Banyak pria yang memiliki kecemasan bahwa ukuran penis mereka terlalu kecil. Selain itu, tidak sedikit yang percaya bahwa ukuran penis dapat memengaruhi kesuburan. Apakah hal ini benar? Simak ulasannya pada artikel berikut ini.
Hubungan Ukuran Penis dan Kesuburan Pria
Kehamilan menjadi kabar yang banyak dinanti oleh pasangan menikah. Namun, sebenarnya memiliki anak bukanlah proses yang mudah. Ada banyak faktor yang memengaruhinya.
Banyak orang percaya bahwa ukuran penis bisa memengaruhi kesuburan para pria. Nyatanya tidaklah demikian. Penelitian menunjukkan bahwa ukuran penis tidak memiliki pengaruh pada peluang kehamilan.
Tingkat kesuburan pria tidak dipengaruhi oleh ukuran penis. Jadi, pria dengan penis kecil maupun besar tetap dapat memiliki keturunan. Pasalnya, kesuburan pria lebih dipengaruhi oleh jumlah serta kualitas sel sperma, fungsi organ reproduksi, serta kesehatan seksual secara keseluruhan.
Namun, jika seorang pria memiliki micropenis, kondisi ini dapat memengaruhi peluang kehamilan. Micropenis merupakan kelainan langka di mana pria memiliki ukuran penis yang sangat kecil, yaitu kurang dari 7,5 cm saja saat ereksi.
Ukuran penis yang terlalu kecil tersebut dapat membuat pria kesulitan untuk berhubungan seksual. Akibatnya, peluang kehamilan istri akan menurun. Tidak hanya itu, ukuran penis yang kecil pada penderita micropenis juga turut memengaruhi jumlah sperma yang diproduksi sehingga berdampak pada kesuburan.
Baca Juga: Mengenali Warna Sperma dan Kaitannya dengan Kesehatan Pria
Penyebab Pria Tidak Subur
Tanda utama pria yang tidak subur adalah tidak dapat memiliki keturunan. Kondisi ini dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya adalah:
- Gaya hidup. Memiliki pola hidup tidak sehat, seperti merokok dan konsumsi alkohol, konsumsi obat-obatan terlarang, serta kurang tidur dapat menurunkan kesuburan pria.
- Suhu testis yang tinggi. Kualitas sperma dipengaruhi oleh suhu testis. Suhu yang terlalu tinggi dapat menurunkan kualitas sperma.
- Kondisi kesehatan. Penyakit tertentu, seperti varikokel, tumor, gangguan hormon, infeksi, serta penyakit menular seksual dapat menurunkan kesuburan pria.
- Faktor lingkungan. Terlalu banyak terpapar zat kimia berbahaya atau logam berat dapat berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas sperma.
- Berat badan. Beberapa penelitian menyatakan bahwa pria dengan berat badan tidak normal, baik kelebihan maupun kekurangan lebih sulit untuk memiliki keturunan jika dibandingkan dengan pria yang memiliki berat ideal.
Faktor Lain Yang Bisa Memengaruhi Peluang Kehamilan Istri
Para ahli berpendapat bahwa ukuran penis tidak memengaruhi peluang kehamilan. Namun, ada faktor lain yang dapat menjadi patokan, yaitu jarak anogenital.
Jarak anogenital merupakan jarak antara anus ke tempat skrotum menempel. Secara umum, pria memiliki jarak sebesar 5 sentimeter. Pada manusia, jarak anogenital yang pendek sering dikaitkan dengan jumlah sperma yang lebih sedikit serta ketidaksuburan.
Sebenarnya, jarak anogenital dipengaruhi oleh hormon selama dalam kandungan. Sejalan dengan hasilnya pada binatang percobaan, hasil penelitian yang melibatkan manusia sebagai subjek penelitian juga menunjukkan bahwa jarak anogenital yang pendek berhubungan dengan hormon anti-androgen.
Namun, pengujian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui akurasi jarak anogenital sebagai faktor penentu tingkat kesuburan.
Faktanya, ukuran penis sama sekali tidak ada hubungan dengan tingkat kesuburan pria. Ada berbagai faktor yang memengaruhi fertilitas. Bila Anda dan pasangan tidak kunjung hamil setelah rutin melakukan hubungan seksual tanpa pengaman selama setahun, maka jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter kandungan.
- Anil, Shivani. 2023. Debunking Myths Behind Penis Size and Fertility. https://www.allohealth.care/healthfeed/sexual-anatomy/penis-size-for-pregnancy. (Diakses pada 5 September 2023).
- Mayo Clinic Staff. 2022. Male Infertility. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/male-infertility/symptoms-causes/syc-20374773. (Diakses pada 5 September 2023).
- Swan, Shanna H. dan David M. Kristensen. 2018. Encyclopedia of Reproduction (Second Edition). https://www.sciencedirect.com/topics/veterinary-science-and-veterinary-medicine/anogenital-distance. (Diakses pada 5 September 2023).