Terbit: 26 December 2021 | Diperbarui: 3 January 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Dalam anatomi tubuh manusia, kita mengenal adanya organ-organ vital yang terletak di bagian dada manusia, termasuk di antaranya jantung dan paru-paru. Organ-organ tersebut dilindungi oleh sebuah kerangka tulang yang disebut sebagai tulang rusuk. Pelajari anatomi tulang rusuk di sini!

Anatomi Tulang Rusuk Manusia: Fungsi dan Gangguannya

Apa itu Tulang Rusuk?

Tulang rusuk adalah tulang yang strukturnya terdiri dari tulang yang berbentuk panjang dan pipih, serta melengkung dengan adanya sambungan dari tulang rawan kosta ke tulang belakang.

Tulang rusuk berfungsi untuk melindungi rongga dada yang di dalamnya terdapat banyak organ vital, termasuk jantung dan paru-paru.

Tulang rusuk juga dilengkapi adanya segmen tulang rawan hialin memungkinkan agar tulang rusuk tetap berada pada tempatnya serta membantu menstabilkan dada selama inhalasi dan ekspirasi.

Baca Juga: Tulang Dada: Anatomi, Fungsi, dan Kemungkinan Cedera

Fungsi Tulang Rusuk

Tulang rusuk pada dasarnya memiliki dua fungsi utama, antara lain:

  • Melindungi organ-organ vital yang terdapat di dada, seperti jantung, paru-paru, hati, dan limpa;
  • Mempertahankan ruang di area dada agar paru-paru dapat mengembang dan melakukan kontraksi selama proses respirasi berlangsung; dan
  • Sebagai tempat menempelnya tendon dan otot.
  • Membentuk postur tubuh.

Anatomi dan Jumlah Tulang Rusuk Manusia

Tulang rusuk manusia terdiri dari total 12 vertebra toraks dan 24 tulang rusuk yang tidak termasuk tulang dada. Setiap tulang rusuk—dari yang pertama atau paling atas—memiliki lengkungan yang lebih terbuka.

Sangkar tulang rusuk bersifat semi rigid atau solid namun fleksibel. Hal ini memungkinkan tulang rusuk dapat mengembang sesuai dengan ukuran organ-organ di dalamnya saat melakukan fungsi masing-masing, khususnya selama proses respirasi.

Tulang rusuk manusia berjumlah 12 pasang, yang terdiri dari:

  • Tulang Rusuk Sejati

Tulang rusuk sejati manusia berjumlah 7 pasang—tepatnya 7 pasang tulang rusuk yang letaknya paling atas. Tulang rusuk ini melekat pada tulang dada oleh tulang rawan lentur yang disebut tulang rawan kosta. Tulang rusuk sejati juga tersambung dengan sendi sternocostal.

  • Tulang Rusuk Palsu 

Tulang rusuk palsu ini jumlahnya 3 pasang yang memiliki tulang rawan kosta dan terhubung ke tulang rawan di atasnya. Tulang rusuk ini terletak dibawah tulang rusuk sejati dan tidak menempel secara langsung pada tulang dada.

  • Tulang Rusuk Melayang 

Tulang rusuk melayang adalah dua pasang tulang rusuk terakhir. Tulang rusuk ini disebut melayang (floating) karena berakhir di otot dinding perut.

Tulang rusuk melayang bekerja sama dengan tulang rusuk palsu untuk memberikan kebebasan dan memungkinkan adanya pengembangan pada bagian bawah tulang rusuk guna memberikan ruang gerak pada diafragma.

Baca Juga: 6 Penyebab Nyeri Tulang Rusuk dan Cara Mengatasinya

Macam-Macam Gangguan pada Tulang Rusuk Manusia

Dilansir dari Medical News Today, terdapat beberapa macam gangguan pada tulang rusuk manusia yang perlu diwaspadai, antara lain:

1. Patah Tulang Rusuk

Tulang rusuk nomor 7 hingga 10 atau lebih familiar dengan sebutan middle of the rib cage alias tulang rusuk bagian tengah—tulang rusuk yang paling rentan terhadap patah tulang yang diakibatkan oleh benturan keras, misalnya karena jatuh, kecelakaan, atau hantaman benda tumpul.

Hal tersebut dikarenakan adanya tulang selangka yang melindungi tulang rusuk bagian atas. Sedangkan tulang rusuk melayang tidak melekat pada tulang dada membuat tulang rusuk ini aman dari berbagai benturan.

Medical News Today menyebutkan bahwa 10% orang yang dirawat di rumah sakit dengan luka serius pada bagian dada pasti memiliki satu atau lebih tulang rusuk yang patah.

Tulang rusuk yang patah dapat diidentifikasi dari gejalanya, seperti rasa sakit atau nyeri pada saat batuk maupun bernafas. Biasanya rasa nyeri tersebut berada di sekitar area tulang rusuk yang patah.

Patah tulang rusuk dapat berakibat fatal bagi keselamatan tubuh manusia karena dapat menyebabkan kerusakan struktur maupun fungsi organ vital di dalamnya, seperti paru-paru, jantung, hati, dan limpa.

Baca Juga: Patah Tulang (Fraktur): Jenis, Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

2. Flail Chest dan Komplikasinya

Flail Chest merupakan kondisi yang terjadi ketika tiga atau lebih tulang rusuk yang letaknya berdekatan mengalami patah tulang pada lebih dari satu tempat. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada struktur dan bentuk tulang rusuk sehingga pasien yang mengalaminya akan kesulitan bernafas.

Kondisi ini umumnya terjadi apabila tulang rusuk yang patah menjadi tergeser, dan tepian yang patah menembus rongga pleura dan masuk ke dalam paru-paru.

Dalam kondisi yang terparah, flail chest dapat menyebabkan terjadinya pneumotoraks yang dapat menyebabkan kematian.

Pneumotoraks umumnya terjadi ketika udara bocor ke rongga pleura (selaput pelindung paru-paru) dan menekan paru-paru ke bawah sehingga menyebabkan paru-paru kolaps. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kematian pasien dengan tingkat prosentase antara 10 hingga 15%.

Tak hanya itu, flail chest juga dapat menyebabkan memar akut dan berbagai kerusakan lainnya pada jaringan paru-paru. Hal ini menjadi penyebab utama terjadinya sindrom gangguan pernafasan akut (ARDS) dan dalam kasus terparah, kondisi ini dapat mengancam keselamatan pasien.

Selain sindrom gangguan pernafasan akut, paru-paru yang tertusuk atau mengalami memar akut juga dapat berakibat pada penurunan kadar oksigen dalam darah yang menyebabkan pasien mengalami sesak nafas dengan kulit yang berubah pucat atau bahkan membiru.

 

  1. Dresden, Danielle. 2020. How many ribs does the human body have? Differences between men and women. https://www.medicalnewstoday.com/articles/how-many-ribs-do-humans-have. (Diakses pada 20-12-2021)
  2. Healthline Editorial Team. 2018. Ribs. https://www.healthline.com/human-body-maps/ribs. (Diakses pada 20-12-2021)
  3. The Editors of Encyclopaedia Britannica. 2020. Vertebral column. https://www.britannica.com/science/vertebral-column. (Diakses pada 20-12-2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi