Terbit: 12 October 2019 | Diperbarui: 18 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Normalnya testis memang menggantung dalam kondisi santai. Selanjutnya testis bisa tertarik ke atas saat pria mengalami ejakulasi. Pada kondisi tertentu, testis akan terlihat sangat menggantung dan terlihat sangat kendor. Nah, normalkah hal itu?

Normalkah Testis Terlihat Kendur dan Menggantung?

Testis Pria yang Normal

Testis normalnya memang akan menggantung di dalam skrotum. Baik bagian kiri atau kanan memiliki saluran yang membuatnya menggantung dan bisa bergerak secara bebas baik ke atas atau ke bawah sesuai dengan kebutuhan.

Dalam skrotum terdapat lapisan jaringan yang akan membuat testis terlindungi. Jaringan ini berbeda-beda jumlah atau tebalnya. Kadang ada pria yang memiliki jaringan cukup padat dan juga kadang sangat jarang.

Testis di dalam skrotum juga memiliki mekanisme perlindungan diri. Saat udara sedang sangat dingin, umumnya jaringan di skrotum akan mengeras dan membuat testis di bagian dalam menjadi lebih hangat untuk proses produksi sperma.

Sebaliknya kalau udara di sekitar sangat panas, testis akan lebih menggantung dan skrotum agak longgar. Mekanisme ini terjadi untuk melindungi testis terlalu panas dan akhirnya menyebabkan gangguan pada produksi sperma dan hormon.

Seiring dengan berjalannya waktu, testis dari pria akan menggantung dengan sendirinya. Umumnya usia 51 tahun ke atas, testis akan semakin menggantung karena jaringan atau otot di sekitar testis sudah sangat lemah.

Kalau saat ini usia Anda masih sangat muda dan mengalami testis yang sangat menggantung, ada baiknya memeriksakan diri. Terlebih kalau sudah terasa sakit dan tidak nyaman saat digunakan untuk duduk atau bergerak.

Penyebab Testis Terlihat Kendur

Sebenarnya salah satu penyebab utama dari testis menjadi sangat kendur ke bawah adalah usia. Semakin bertambah usia dari pria dan mendekati usia 50 tahun, kolagen pada kulit yang ada di seluruh tubuh termasuk di testis akan menurun.

Akibat penurunan itu testis jadi terlihat tidak estetik. Meski demikian tidak akan ada efek yang terlalu besar kalau terjadinya secara alami. Namun, kalau kondisi ini terjadi bukan karena penuaan yang terjadi secara alami, pria harus mewaspadainya.

Penyebab testis terlihat sangat menggantung dan kemungkinan bagian kiri dan kanan tidak sama besar adalah varikokel. Kondisi varikokel ini mirip dengan varises yaitu ada pembesaran atau pembengkakan pembuluh darah di sekitar testis.

Pembengkakan ini menyebabkan testis terlihat lebih besar, berat, dan sangat menggantung. Kondisi varikokel ini sangat berbahaya kalau dibiarkan karena tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Selain itu saat disentuh akan terasa sakit.

Varikokel yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan kemandulan pada pria. Bahkan menurut penelitian, pria bisa mengalami penurunan fertilitasnya sebesar 15%. Jumlah ini cukup besar, apalagi pria sudah mulai menua.

Selama testis yang terlihat sangat menggantung tidak terasa sakit atau memengaruhi kehidupan sehari-hari tidak akan ada masalah. Kecuali ingin mendapatkan visual estetika yang baik barulah penanganan harus dilakukan dengan baik.

Penanganan Testis Terlihat Kendur

Testis yang terlihat kendur memang bisa terjadi pada siapa saja dan cukup aman. Namun. kalau sudah mengganggu, beberapa cara di bawah ini bisa dilakukan.

  1. Melakukan Latihan untuk Menjaga Kekuatan Skrotum

Meski belum ada bukti medis yang membuktikan latihan ini, kekuatan dari testis bisa meningkat setelah dilakukan berkali-kali. Pertama dengan melakukan latihan bernama kegel. Dengan latihan yang mirip dengan menahan buang air kecil ini otot di sekitar testis bisa menjadi kuat.

Selanjutnya ada latihan bernama testicular holding. Cara ini dilakukan dengan menarik testis ke bawah dengan satu tangan. Latihan ini akan menguatkan otot di area itu perlahan-lahan.

  1. Menjaga Kesehatan Kulit

Salah satu pemicu melorotnya testis di dalam skrotum adalah kolagen di kulit yang menurun. Agar kondisi ini tidak terjadi Anda disarankan untuk menjaga kesehatan kulit secara umum dengan:

  • Menghindari paparan sinar matahari secara langsung.
  • Menghindari kebiasaan merokok.
  • Mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang.
  • Sebisa mungkin memiliki berat badan yang ideal.
  1. Pembedahan

Ada satu prosedur bernama scrotoplasty yang digunakan untuk mengatasi masalah testis yang terlalu turun ke bawah. Dengan metode scrotoplasty, dokter akan membuat testis kembali seperti semula untuk alas estetik atau medis.

Tips Mencegah Testis Terlihat Kendur

Kalau Anda tidak mau memiliki testis yang kendur, ada baiknya untuk memperhatikan beberapa tips di bawah ini.

  • Hindari merokok secara berlebihan.
  • Gunakan celana dalam yang pas dan tidak terlalu kebesaran.
  • Rawat kulit di sekitar testis agar lembab dan tidak mengalami penuaan dini.
  • Hindari melakukan masturbasi atau seks berlebihan.
  • Menggunakan suplemen makanan untuk kulit.
  • Konsumsi air dengan jumlah cukup.

Inilah beberapa ulasan tentang testis yang terlihat mengendur dengan sendiri dan terlihat tidak normal. Kalau Anda mengalami hal ini ada baiknya untuk segera menghubungi dokter. Apalagi kalau sudah terasa tidak nyaman dan mengganggu seks atau aktivitas harian.

Kalau Anda saat ini tidak pernah mengalami, ada baiknya untuk segera melakukan beberapa cara pencegahan di atas. Oh ya, kalau pun tidak ada efek serius dari menggantungnya testis, kemungkinan merusak estetika tetap ada.

 

 

Sumber:

  1. Jewell, Tim. 2018. Why Do I Have Saggy Testicles, and Is There Anything I Can Do?. https://www.healthline.com/health/saggy-balls. (Diakses pada 12 Oktober 2019).
  2. Matthews, Melissa. 2019. How to Prevent and Treat Saggy Balls, According to Experts. https://www.menshealth.com/health/a28379523/saggy-balls/. (Diakses pada 12 Oktober 2019).
  3. Stokes, Rebecca Jane. 2019. What It Means If A Man Has Low-Hanging Testicles. https://www.yourtango.com/2019320813/what-it-means-if-man-has-low-hanging-testicles. (Diakses pada 12 Oktober 2019).
  4. Johnson, Jon. 2019. What to know about sagging testicles. https://www.medicalnewstoday.com/articles/326570.php. (Diakses pada 12 Oktober 2019).

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi