Terbit: 31 August 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Setiap orang pasti berkeringat – hanya saja bukan dengan alasan yang sama atau dalam jumlah yang sama. Beberapa orang bermandikan keringat setelah berolahraga sebentar saja. Sedangkan orang lain dapat berolahraga beberapa jam tanpa berkeringat sedikitpun.

8 Alasan Kita Berkeringat

Mari mencari tahu beberapa penyebab kita berkeringat dan cara untuk melawan keringat yang berlebihan.

Udara panas dan lembab
Berkeringat merupakan bagian dari sistem pendinginan suhu tubuh. Jika suhu tubuh meningkat, jutaan kelenjar keringat yang ada di kulit akan menjadi aktif dan keringat akan dikeluarkan melalui pori-pori kulit. Saat keringat menguap, suhu tubuh akan menurun. Namun, sisa keringat dapat membuat kulit menjadi lembab, apalagi pada saat udara di sekitar lembab dimana keringat akan menguap lebih lama.

Yang bisa dilakukan: Berkeringat tidak bisa dicegah. Tubuh memerlukan mekanisme berkeringat ini untuk menjaga keseimbangan suhu tubuh. Namun, jika keringat mengganggu aktivitas di luar ruangan, boleh menggunakan deodoran yang dapat mengurangi pengeluaran keringat (dengan menutup pori-pori kulit) dan mencegah bau badan tidak enak. Bisa juga dengan mengenakan pakaian yang berbahan ringan dan longgar agar sirkulasi udara di permukaan kulit terjaga sehingga keringat cepat hilang.

Aktivitas
Aktivitas, baik bekerja maupun olahraga, dapat menyalakan sistem pemanasan internal tubuh. Dengan menggerakkan tangan dan kaki, suhu tubuh akan meningkat. Berkeringat merupakan cara tubuh untuk membuang panas tambahan yang terbentuk.

Yang bisa dilakukan: Melakukan aktivitas di dalam ruangan yang teduh sehingga keringat tidak terlalu banyak. Jika terpaksa atau memang menyukai aktivitas di luar ruangan, sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari menjelang senja ketika udara di luar tidak terlalu panas. Ingat, saat berkeringat, tubuh kehilangan banyak cairan. Jadi, minumlah banyak air sebelum, selama, dan setelah melakukan aktivitas yang memicu keringat.

Perasaan
Emosi – entah marah atau cinta atau stres – dapat memicu keringat. Emosi memicu kelejar keringat yang ada pada telapak tangan, ketiak, dan telapak kaki. Itulah mengapa tangan sering basah saat bertemu dengan orang yang disukai atau saat cemas menghadapi ujian.

Yang bisa dilakukan: Deodoran dapat membatu membatasi keringat di ketiak. Untuk keringat pada telapak tangan atau kaki, ada teknik yang disebut dengan iontophoresis. Pada terapi ini, tangan atau kaki yang berkeringat direndam dalam air yang dialiri aliran listrik berdaya rendah atau ditempeli dengan elektroda.

Makanan panas dan pedas
Makanan pedas dapat memicu reseptor yang sama dengan reseptor panas pada kulit. Itulah mengapa banyak orang yang harus mengelap dahi dan atas bibir saat sedang makan makanan yang pedas. Alkohol juga dapat memicu keringat dengan melebarkan pembuluh darah kulit. Kopi juga dapat membuat orang berkeringat, karena kafein di dalamnya dapat menstimulasi kelenjar keringat.

Yang bisa dilakukan: Hal yang paling mudah untuk dilakukan adalah mengurangi atau berhenti makan makanan yang pedas. Keringat yang keluar pada saat sedang makan juga bisa terjadi pasca tindakan operasi di daerah leher atau di kelenjar ludah, yang umumnya bisa diterapi dengan suntikan botulinum toxin.

Sakit
Demam adalah cara tubuh untuk melawan infeksi. Karena suhu tubuh saat demam beberapa derajat lebih tinggi daripada suhu tubuh normal, tubuh akan memicu keringat untuk menurunkan suhu tersebut. Saat demam sudah hilang dan penyakit telah teratasi, pengatur suhu tubuh akan kembali menyetel dirinya ke suhu tubuh normal – sekitar 37ºC. Namun, tidak hanya demam yang dapat menyebabkan munculnya keringat. Penyakit lain, seperti diabetes, angina (nyeri dada karena sakit jantung), dan kanker juga dapat memicu keringat.

Yang bisa dilakukan: Demam dapat diturunkan dengan obat-obat yang mengandung paracetamol atau ibuprofen. Jika demam tinggi – 38 ºC atau lebih – atau ada gejala lain seperti kaku leher, sesak napas, ruam, muntah, atau kejang, segera cari bantuan medis.

Nikotin
Perlu ditambahkan sebagai efek negatif rokok adalah menyebabkan keringat berlebihan. Saat merokok, Nikotin yang terhirup menyebabkan tubuh melepaskan yang kimia yang disebut asetilkolin, yang dapat memicu kelenjar keringat.

Yang bisa dilakukan: Berhenti merokok adalah solusi yang terbaik. Berhenti merokok juga menurunkan risiko menderita kanker, penyakit jantung, dan stroke. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan jika merasa kesulitan untuk menghentikan kebiasaan merokok.

Kehamilan dan menopause
Wanita harus tahan menghadapi keringat sepanjang hidupnya. Selama kehamilan, perubahan kadar hormon meningkatkan aliran darah, yang akan sedikit menaikkan suhu tubuh. Saat menopause, penurunan drastis kadar hormon estrogen mempengaruhi pengatur suhu internal tubuh. Berkeringat dapat membantu melawan hot flushes (kemerahan pada wajah).

Yang bisa dilakukan: Mengenakan pakaian yang berbahan ringan dan longgar. Mendinginkan tubuh dengan mandi. Minum banyak air sehingga tidak mengalami dehidrasi.

Obat-obatan
Beberapa jenis obat – misalnya ibuprofen – membantu menurunkan suhu tubuh saat sedang demam. Caranya adalah dengan memicu pengeluaran keringat. Beberapa obat, misalnya beberapa jenis antidepresan, obat-obatan yang mempengaruhi tekanan darah, dan obt-obat diabetes, memang memiliki efek yang membuat pengeluaran keringat lebih banyak.

Yang bisa dilakukan: Konsultasikan dengan dokter mengenai alternatif obat lain atau penggantian dosis. Jangan mengubah sendiri obat atau dosis obat tanpa sepengetahuan dokter.

Semoga bermanfaat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi