Terbit: 3 February 2018 | Diperbarui: 7 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013, sekitar 70% penduduk dewasa di Indonesia memiliki kolesterol tinggi. Keadaan ini kemungkinan akan terus meningkat sehingga risiko-risiko penyakit yang ada hubungannya dengan kolesterol jadi tinggi.

Air Putih Bisa Turunkan Kadar Kolesterol Tubuh

Untuk mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh, beberapa orang memilih untuk lebih banyak berolahraga, memperbaiki pola diet, hingga minum obat penurun kolesterol. Selain tiga cara di atas, ada satu cara lagi yang mampu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh, minum air putih.

Benarkan air putih bisa turunkan kolesterol?
Sebenarnya air putih tidak memberikan efek secara langsung untuk menurunkan kolesterol dalam tubuh. Minum air putih secara langsung tidak serta merta membuat Anda sehat dan kolesterol hilang. Air putih hanya berperan sebagai pengontrol agar kita tidak makan sembarang atau terus makan tanpa bisa dihentikan.

Air akan membuat tubuh tahu kita benar-benar lapar atau tidak. Kalau tubuh benar-benar lapar, air putih tidak akan membuat kita jadi kenyang. Sementara itu kalau tubuh hanya lapar karena emosi, air akan membuat kita jadi kenyang dan menghilangkan rasa ingin terus makan.

Untuk mendapatkan manfaat air putih, disarankan minum sekitar 2 gelas air satu jam sebelum makan. Air akan membuat Anda tidak makan terlalu rakus sehingga peluang kolesterol masuk ke dalam tubuh jadi mengecil.

Ubah gaya hidup untuk bebas kolesterol
Menenggak air tidak langsung membuat kita jadi sehat dan kolesterol jadi turun. Untuk bisa menurunkan kolesterol dengan masif dan membuat tubuh jadi lebih sehat, kita harus mengubah gaya hidup.

Kalau awalnya kita malas olahraga, coba mulai jalan atau lari pagi 2-3 kali seminggu. Selanjutnya ubah pola makan dengan mempertimbangkan komposisi nutrisi. Terakhir, selalu periksa kesehatan paling tidak setahun dua kali untuk melihat kadar kolesterol dan risiko penyakit lainnya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi