Terbit: 27 August 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Secara medis dan teknis, menopause hanya terjadi pada wanita. Kondisi ini muncul karena usia wanita sudah cukup tua dan terjadi penurun fungsi organ seksualnya. Penurunan organ seksual pada wanita terjadi pada ovarium sehingga sel telur tidak diproduksi lagi dan ada perubahan hormon estrogen yang cukup signifikan.

5 Tanda Menopause Pria dan Cara Bertahannya

Kondisi yang hampir sama seperti menopause juga terjadi pada pria. Secara medis istilah menopause pria mungkin tidak ada. Namun, beberapa dokter sering menyebut kondisi ini dengan nama andropause. Kondisi andropause ini cukup memengaruhi kehidupan pria secara menyeluruh sehingga mereka harus bertahan agar kondisi tidak parah.

Berikut beberapa tanda andropause dan cara bertahannya yang tepat.

  1. Stres dan depresi akut

Pria yang mengalami andropause akan memiliki kadar testosteron yang cukup rendah. Penurunan testosteron ini bisa terjadi secara alami saat pria berusia 30 tahun. Setiap penambahan usia, kadar hormon akan menurun sekitar 1 persen. Jadi bisa dibayangkan kalau pria berusia 60 tahun berapa penurunannya.

Penurunan hormon yang cukup signifikan ini membuat tubuh mengalami gangguan pada fungsi psikologisnya. Pria akan sering mengalami stres dan depresi yang akut. Kondisi ini bisa membuat pria susah ereksi, tidak bisa menikmati seks, dan gangguan lain yang membuat kecemasan jadi menumpuk dengan cukup signifikan. Lakukan konsultasi dokter atau perbanyak komunikasi dengan pasangan.

  1. Penurunan kualitas tidur

Penurunan kadar testosteron di dalam tubuh tidak hanya menyebabkan stres yang berlebihan dan membuat pria merasa tidak berguna. Kondisi ini juga menyebabkan pria susah tidur karena merasa ada yang salah dengan tubuhnya. Perasaan gelisah ini membuat pria jadi sering terbangun tengah malam dalam kondisi sedih atau bersalah.

Wanita juga mengalami kondisi ini disertai dengan rasa panas di seluruh tubuhnya. Rasa panas ini membuat wanita jadi susah tidur. Pria mungkin tidak akan mengalami panas pada tubuhnya, tapi kondisi tidak nyaman bisa mengganggu tidur. Beberapa pria yang mengalami kondisi ini akan sering merasa pusing dan tubuh lemas. Cara terbaik atasi kondisi ini adalah olahraga rutin.

  1. Penurunan kualitas ereksi

Pria yang mengalami andropause akan sulit memiliki kadar testosteron yang tinggi. Kadar testosteron akan terus anjlok dan menyebabkan tubuh susah sekali mendapatkan ereksi. Pria akan mulai susah melakukan seks dengan maksimal. Untuk mempertahankan ereksinya saja kadang pria susah melakukannya.

Kualitas ereksi ini akan menentukan kehidupan seks. Cara terbaik untuk mengatasi kondisi ini adalah menjaga kesehatan dan menurunkan kadar lemak yang terlalu banyak di dalam tubuh. Pria yang andropause biasanya rentan sekali mengalami penumpukan lemak di area perut bawah, bokong, dan penis. Menurunkan kadar lemak bisa menjaga aliran darah ke penis.

  1. Penurunan libido yang signifikan

Pria yang sudah ada pada fase andropause biasanya mengalami penurunan libido yang cukup signifikan. Penurunan libido ini membuat pria jadi susah menikmati seks. Mungkin pria masih bisa mendapatkan ereksi dengan sempurna, tapi penurunan libido membuat mereka enggan untuk berhubungan badan.

Penurunan libido cukup susah untuk diatasi. Namun, pria bisa mengusahakannya dengan mengonsumsi beberapa makanan peningkat libido. Selain itu, olahraga yang rutin dan memberlakukan diet yang sehat juga cukup membantu.

  1. Masa otot turun dan energi habis

Tanda terakhir dari kondisi andropause adalah penurunan masa otot yang cukup signifikan. Tubuh akan lebih didominasi dengan lemak. Kondisi ini menyebabkan pria alami lemas dan susah sekali mengangkat banda berat. Cara terbaik mencegah kondisi ini adalah dengan olahraga rutin atau sekadar lebih banyak beraktivitas

Semoga ulasan di atas bermanfaat untuk Anda semuanya. Mari mulai jaga tubuh sehak awal agar selalu fit di hari tua.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi