DokterSehat.Com- Kebotakan adalah salah satu hal yang paling tidak diinginkan oleh pria. Bagaimana tidak, jika sampai rambut menghilang dari kepala, maka penampilan pria tentu akan menjadi kurang maksimal. Hanya saja, ada sebagian orang yang justru sengaja membotaki kepalanya meskipun sama sekali tidak mengalami kerontokan parah. Padahal, menurut pakar kesehatan, pria yang mengalami kebotakan secara alami justru lebih rentan terkena kanker prostat, salah satu penyakit paling mematikan bagi pria. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Pakar kesehatan dr. Neil Fleshner dari University of Toronto, Kanada, menyarankan pria yang mengalami kebotakan untuk melakukan pemeriksaan atau biopsi demi mengetahui apakah mereka berisiko tinggi terkena kanker prostat atau tidak.
“Dalam sebuah penelitian, ditemukan fakta bahwa pria botak memiliki risiko kanker prostat 95 persen lebih tinggi,” ungkap dr. Neil.
Lantas, mengapa pria botak lebih rentan terkena kanker prostat dibandingkan dengan pria dengan kondisi rambut yang normal?
Dr. Neil menyebut hormon androgen sebagai penyebabnya. Hormon yang juga meliputi hormon testosterone ini memiliki kemampuan untuk mengganggu pertumbuhan rambut sekaligus membuat perkembangan sel-sel kanker postrat. Menurut penelitian, pria botak mengalami peningkatan kadar androgen dihydrotestosterone atau DHT dengan signifikan sehingga menyebabkan dampak tersebut.
Dalam sebuah konferensi tahunan yang dilakukan oleh American Urological Association yang ada di Atlanta, Amerika Serikat, disebutkan bahwa DHT mampu membuat folikel rambut semakin kecil dan akhirnya membuat rambut berhenti tumbuh sehingga menyebabkan terjadinya kebotakan.
Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 214 partisipan dengan usia 59 hinga 70 tahun. Mereka melakukan tes antigen spesifik prostat dan diminta untuk melakukan biopsi demi mendeteksi kanker prostat. Hasilnya adalah, pria dengan kondisi kebotakan yang lebih parah cenderung lebih berisiko mendapatkan hasil tidak baik dalam tes biopsinya.
“Sepertinya memang ada kaitan antara kebotakan dengan kanker prostat. Hanya saja, hal ini juga bergantung pada faktor lainnya seperti lingkungan atau genetik. Satu hal yang pasti, pria botak memang harus lebih waspada dengan penyakit ini,” ucap dr. Tobias Kohler dari American Urological Association.