Terbit: 1 July 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Perdebatan mengenai memelihara anjing masih menjadi hal yang cukup kontroversial di Indonesia. Ada yang menyebut anjing bisa memberikan manfaat bagi kesehatan mental, namun ada yang menyebut keberadaan anjing bisa berbahaya. Hanya saja, apakah benar jika air liurnya bisa memicu datangnya masalah kesehatan?

Air Liur Anjing, Berbahaya atau Tidak?

Dampak air liur anjing bagi kesehatan manusia

Prof. Guy Cornelis dari Namen University, Belgia, menyebut air liur anjing memiliki kandungan bakteri berjenis capnocytophaga canimorsus. Jika kita sedang memiliki luka terbuka dan kemudian luka ini terkena air liur anjing, dampaknya bisa berbahaya.

“Jangan sampai luka dijilat oleh anjing. Air liurnya terdapat bakteri yang bisa masuk melalui luka tersebut dan akhirnya memicu datangnya penyakit,” saran Prof. Cornelis.

Cornelis menyebut semua ras anjing, tanpa terkecuali memiliki bakteri ini di air liur ini. Bakteri ini tidak akan memberikan dampak apapun bagi kesehatan anjing, namun berpotensi membahayakan kesehatan manusia.

Bahkan, ia menyebut setiap tahunnya ada sekitar 24.000 orang di seluruh dunia yang terinfeksi bakteri ini setelah lukanya dijilat anjing hingga berakhir dengan kasus yang cukup fatal, termasuk amputasi bagian tubuh tertentu atau hilangnya nyawa.

Jika sampai terinfeksi bakteri ini, gejala pertama yang akan muncul mirip dengan flu biasa, yakni demam dan mual-mual. Karena hal inilah banyak yang tidak menyadari jika tubuhnya mulai mengalami gejala yang lebih serius. Padahal, dalam waktu beberapa hari saja, bisa jadi infeksi bakteri ini sudah sangat parah.

Beberapa dampak lain yang akan terjadi jika dijilat anjing

Selain risiko terkena paparan bakteri berbahaya, pakar kesehatan menyebut ada tiga hal lainnya yang bisa saja muncul akibat jilatan anjing.

Berikut adalah berbgai dampak kesehatan tersebut

  1. Bisa menyebabkan infeksi parasit

Pakar kesehatan dr. Joe Kinnarney dari American Veterinary Medical Association menyebut di dalam saluran pencernaan anjing terdapat sekitar 20 – 30 juta telur cacing gelang. Penularan cacing di antara anjing ini bisa terjadi akibat para anjing saling menjilati anus satu sama lain. Jika anjing kemudian menjilat kita, bisa jadi parasit-parasit ini akan masuk ke dalam tubuh.

Masalahnya adalah parasit ini bisa memicu masalah kesehatan seperti diare, gatal-gatal, masalah kulit, demam, hingga gangguan pernapasan yang tidak bisa disepelekan.

  1. Bisa menyebabkan gangguan pencernaan

Mulut hewan, apapun jenisnya berpotensi memiliki banyak kuman dan virus penyebab penyakit. Hal yang sama juga berlaku pada moncong anjing. Beberapa jenis bakteri yang bisa muncul akibat bakteri ini adalah bakteri e.coli, salmonella, campylobacter, hingga bakteri clostridium. Bakteri ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti nyeri perut, diare, demam, hingga mual-mual atau muntah.

  1. Bisa memicu kadas atau kurap

Air liur anjing memiliki kandungan glikoprotein yang bisa menyebabkan reaksi alergi bagi sebagian orang. Selain itu, terkadang jilatan anjing pada kulit juga bisa menyebabkan infeksi jamur.

Apakah memelihara anjing tidak sehat?

Pakar kesehatan menyebut anjing sebenarnya bisa memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh asalkan anjing dirawat dengan baik. Jika memang kita baru saja dijilat oleh anjing, sebaiknya segera mencuci tangan atau mencuci bagian tubuh yang dijilat dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir.

Jika anjing terawat dengan baik dan kita mampu menjaga kesehatan dengan baik, maka kita pun akan bisa mendapatkan peliharaan yang bisa menjadi penghilang stres. Selain itu, anjing seringkali membuat kita memiliki kebiasaan berjalan-jalan. Padahal, kebiasaan ini mampu membuat kita lebih aktif dan sehat.

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi