Terbit: 8 October 2013
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.com – Berhasil tidaknya pembuahan salah satunya dipengaruhi oleh kualitas sperma. Untuk mengetahui kualitas sperma, Anda bisa melakukan pemeriksaan laboratorium. Tapi, sebenernya kualitas sperma juga bisa dilihat dari testis Anda.

Dr. Nugroho Setiawan, MS, SpAnd menjelaskan bahwa kulit testis atau skrotum yang berkerut itu baik karena kulit yang berkerut jika ditarik permukaannya luas dan dapat mempermudah pengeluaran panas. Mudahnya mengeluarkan panas akan menjaga suhu testis. Supaya kerja spermatogenesis dapat optimal seharusnya suhu testis empat derajat lebih rendah dari suhu tubuh.

Sementara testis yang baik juga ditandai dengan warna skrotum yang hitam. Artinya, warna skrotum lebih hitam dari warna perut. Kondisi ini menandakan bahwa skrotum berpigmen. Hormon testosteron yang berperan dalam pembentukan sperma tercukupi sehingga kualitas dan jumlah sperma yang dihasilkan cukup.

Untuk menjaga suhu testis agar tetap empat derajat lebih rendah dari suhu tubuh, maka posisi yang disarankan adalah menggantung. Posisi ini bisa membuat otot testis bekerja dengan baik.

Saat berada di tempat yang bersuhu dingin, otot akan menarik testis supaya lebih menempel ke tubuh dan suhunya tetap empat derajat lebih rendah dari suhu tubuh. Begitu pula ketika suhu panas, maka testis akan diturunkan agar sedikit menjauh dari tubuh.

Jika skrotum tidak berkerut, berwarna putihm dan posisinya tidak terlalu menggantung maka spermatogenesisnya tidak dapat bekerja optimal.

Menurut parameter WHO tahun 2012 jumlah minimal sperma yaitu 15 juta per mililiter. Gerakan yang normal yakni progresif (lurus ke depan) dan bentuk sperma yang normal yakni tidak bengkok atau patah, kepalanya lonjong, ekornya lurus, lehernya tidak terdapat sisa sitoplasma, dan di kepala sperma ada akrosom.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi