Terbit: 25 November 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Kesehatan sperma menjadi salah satu faktor penting pada pasangan yang sedang berusaha untuk memiliki keturunan. Selain perlu jumlah kromosom yang cukup, motilitas sperma juga memengaruhi keberhasilan kehamilan.  

5 Cara Meningkatkan Pergerakan (Motilitas) Sperma, Pria Perlu Tahu

Apa Itu Motilitas Sperma?

Saat berhubungan seksual dan terjadi ejakulasi, umumnya pria akan mengeluarkan air mani yang berisi sperma di dekat mulut rahim. Sperma akan bergerak atau berenang melalui rahim ke tuba falopi untuk membuahi sel telur. 

Motilitas sperma merupakan kemampuan sperma untuk bergerak secara efisien dalam organ reproduksi wanita untuk bertemu dan membuahi sel telur. Sebenarnya, ada dua jenis motilitas sperma, yaitu motilitas progresif dan motilitas non-progresif. Keduanya dibedakan berdasarkan cara sperma berenang. 

Motilitas progresif mengacu pada sperma yang berenang dalam garis lurus atau lingkaran besar. Sementara itu, motilitas non-progresif mengacu pada sperma yang tidak bergerak dalam garis lurus, tetapi berenang dalam lingkaran yang sangat rapat.

Agar sperma bisa bergerak melewati lendir pada mulut rahim dan membuahi sel telur, diperlukan motilitas progresif dengan kecepatan 25 mikrometer per detik. 

Sementara itu, sperma masuk ke dalam kategori motilitas buruk (asthenozoospermia) bila ada kurang dari 32 persen sperma yang bisa bergerak dengan kecepatan tersebut.

Kecepatan gerak sperma dalam rahim berpengaruh pada proses kehamilan. Oleh karena itu, motilitas sperma memiliki peran penting dalam program kehamilan. 

Baca Juga11 Persiapan Kehamilan yang Wajib Diketahui Agar Bayi Terlahir Sehat

Penyebab Motilitas Rendah

Ada berbagai penyebab dari motilitas sperma yang rendah. Pada banyak kasus, hal ini tidak dapat diketahui penyebabnya. Kerusakan pada testis, yang merupakan tempat membuat dan menyimpan sperma, dapat memengaruhi kualitas sperma. 

Berikut beberapa penyebab dari motilitas sperma yang rendah, antara lain:

1. Masalah Ejakulasi

Salah satu masalah ejakulasi yang bisa terjadi adalah ketika air mani tidak keluar melalui penis tetapi masuk ke kandung kemih saat orgasme terjadi. Kondisi ini menyebabkan sperma tidak mampu berenang dengan baik ke dalam rahim. 

Selain itu, beberapa penyakit juga dapat menyebabkan pria mengalami masalah ejakulasi. Beberapa penyakit tersebut, antara lain diabetes, cedera tulang, serta operasi kandung kemih. 

2. Genetik

Beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesuburan pria, antara lain cacat genetik pada kromosom Y, kerusakan DNA pada spermatozoa (sel sperma), atau kelainan genetik seperti sindrom Klinefelter. 

Apabila motilitas yang rendah dipengaruhi oleh adanya faktor genetik, umumnya hal ini tidak dapat diobati. Pasangan dengan masalah ini umumnya bisa memilih metode in vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung untuk mendapatkan keturunan. 

3. Ada Peradangan pada Organ Reproduksi Pria

Penyakit lain yang dapat membuat kecepatan gerak sperma mengalami penurunan adalah adanya peradangan pada saluran sperma atau organ reproduksi lainnya. 

Peradangan pada umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri atau mikroorganisme. Kehadiran mikroorganisme dalam saluran pencernaan dapat memperlambat gerak sperma secara langsung dan memengaruhi kemampuannya untuk menembus lendir mulut rahim. 

4. Kebiasaan Merokok

Anda pasti sudah sering mendengar bahwa merokok bisa memberikan efek buruk pada kesehatan. Beberapa bahaya merokok yang sudah sering didengar, antara lain memicu kanker, penyakit paru-paru, hingga gangguan pada kehamilan. 

Ternyata, merokok juga bisa memicu adanya masalah pada kesuburan pria, yaitu menyebabkan motilitas sperma yang rendah. Penelitian mengungkapkan bahwa ada penurunan motilitas sperma yang signifikan pada pria yang merokok lebih dari 10 batang per hari. 

Cara Meningkatkan Motilitas Sperma dengan Cepat

Salah satu faktor paling penting jika ingin meningkatkan motilitas sperma adalah mengubah gaya hidup. Cara hidup yang buruk tidak hanya berdampak negatif pada kesehatan tubuh tetapi juga dapat memberikan dampak buruk pada fungsi reproduksi sperma. 

Beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meningkatkan motilitas sperma, antara lain:

1. Rutin Olahraga

Melakukan olahraga secara teratur memang perlu dilakukan oleh semua orang, terutama bagi mereka yang sedang merencanakan kehamilan. Pasalnya, olahraga tidak hanya mampu membuat tubuh tetap bugar, tetapi juga mampu mengatasi motilitas sperma yang rendah.

Olahraga yang teratur dapat meningkatkan produksi hormon testosteron yang berkaitan dengan produksi air mani dan sperma. Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, para pria disarankan untuk banyak melakukan gerakan squat dalam setiap sesi olahraga. 

2. Menjalani Program Diet

Penelitian menunjukkan bahwa menurunkan berat badan secara signifikan mampu memberikan dampak pada kesehatan sperma secara keseluruhan. Tidak hanya itu, pria dengan berat badan ideal memiliki jumlah sperma yang lebih banyak dan sehat secara signifikan jika dibandingkan dengan pria obesitas. 

Apabila saat ini Anda memiliki berat badan berlebihan dan sedang berusaha untuk memiliki keturunan, tidak ada salahnya untuk mencoba menurunkan berat badan dengan cara yang sehat, seperti konsumsi makan makanan sehat, mengurangi konsumsi gula, serta olahraga secara teratur. 

3. Berhenti Merokok

Menghentikan kebiasaan merokok tentu bukan merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Apalagi jika Anda masuk ke dalam kategori perokok berat. 

Namun, salah satu cara efektif untuk mengatasi rendahnya motilitas sperma adalah berhenti merokok. Ada berbagai dampak buruk rokok bagi kesehatan termasuk menurunkan aliran darah ke testis.

Apabila testis tidak mendapatkan aliran darah yang cukup, maka hal ini akan mengganggu proses pembentukan sperma serta air mani, termasuk motilitas sperma. 

4. Konsumsi Vitamin

Ada beberapa vitamin yang memiliki manfaat baik untuk kesehatan sperma, di antaranya adalah vitamin D, C, E, dan CoQ10. 

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi vitamin C dengan dosis 1.000 mg setiap hari mampu meningkatkan konsentrasi dan gerak sperma. Meskipun tidak mengalami kenaikan jumlah sperma, tetapi cairan sperma diketahui lebih terkonsentrasi dan mampu bergerak dengan lebih efisien. 

Hal ini dapat meningkatkan peluang kehamilan. Untuk mengetahui jenis vitamin yang perlu dikonsumsi serta dosis yang tepat, Anda sebaiknya melakukan konsultasi dengan dokter agar peluang kehamilan bisa meningkat. 

Baca JugaHipnoterapi untuk Terapi Kesuburan, Efektifkah?

5. Memperbanyak Asupan Zat Besi

Zat besi menjadi salah satu nutrisi yang dapat mempengaruhi motilitas sperma. Mencukupi kebutuhan zat besi dapat membuat tubuh menjadi lebih sehat dan bugar. 

Selain itu, kekurangan zat besi diketahui dapat membuat cairan sperma menjadi lebih encer. Oleh sebab itu, penting untuk memastikan kebutuhan zat besi tercukupi. Anda dapat memperbanyak konsumsi daging, ikan, telur, serta kacang-kacangan. 

6. Menjaga Suhu Area Kemaluan

Sperma yang dihasilkan di testis sangat dipengaruhi oleh suhu yang ada di sekitarnya. Suhu di selangkangan memang lebih tinggi dari suhu permukaan tubuh. Kalau suhu itu baik meski hanya 1 derajat Celcius, produksi dari sperma dan kualitasnya bisa menurun.

Kalau Anda ingin memiliki sperma yang lincah, jangan sesekali memangku laptop saat bekerja. Lebih baik menaruhnya di meja. Jangan sering melakukan sauna atau berendam di air yang terlalu panas. Usahakan area selangkangan tetap sejuk meski secara alami area ini memang cenderung lebih panas dari area lainnya.

Itu dia beberapa ulasan tentang motilitas sperma. Agar bisa terjadi kehamilan, sperma perlu memiliki motilitas yang baik sehingga mampu bergerak dan membuahi sel telur. Apabila kehamilan tidak kunjung terjadi setelah Anda dan pasangan melakukan hubungan seksual secara rutin tanpa pengaman selama setahun, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter. 

  1. Barrell, Amanda. 2017. How Does Sperm Motility Affect Fertility?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320160. (Diakses pada 25 Juli 2023). 
  2. Bruise, Chaunie. 2017. What Is Sperm Motility and How Does It Affect Fertility? https://www.healthline.com/health/fertility/sperm-motility. (Diakses pada 25 Juli 2023). 
  3. Mayo Clinic Staff. 2022. Getting Pregnant. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/fertility/art-20047584. (Diakses pada 25 Juli 2023). 
  4. WebMD Editorial Contributors. 2022. Remedies for Low Sperm Count and Motility. https://www.webmd.com/infertility-and-reproduction/remedies-low-sperm-count-motility. (Diakses pada 25 Juli 2023). 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi