Terbit: 15 January 2017 | Diperbarui: 22 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Sebelum IUD ditempatkan, pemeriksaan fisik penting untuk memastikan bahwa organ reproduksi Anda normal dan bahwa Anda tidak memiliki penyakit menular seksual (IMS). Profesional kesehatan akan bertanya tentang kesehatan dan gaya  Anda hidup. IUD tidak sesuai untuk setiap wanita.

Kontrasepsi IUD – Cara Memasukkan IUD

Anda harus mendiskusikan setiap pertanyaan yang Anda miliki dengan dokter Anda tentang IUD sebelum IUD ditempatkan dalam rahim Anda.

IUD dapat ditempatkan di klinik dan diambil juga di klinik oleh seorang profesional kesehatan. Hal ini dapat dilakukan pada setiap fase dari siklus menstruasi, tetapi waktu terbaik adalah selama periode menstruasi karena ketika menstruasi, serviks (leher rahim) berada dalam kondisi paling lembut dan ketika wanita paling tidak mungkin untuk hamil. Anda dapat diminta untuk mengkonsumsi obat pereda nyeri satu jam sebelum peletakkan IUD untuk mencegah kram. Kram dapat membuat ketidaknyamanan selama penyisipan IUD. Kadang-kadang, obat bius dapat disuntikkan ke dalam serviks sebelum penyisipan untuk mengurangi rasa sakit dari kram.

  • Untuk menempatkan IUD, spekulum digunakan untuk menahan terbuka vaginanya.
  • Sebuah alat yang digunakan untuk menenangkan leher rahim dan rahim, dan tabung digunakan untuk menempatkan IUD.
  • Lengan dari bentuk T miliki IUD berada di dalam tabung tadi dan kemudian terbuka setelah IUD dalam rahim.
  • Setelah IUD berada di posisi, instrumen tabung tadi ditarik.
  • Benang (seperti senar) dibiarkan menggantung sekitar 2 cm dari leher rahim tetapi tidak menggantung keluar vagina.

Setelah IUD ditempatkan, Anda dapat kembali ke aktivitas normal seperti seks, olahraga, dan berenang secepat mungkin setelah Anda merasa nyaman. Aktivitas fisik yang berat tidak mempengaruhi posisi IUD.

Intrauterine device (IUD)

Gambar 1. Kontrasepsi IUD di dalam rahim


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi