Terbit: 9 August 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Secara alami kulit dari penis khususnya bagian dari glans atau kepala sangat lembut. Itulah kenapa pada pria yang tidak sunat, ujung penisnya terlihat lebih merah dan lembut dibandingkan dengan pria yang sunat. Setelah sunat, kulit di kepala penis akan mengalami penebalan agar gesekan dengan celana dalam tidak melukainya.

7 Kondisi yang Menyebabkan Kulit Penis Jadi Kering dan Kasar

Meski terjadi penebalan kulit di bagian glans, kepala penis dan kulit di sekitarnya tetap lembut. Kalau kelapa penis jadi lebih kasar dan kering berarti ada masalah yang sedang terjadi. Coba tengok penis Anda saat buang air kecil nanti, kalau terlihat lebih kering, tujuh kondisi di bawah ini sedang terjadi.

  1. Eksim

Eksim adalah salah satu penyakit pada penis yang membuat organ ini jadi kasar dan kadang mengalami inflamasi yang cukup parah. Eksim bisa dicegah dengan rutin menjaga kebersihan dan memperbanyak vitamin A dan E. Kalau sudah parah, pria harus segera membawanya ke dokter agar diberi salep untuk kembali melembapkan kulit.

  1. Masturbasi berlebihan

Dry sex atau masturbasi yang tidak menggunakan pelumas cukup berbahaya untuk penis karena bisa membuat kulitnya semakin kasar dan kering. Gesekan tangan dan penis membuat kulit sedikit mengelupas sehingga kelembapannya kerap menurun.

Kalau ingin melakukan masturbasi yang sehat, coba gunakan pelumas dengan bahan dasar air. Kalau tidak ada minyak kelapa atau zaitun juga bisa digunakan untuk pengganti sementara.

  1. Prosiaris

Prosiaris adalah masalah penis yang menyebabkan kulit di bagian glans jadi kering dan bersisik. Oh ya, kondisi ini tidak berbahaya untuk pria karena bisa disembuhkan dengan mudah dengan krim yang mengandung vitamin A. Efek yang dialami pria kalau terjadi prosiaris ini adalah penurunan estetik dari penis.

  1. Lecet

Lecet pada penis bisa terjadi pada pria akibat mengenakan celana dalam yang terlalu ketat atau celana jeans yang terlalu kekecilan. Tekanan di area selangkangan membuat peluang terjadi gesekan semakin besar.

Kalau penis mengalami gesekan yang kuat, kemungkinan terjadi luka jadi besar. Luka yang terjadi berkali-kali meski tidak serius bisa menumpuk dan membuat penis jadi lebih kasar dari sebelumnya.

Lecet yang terjadi juga membuat penis mengalami perdarahan dan rasa perih. Kalau lecet dibiarkan, tidak hanya kulit yang akan menjadi kasar, tapi menjadi sarang bakteri sehingga infeksi pada penis yang cukup parah bisa terjadi dengan mudah.

  1. Alergi

Pria bisa mengalami alergi yang cukup kuat, alergi ini membuat mereka jadi tidak nyaman bercinta dan ujung kemaluan jadi kasar. Alergi ini muncul karena tidak tahan dengan lateks yang menjadi bahan dasar dari kondom. Selanjutnya bahan dari pelumas juga membuat penis jadi alergi dan akhirnya muncul sisik dan kasar.

  1. Sabun

Beberapa jenis sabun mandi memiliki bahan yang tidak baik untuk kulit. Sabun bisa menyebabkan kulit menjadi kering dan kelembapannya hilang. Akibat kelembapan yang hilang inilah, penis akan terasa sedikit tajam permukaannya. Gesekan dengan vagina akan terjadi lebih hebat dari biasanya sehingga pelumas tambahan dibutuhkan.

  1. Infeksi jamur atau bakteri.

Infeksi jamur terjadi karena pria jarang sekali menjaga sanitasi tubuh khususnya area di selangkangan. Kalau pria jarang sekali mengganti celana dalam, tidak benar-benar bersih saat mencuci penis, hingga sering berkeringat, bakteri di area penis tumbuh dengan cepat.

Tumbuhnya bakteri menyebabkan gangguan seperti iritasi yang berakibat pada kelembapan dari kulit. Kalau Anda tidak ingin mengalaminya, disarankan untuk rutin mengganti celana dalam dan tidak membuat area penis jadi lembap.

Semoga bermanfaat!


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi