DokterSehat.Com – Kulit di penis hampir sama dengan ujung puting payudara wanita atau klitoris yang merupakan titik rangsang seksual. Kalau bagian ini jadi mati rasa atau kebas, hubungan seks tidak akan berjalan dengan lancar. Pria tidak akan mendapatkan rangsangan pada alat kelaminnya sehingga ereksi susah dipertahankan dan orgasme susah didapatkan.
Penyebab penis kebas dan mati rasa
Kalau Anda alami masalah mati rasa dan kebas pada penis, coba kenali gejalanya. Beberapa kondisi mungkin hanya sementara. Namun, beberapa pemicu penis kebas juga bisa berupa hal-hal yang berbahaya. Simak beberapa penyebab penis kebas di bawah ini.
-
Cedera pada penis
Penis bisa mengalami cedera karena banyak hal. Misal Anda melakukan seks dengan cukup kasar lalu penis tertekuk. Kecelakaan yang terjadi seperti jatuh dari kendaraan dan ketinggian juga bisa menyebabkan kebas dan mati rasa. Hal ini bisa terjadi karena ada kerusakan pada penis cukup parah.
Kalau Anda merasa ada gangguan pada penis setelah mengalami kecelakaan atau sejenisnya, lebih baik untuk segera memeriksakan diri. Semakin cepat Anda memeriksakan diri dan mendapatkan penanganan, penis bisa segera diselamatkan.
-
Level testosteron rendah
Level testosteron yang rendah juga membuat penis jadi mati rasa. Penis yang mati rasa akan mengganggu aktivitas seks.. Bahkan pria akan sulit mendapatkan ereksi dan gairahnya semakin anjlok. Penurunan testosteron pada pria disebabkan oleh banyak hal mulai dari obesitas, penyakit, hingga usia.
Rasakan perbedaan pada tubuh seperti respons tubuh pada pemicu gairah. Kalau responsnya jadi lambat dan penis semakin susah dikendalikan, jangan menunggu lama untuk segera melakukan konsultasi.
-
Penggunaan pompa penis
Pompa penis digunakan oleh pria untuk mempertahankan lamanya ereksi. Sayangnya, penggunaan pompa yang berlebihan membuat darah terkonsentrasi pada glans atau ujung penis. Keadaan ini bisa menyebabkan penis jadi mati rasa karena ada pembengkakan di ujung.
-
Mengalami penyakit Peyronie
Penyakit Peyronie adalah penyakit yang menyebabkan penis jadi agak bengkok. Kalau seseorang mengalami kondisi ini, penisnya akan sulit digunakan dengan maksimal. bahkan, saat mengalami ereksi pun terasa sangat menyakitkan. Kalau Anda mengalami kondisi penis bengkok dan berbeda dari biasanya, kemungkinan besar mengalami Peyronie.
Segera periksakan diri agar kondisi ini tidak semakin parah. Penis yang terlalu bengkok tidak hanya sulit digunakan untuk seks, tapi juga bisa rusak strukturnya.
-
Tekanan pada penis
Bersepeda memang baik untuk kesehatan, tapi kalau dilakukan secara berlebihan justru berbahaya pada penis. Saat bersepeda, penis akan mengalami tekanan yang kuat dari sadel. Selain itu, kostum untuk bersepeda juga bissanya terlalu ketat sehingga membuat penis jadi terhimpit dan tidak nyaman.
-
Efek samping obat
Beberapa obat juga menyebabkan pria susah rasakan rangsangan pada alat kelaminnya. Obat yang bisa menyebabkan masalah ini terdiri dari obat selegiline yang kerap sekali digunakan oleh penderita Parkinson. Konsultasikan dengan dokter kalau tetap membutuhkan obat ini tapi tidak ingin mendapatkan efek sampingnya.
-
Penyakit tertentu
Penyakit diabetes dan multiple sclerosis menyebabkan kerusakan saraf dan sensitivitas dari penis. Coba bayangkan kalau penis yang dimiliki oleh pria tidak sensitif lagi. Kemungkinan besar mereka akan sangat sulit mendapatkan kepuasan secara seksual ketika berhubungan badan dengan pasangannya.
Diabetes adalah penyakit yang akan dialami seumur hidup, begitu pun dengan multiple sclerosis. Yang bisa dilakukan oleh pria agar bisa meningkatkan kembali gangguan sensitivitas pada penisnya adalah dengan menekan gejala yang dimunculkan oleh dua penyakit ini.
Cara mengatasi penis mati rasa
Keluhan mati rasa pada penis bisa diatasi dengan mengurangi aktivitas yang membuatnya susah alami rangsangan. Beberapa cara di bawah ini bisa dilakukan untuk segera menanganinya dengan baik.
- Misal Anda yang kerap gunakan pompa penis bisa mengurangi penggunaannya. Beberapa orang menganggap kalau pompa penis bisa menaikkan ukuran dari penis mulai dari panjang hingga diameter. Namun, efek ini hanya sementara saja dan kalau berlebihan bisa merusakan jaringan pada penis.
- Anda yang hobi bersepeda, mungkin bisa melakukan aktivitas ini dengan batasan-batasan tertentu. Bersepeda dengan sadel yang tidak nyaman dan memberikan tekanan besar pada penis bisa membuat saraf di sana terganggu. Dampaknya penis bisa saja kebas atau malah mati rasa. Bersepeda berlebihan juga bisa mengganggu testis.
- Untuk penderita diabetes bisa mengendalikan kandungan gula darah pada tubuh agar aktivitas seksual bisa tetap berjalan lancar. Pengendalian ini wajib dilakukan agar saraf di penis tidak mengalami kerusakan terus-menerus dan akhirnya kemampuan seks pada pria terus menurun.
- Kalau pria mengalami gangguan seperti penyakit Peyronie, penggunaan obat tertentu seperti clostridium histolyticum sangat dibutuhkan. Obat ini akan mengikis kolagen yang membuat bagian bawah penis jadi mengeras dan memicu kondisi mati rasa.
- Kalau masalah yang muncul berhubungan dengan hormon testosteron, terapi hormon sangat dianjurkan. Saat ini ada beberapa terapi hormon yang bisa dilakukan mulai dari menempelkan benda seperti koyo, menggunakan pil, dan dengan suntikan.
- Penyakit seperti multiple sclerosis bisa diatasi dengan pemberian obat atau steroid untuk membuat gejalanya hilang. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan, tapi masih bisa dikendalikan.
- Gangguan lain yang memicu gangguan pada penis juga harus diatasi kalau memang hal itu menjadi akar permasalahannya.
Inilah beberapa ulasan tentang masalah penis berupa kebas dan mati rasa mulai dari penyebab dan juga penanganannya. Dengan memahami beberapa hal di atas, kita bisa segera menangani penis yang bisa mengganggu aktivitas seks dan juga reproduksi. Semoga ulasan di atas bermanfaat untuk Anda yang kerap memiliki masalah dengan penis.