DokterSehat.Com – Memasuki usia puber atau saat berusia 12-13 tahun, remaja pria akan mulai merasakan apa itu libido. Mereka akan sensitif dengan rangsangan, suka melihat lawan jenis, dan penasaran dengan aktivitas seksual.
Kondisi yang tidak memungkinkan remaja pria melakukan hubungan seks akhirnya dilampiaskan dengan onani. Remaja pria pun juga kerap menyaksikan video pornografi dari ponsel pintar yang mereka miliki meski efek negatifnya cukup banyak.
Berikut empat dampak negatif video pornografi pada remaja pria.
1. Tidak bisa berpikir jernih
Kemampuan mengendalikan diri pada remaja pria dan pria dewasa tentu berbeda. Remaja pria biasanya memiliki rasa penasaran tinggi sehingga mereka akan ketagihan menyaksikan video pornografi.
Saat ketagihan video dewasa ini, anak bisa lebih banyak memikirkan hal-hal berbau seks ketimbang pelajaran. Saat berada di dalam kalas, mereka juga susah untuk konsentrasi pada pelajaran yang diberikan.
2. Ada kerusakan struktur otak
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di JAMA Psychiatry, anak yang sering menyaksikan video pornografi memiliki perubahan pada struktur otaknya. Ada penyusutan ukuran striatum baik kiri atau kanan serta cortex prefrontal.
Dua bagian otak ini berperan dalam konsentrasi, daya ingat, dan fungsi emosional. Jadi, bisa dibayangkan kalau fungsi ini menurun pada remaja pria.
3. Butuh rangsangan yang lebih besar
Terlalu sering menyaksikan video pornografi membuat otak jadi banjir dopamin. Kalau kondisi ini dibiarkan, anak akan susah terangsang di kemudian hari. Saat menikah mereka akan berekpektasi terlalu tinggi sehingga fungsi seksualnya seperti kemampuan ereksi terganggu.
4. Melakukan hubungan seks
Kita semua tidak bisa memungkiri kalau remaja pria sekarang banyak yang nekat berhubungan badan dengan wanita. Hubungan seks ini akan membahayakan kalau tidak menggunakan kondom atau membuat pasangannya jadi hamil di luar pernikahan.
Inilah empat dampak negatif video pornografi pada remaja pria. Kalau Anda memiliki saudara atau anak laki-laki yang mulai puber, lebih beri kontrol ya. Kalau bisa beri edukasi agar hal-hal di atas tidak terjadi.