Terbit: 24 June 2018 | Diperbarui: 25 January 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Vagina memiliki cukup banyak gangguan yang membuat wanita mengalami gangguan secara seksual atau reproduksi. Gangguan secara seksual bisa terjadi karena munculnya kutil kelamin hingga infeksi saluran kemih yang membuat aktivitas seks berjalan penuh rasa sakit dan panas saat wanita kencing.

5 Tanda Bacterial Vaginosis dan Dampaknya pada Wanita

Selain gangguan yang disebutkan sebelumnya, ada gangguan lain yang sering muncul pada wanita dan kerap diabaikan. Gangguan itu bernama bacterial vaginosis yang efeknya cukup banyak dan tandanya mudah dikenali.

Kalau Anda ingin terbebas dari bacterial vaginosis dan mengetahui lebih jauh tentang kondisi vagina, simak ulasan di bawah ini.

Mengenal bacterial vaginosis

Secara alami, vagina memiliki flora normal berupa bakteri yang menjaga kesehatan dari vagina. Bakteri itu mencegah masuknya bakteri dari luar sehingga infeksi tidak terjadi pada vagina. Singkatnya, bakteri yang hidup di dalam vagina menunjang kesehatan seksual dan reproduksi.

Meski bakteri yang ada di dalam vagina bermanfaat, ada kalanya gangguan atau abnormalitas terjadi di sana. Beberapa bakteri mengalami pertumbuhan yang cukup masif di atas kebutuhan vagina. Akibat pertumbuhan yang tidak bisa dikontrol inilah gangguan terjadi.

Banyaknya bakteri yang diproduksi ini akhirnya menimbulkan efek samping pada wanita. Kondisi inilah yang disebut dengan bacterial vaginosis.

Tanda bacterial vaginosis

Bacterial vaginosis bisa terjadi pada semua wanita. Untuk mencegah kondisi ini coba untuk mengenal tanda-tandanya di bawah ini.

  • Cairan yang keluar dari vagina jumlahnya tidak normal. Vagina memang mengeluarkan cairan khususnya saat wanita terangsang, tapi jumlahnya tidak sebanyak saat mengalami bacterial vaginosis. Coba cek celana dalam Anda pada kondisi tertentu, kalau banyak cairan lengket yang keluar, bisa jadi itu salah satu tandanya.
  • Cairan yang keluar dari vagina berwarna putih agak abu-abu. Cairan ini bisa keluar begitu saat ke celana dalam atau saat Anda ingin kencing. Cairan yang keluar dari vagina juga agak kental sehingga sering mengganggu wanita karena tidak nyaman saat berjalan.
  • Aroma yang keluar dari vagina tidak sedap. Aroma ini bahkan lebih busuk sehingga wanita kerap tidak nyaman. Aroma ini kadang sampai keluar dan menguar dari vagina.
  • Aroma yang tidak sedap dari vagina akan semakin keluar setelah wanita berhubungan badan dengan pasangan. Setelah berhubungan badan, pasangan akan mencium bau tidak sedap di vagina dan penis.
  • Kondisi bacterial vaginosis juga menyebabkan sedikit iritasi di dalam vagina. Wanita yang mengalaminya akan sering merasakan sakit saat berhubungan badan atau saat kencing.

Cara menyembuhkan bacterial vaginosis

Bacterial vaginosis sebenarnya tidak terlalu berbahaya asal segera disembuhkan. Namun, kalau dibiarkan begitu saja bisa menyebabkan cukup banyak gangguan pada vagina.

Pada kondisi yang tidak terlalu parah, bacterial vaginosis biasanya bisa sembuh sendiri. Bahkan, tanpa menggunakan obat apa pun, tubuh bisa menyembuhkannya dengan mekanisme alami. Namun, kalau sudah parah, penyembuhan hanya bisa dilakukan dengan antibiotik sesuai dengan resep dokter.

Cara-cara tradisional yang diklaim mampu menyembuhkan bacterial vaginosis tidak begitu disarankan. Cara tersebut malah membuat kondisi di dalam vagina semakin parah. Misal, saat melakukan douching, flora normal yang masih normal malah mati sehingga infeksi bisa saja terjadi.

Terpenting dari semuanya, wanita lebih disarankan untuk menjaga kesehatan vaginanya ketimbang terkena kondisi ini. Mereka harus mengganti celana dalam secara rutin, berhubungan seks secara sehat, tidak merokok, dan rutin mengganti pembalut saat haid.

Semoga ulasan di atas bermanfaat untuk kita semua agar terhindar dari bacterial vaginosis. Mari lebih memperhatikan organ kewanitaan agar fungsi seksual dan reproduksinya tidak terganggu.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi