DokterSehat.Com – Banyak wanita yang mengaku jika dalam waktu seminggu sebelum menstruasi tiba, maka nafsu maka mereka juga akan cenderung lebih mudah lapar dan ingin mengkonsumsi berbagai jenis makanan. Banyak wanita yang takut berat badannya akan meningkat karena hal ini namun seringkali mereka tak kuasa menahan rasa lapar yang mendera. Apakah hal ini adalah hal yang normal secara medis?
Pakar kesehatan menyebutkan jika peningkatan nafsu makan menjelang fase menstruasi ternyata adalah hal yang normal dialami oleh setiap wanita. Memang, ada yang tidak mengalami perubahan nafsu makan yang berarti. Namun, pakar kesehatan menyebutkan jika biasanya, menjelang fase menstruasi, wanita akan mengalami penurunan kadar estrogen di dalam tubuhnya dan hal inilah yang akan membuat nafsu makannya meningkat dengan signifikan.
Pakar kesehatan James Greenblatt, M.D, yang merupakan penulis buku Answer to Appetite Control juga menyebutkan jika hal ini normal terjadi pada wanita menjelang haid. Menurut beliau, pada waktu tersebut, wanita akan cenderung terus menginginkan makanan yang terasa manis atau gurih meskipun sebenarnya mereka sudah mengkonsumsi banyak makanan sebelumnya.
Sebuah penelitian yang hasilnya dirilis dalam jurnal Annals of Endocrinology juga mengungkapkan jika pada fase menjelang menstruasi, wanita akan mengalami peningkatan nafsu makan, khususnya makanan yang kaya kalori dan terasa manis dengan sangat signifikan. Selain itu, rendahnya kadar hormon progesteron, estrogen, dan juga serotonin pada tubuh wanita pada fase ini akan membuat suasana hatinya juga berubah menjadi tidak karuan. Selain itu, wanita juga akan cenderung lebih mudah terasa lelah.
Lantas, apa yang bisa dilakukan wanita dalam menghadapi peningkatan nafsu makan ini? Pakar gizi dari New York bernama Limor Baum berkata jika ada baiknya wanita memperbanyak konsumsi makanan yang kaya serat nan manis layaknya ubi, roti gandum, kacang-kacangan, yoghurt, hingga buah-buahan. Makanan-makanan tersebut bisa membuat wanita bisa merasa kenyang tanpa perlu meningkatkan resiko penambahan berat badan secara berlebihan.