanan darah rendah pada individu yang sehat tanpa gejala atau tanda kerusakan organ, tidak memerlukan pengobatan apapun. Semua orang yang mengalami gejala atau komplikasi dari tekanan darah rendah harus mendapatkan perawatan dokter. Dokter akan mencari tahu penyebab tekanan darah rendah tersebut dan memberikan pengobatan yang sesuai.

Jika tekanan darah rendah terjadi karena konsumsi obat anti-hipertensi secara rutin, segera konsultasikan dengan dokter. Jangan menghentikan atau mengatur sendiri dosis obat anti-hipertensi yang sedang diminum tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi