Terbit: 5 November 2020
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Cara mengatasi impotensi atau disfungsi ereksi memiliki banyak pilihan, baik yang alami maupun melalui prosedur medis. Jika Anda memiliki gejala impotensi atau bahkan masih merasa bugar, simak informasi lengkapnya tentang pengobatan impotensi!

12 Cara Mengatasi Impotensi secara Alami dan Medis

Cara Mengatasi Impotensi secara Alami

Impotensi adalah kondisi ketika pria tidak mampu mencapai atau mempertahankan ereksi untuk berhubungan seksual. Ada banyak cara alami yang bisa mengatasi masalah seksual pria, mulai dari pola makan sehat, berhenti merokok, dan lainnya.

Berikut ini beberapa cara mengatasi impotensi yang alami:

1. Makan Makanan Bergizi

Mengonsumsi makanan tertentu memiliki dampak langsung terhadap impotensi. Makanan yang dapat membantu menurunkan risiko impotensi, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan ikan, serta mengurangi asupan daging merah dan biji-bijian olahan yang bisa mengurangi risiko impotensi.

Menjalani pola makan yang sehat juga membantu menjaga berat badan yang sehat, yang berdampak baik pada kemampuan seksual. Ini penting karena pria yang kelebihan berat badan (obesitas) sekitar 50 persen lebih mungkin mengalami impotensi daripada pria yang tidak obesitas.

Selain itu, pria obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit vaskular dan diabetes, merupakan dua faktor yang memicu impotensi.

2. Rajin Olahraga

Olahraga adalah salah satu perubahan gaya hidup yang bisa menjadi cara mengatasi impotensi dengan efektif. Latihan fisik bekerja dalam beberapa bidang untuk mengatasi dan mencegah impotensi.

Manfaat olahraga mampu melancarkan aliran darah, yang sangat penting untuk mencapai ereksi. Olahraga juga meningkatkan tekanan darah dengan meningkatkan oksida nitrat pada pembuluh darah, ini persis seperti cara kerja Viagra.

Angkat beban adalah olahraga yang bisa meningkatkan produksi testosteron secara alami, faktor terpenting dalam kekuatan ereksi dan gairah seksual pria.

3. Tidur yang Cukup

Pola tidur yang buruk atau kurang tidur dapat menjadi faktor penyebab impotensi. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Brain Research, adanya hubungan antara kadar testosteron (hormon seks pria), fungsi seksual, dan tidur.

Kadar hormon testosteron dapat meningkat setelah menjalani pola tidur yang baik, sedangkan pola tidur yang buruk menyebabkan kadar testosteron lebih rendah yang memicu disfungsi seksual. Ini karena sekresi hormon dikendalikan oleh ritme sirkadian atau waktu internal tubuh dan pola tidur membantu tubuh menentukan kapan harus melepaskan hormon tertentu.

Menerapkan jadwal tidur secara disiplin adalah pengobatan impotensi alami dan bisa membantu memastikan bahwa waktu tidur-bangun jelas dan konsisten.

4. Berhenti Merokok

Mengurangi atau berhenti merokok adalah salah satu cara mengatasi impotensi, terutama jika disfungsi seksual adalah akibat penyakit pembuluh darah yang terjadi saat aliran darah ke penis berkurang karena penyumbatan atau penyempitan arteri.

Bahkan merokok tembakau tanpa asap juga dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan juga berdampak negatif pada fungsi seksual pria.

Jika kebiasaan atau kecanduan merokok sulit untuk berhenti, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter tentang bagaimana cara berhenti merokok dan apakah alat bantu resep bisa membantu.

5. Menghindari Minuman Beralkohol

Alkohol adalah minuman yang mengurangi gairah dan rangsangan pada otak (depresan) dan dapat menyebabkan impotensi baik sementara maupun jangka panjang.

Minum alkohol yang berlebihan dapat menekan sistem saraf pusat, menyebabkannya kurang berfungsi secara efisien. Sistem saraf pusat bertanggung jawab untuk melepaskan oksida nitrat, bahan kimia untuk memproduksi dan mempertahankan ereksi. Jadi, kadar oksida nitrat yang tidak cukup menjadi pemicu impotensi.

Oleh karena itu, kurangi porsi minum minuman beralkohol atau berhenti sama sekali. Jika mengalami kesulitan untuk berhenti, berkonsultasi dengan dokter.

6. Akupunktur

Metode tusuk jarum ini bermanfaat bagi pria yang mengalami impotensi sebagai efek samping antidepresan, termasuk selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) dan serotonin noradrenaline reuptake inhibitors (SNRI), menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Alternative and Complementary Medicine pada tahun 2013.

Sebuah penelitian lainnya pada tahun 1999, telah menemukan bahwa manfaat akupunktur dapat meningkatkan kualitas ereksi dan memulihkan aktivitas seksual pada 39 persen pria.

Risiko akupunktur rendah jika dilakukan oleh ahli akupunktur berlisensi. Meskipun akupunktur bisa mengatasi impotensi, tetapi masih memerlukan lebih banyak penelitian.

7. Memeriksa Obat-obatan

Impotensi kemungkinan terjadi akibat efek samping dari obat-obatan yang sedang Anda konsumsi untuk mengobati masalah kesehatan lainnya.

Berikut beberapa obat yang sering kali menyebabkan impotensi:

  • Obat tekanan darah tinggi.
  • Antidepresan.
  • Beta-blocker.
  • Obat untuk jantung, kolesterol, obat antipsikotik, dan obat hormon.
  • Kortikosteroid.
  • Kemoterapi
  • Obat untuk pola kebotakan pria.

Jika sedang mengonsumsi salah satu obat tersebut dan mengalami impotensi, jangan berhenti menggunakannya tanpa saran dokter. Langkah terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Cara Mengobati Impotensi secara Medis

Jika sejumlah cara sebelumnya tidak efektif mengatasi impotensi, mungkin dokter akan menyarankan atau meresepkan pengobatan impotensi dengan prosedur medis.

Cara mengobati impotensi dengan prosedur medis, termasuk:

1. Obat-obatan

Terdapat beberapa obat oral yang bisa membantu mengobati penderita impotensi, termasuk:

  • Sildenafil
  • Tadalafil
  • Vardenafil
  • Avanafil

Obat-obatan ini secara otomatis menyebabkan ereksi setelah mendapatkan rangsangan seksual dari luar. Penggunaan obat ini tidak menyebabkan rangsangan seksual dan bukan afrodisiak (merangsang gairah seksual).

Obat tersebut menyebabkan efek samping, yakni sakit kepala dan kemerahan pada wajah. Sedangkan efek samping yang lebih jarang, antara lain gangguan pencernaan, hidung tersumbat, dan penglihatan berwarna biru.

Obat-obatan ini harus dihindari penderita masalah jantung atau hati yang berat, stroke, serangan jantung, tekanan darah rendah (hipotensi), dan penyakit mata genetik.

2. Terapi Hormon

Jika penderita impotensi tidak merespons pengobatan sebelumnya, dokter akan menyuntikkan hormon langsung ke penis atau menempatkan butir alprostadil ke dalam uretra. Alprostadil adalah hormon buatan yang membantu merangsang aliran darah ke penis.

Efek samping pengobatan ini, termasuk perubahan tekanan darah, sakit kepala, pusing, nyeri penis, sensasi terbakar pada uretra, dan perdarahan uretra. Penderita anemia sel sabit dan berisiko priapisme harus menghindari alprostadil.

Cara mengobati impotensi dengan terapi hormon juga tersedia dalam bentuk koyo dan gel. Penggunaannya dengan menempelkan dan mengoleskan pada kulit, yang hanya bisa meningkatkan suasana hati dan gairah seks. Efek sampingnya antara lain jerawat, pembesaran payudara, pembesaran prostat, dan retensi cairan. Pengidap kanker prostat tidak boleh menggunakan terapi ini.

3. Psikoterapi

Jika impotensi akibat stres, kecemasan, atau alasan psikologis lainnya, dokter mungkin akan menyarankan untuk mengunjungi dokter atau psikolog.

Jika impotensi menyebabkan ketegangan dan stres dalam suatu hubungan, sebaiknya kedua pasangan bersama-sama mengunjungi psikolog. Ia akan mengajari cara menurunkan kecemasan atau stres terkait seks.

4. Menggunakan Vakum Penis

Vakum penis atau pompa penis adalah tabung dengan pompa yang bertenaga tangan atau baterai. Tabung ini dapat Anda tempatkan pada penis, kemudian pompa untuk mengisap udara dalam tabung. Cara ini menghasilkan ruang hampa yang menarik darah ke penis dan membuat ereksi.

Setelah ereksi, menyelipkan cincin pada pangkal penis dapat menahan darah dan menjaga penis tetap kencang. Kemudian lepaskan pompa penis.

Alat ini dapat Anda gunakan tepat sebelum melakukan hubungan seksual, dan ereksi biasanya dapat berlangsung sekitar 30 menit. Setelah penggunaan vakum, kemungkinan mengalami sakit dan memar pada penis.

5. Operasi Implan Penis

Dalam beberapa kasus, operasi implan penis mungkin merupakan pengobatan yang paling efektif untuk mengatasi impotensi.

Ahli bedah akan menempatkan perangkat pada kedua sisi batang penis. Implan penis terdiri dari batang yang dapat Anda ditiup atau ditekuk. Perangkat ini memungkinkan pria untuk mengontrol kapan dan berapa lama mengalami ereksi. Batang yang dapat Anda tekuk menjaga penis tetap kencang.

Sama seperti operasi lainnya, ada beberapa risiko seperti infeksi atau pendarahan. Pria yang mengalami infeksi saluran kemih sebaiknya menghindari operasi implan penis.

 

  1. Anonim. Tanpa Tahun. 9 Popular Ways to Treat Erectile Dysfunction. https://www.everydayhealth.com/erectile-dysfunction-pictures/popular-ways-to-treat-erectile-dysfunction.aspx. (Diakses pada 5 november 2020)
  2. Mayo Clinic Staff. 2020. Erectile dysfunction. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/erectile-dysfunction/diagnosis-treatment/drc-20355782. (Diakses pada 5 november 2020)
  3. Rowden, Adam. 2017. The causes of impotence and how to treat them. https://www.medicalnewstoday.com/articles/316064. (Diakses pada 5 november 2020)
  4. Story, Colleen M. 2019. 6 Natural Treatments for Erectile Dysfunction. https://www.healthline.com/health/erectile-dysfunction/ed-natural-treatments. (Diakses pada 5 november 2020)
  5. Theobald, Mikel. 2018. 8 Natural Cures for Erectile Dysfunction. https://www.everydayhealth.com/pictures/lifestyle-changes-natural-treatments-erectile-dysfunction/ (Diakses pada 5 november 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi