Mata adalah organ tubuh yang kerap mengalami pelbagai gangguan kesehatan, seperti mata gatal, memerah, bengkak, berair, belekan (konjungtivitis), hingga mata lelah. Lantas, bagaimana cara mengobati sakit mata yang benar? Gunakan obat sakit mata yang aman sesuai kondisi yang dialami!
Macam-Macam Obat Sakit Mata Alami dan Medis
Sebagai organ tubuh yang berfungsi sebagai indera penglihatan, peran mata tentunya sangat penting. Satu masalah saja menimpa mata, sekecil apapun itu, akan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Faktor lingkungan dan juga gaya hidup kerap memicu terjadinya masalah pada mata kita. Sebut saja jenis sakit mata yang paling ringan, yakni yang biasa kita kenal dengan istilah ‘kelilipan’ akibat paparan debu maupun kotoran.
Hal umum yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memberikan obat sakit mata yang banyak dijual di pasaran, seperti obat tetes mata. Namun demikian, pemanfaatan obat sakit mata merah dan sebagainya haruslah diperhatikan, agar jangan sampai sia-sia karena obat yang digunakan tidak sesuai.
Berikut ini beberapa pilihan obat sakit mata alami dan medis yang aman digunakan:
1. Dekongestan
Mata merah dan terititasi adalah salah satu jenis sakit mata yang umum dialami oleh banyak orang, bahkan mungkin termasuk Anda salah satunya. Penyebab mata merah bisa karena sejumlah faktor, seperti mata terpapar debu atau kotoran, mata lelah akibat menatap layar komputer atau smartphone terlalu lama, efek samping pasca operasi mata, dan lain sebagainya.
Guna mengatasi masalah sakit mata merah ini, Anda bisa memanfaatkan obat sakit mata merah yang mengandung dekongestan. Fungsi dari obat sakit mata ini adalah untuk meredakan mata merah akibat iritasi tersebut dengan cara memperkecil pembuluh darah, untuk kemudian sklera mata kembali ke warna putih. Contoh obat golongan ini antara lain tetrahydrozoline atau phenylephrin.
Kendati demikian, baiknya jangan terlalu bergantung pada obat sakit mata yang satu ini untuk mengobati mata merah yang Anda alami. Pasalnya, penggunaan obat dekongestan dalam jangka panjang dapat menimbulkan masalah mata lainnya, seperti mata kering dan pupil yang melebar.
Selain itu, obat ini dapat menyebabkan ketergantungan pada mata apabila digunakan terus-menerus.
2. Air Mata Buatan (Artificial Tears)
Sementara itu, untuk kasus mata kering, cara mengobati sakit mata yang satu ini bisa dengan memanfaatkan obat yang dikenal sebagai air mata buatan (artificial tears).
Obat sakit mata kering yang satu ini fungsinya untuk memberikan elemen air mata tambahan pada mata yang kering. Dengan begitu, mata akan tetap basah dan terjaga kelembabannya.
Mata kering sendiri dipicu oleh sejumlah faktor, seperti berada di tempat yang berangin, mata lelah akibat penggunaan kacamata dan sebagainya, hingga efek samping pasca penderita melakukan operasi mata.
Pada kasus mata kering yang lebih parah, terkadang dokter juga akan memberikan resep obat sakit mata siklosporin atau kortikosteroid guna menghentikan peradangan (inflamasi) yang menyebabkan mata kering.
Baca Juga: 7 Obat Mata Bintitan Alami dan Medis yang Bisa Anda Gunakan
3. Antihistamin
Sakit mata juga bisa menjadi pertanda dari reaksi alergi. Selain gatal, sakit mata yang diakibatkan oleh alergi juga ditandai dengan kondisi mata bengkak.
Cara mengobati sakit mata yang satu ini adalah dengan memberikan obat sakit mata bengkak yang mengandung antihistamin. Antihistamin memang berfungsi untuk meredakan reaksi alergi di sekujur tubuh, termasuk apabila reaksi alergi terjadi di area mata.
Namun, baiknya periksakan diri ke dokter guna memastikan jika mata gatal dan bengkak yang Anda alami disebabkan oleh alergi, alih-alih penyakit mata lainnya. Hal ini agar penggunaan obat sakit mata efektif.
4. Antibiotik
Mata juga tidak lepas dari penyakit yang disebabkan oleh infeksi. Kondisi ini lantas mengakibatkan mata mengalami sejumlah gejala, seperti berair dan ‘belekan’ atau disebut konjungtivitis (karena terjadi lapisan luar mata yang bernama konjungtiva).
Mengingat sakit mata yang satu ini disebabkan oleh infeksi, maka obat sakit mata belekan yang digunakan umumnya mengandung antibiotik. Sebenarnya hal ini bisa diatasi dengan ‘air mata buatan’, namun efeknya hanya bersifat sementara. Sementara untuk kasus konjungtivitis yang sudah sampai disertai kemunculan cairan lengket, pemberian antiobiotik perlu dilakukan, tentunya sesuai arahan dokter.
5. Acetazolamide
Acetazolamide adalah obat sakit mata yang digunakan untuk pengobatan glaukoma, yakni penyakit mata akibat rusaknya saraf optik yang menjadi penghubung antara mata dan otak. Penyakit ini perlu diwaspadai karena bisa berakibat pada kebutaan. Glaukoma umummya ditandai dengan gejala seperti mata memerah, penglihatan berkurang, sakit kepala, dan mual.
Penggunaan acetazolamide atau obat-obatan diuretik dimaksudkan untuk meminimalisir tekanan di dalam bola mata. Akan tetapi, proses penyembuhan penyakit ini juga harus disertai dengan operasi mata, dengan tujuan untuk membuka saluran penyerapan cairan di dalam bola mata yang tersumbat.
6. Kortikosteroid
Penggunaan obat-obatan kortikosteroid untuk mengobati sakit mata dapat dilakukan apabila jenis sakit mata yang Anda alami tergolong ke dalam penyakit mata serius yang disebabkan oleh infeksi.
Jenis penyakit mata yang biasanya diobati dengan obat kortikosteroid di antaranya:
- Uveitis anterior (iritis).
- Neuritis optik.
Baca Juga: Mata Kering: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan
Cara Mencegah Sakit Mata
Sakit mata bisa saja menular. Oleh sebab itu, perlu adanya langkah pencegahan agar Anda tidak sampai mengalaminya. Cara mencegah sakit mata di antaranya meliputi:
- Rajin mencuci tangan
- Kurangi sentuhan langsung antara tangan dan wajah
- Hindari kontak langsung dengan penderita sakit mata
- Hindari tempat-tempat kotor, berangin, atau apapun yang berpotensi menyebabkan sakit mata
- Hindari makanan atau benda yang dapat memicu alergi (alergen)
- Gunakan kacamata, alih-alih lensa kontak
Itulah beberapa obat mata di apotek. Silakan konsultasi ke apoteker untuk mendapatkan obat sesuai dengan kondisi Anda atau konsultasi ke dokter mata bila gejala mata semakin parah diikuti masalah penglihatan.