Terbit: 28 May 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Mata merupakan indera manusia yang sensitif dan kita harus hati-hati dalam menjaganya. Beberapa hal yang dapat menyebabkan cedera pada mata antara lain:

Beberapa Hal yang Dapat Memicu Cedera Pada Mata

Luka Tumpul

Benturan tumpul pada mata dapat menyebabkan terdorongnya mata ke belakang sehingga kemungkinan merusak struktur pada permukaan (kelopak mata, konjungtiva, sklera, kornea dan lensa) dan struktur mata bagian belakang (retina dan persarafan). Benturan tumpul juga bisa menyebabkan patah tulang di sekeliling mata.

Dalam 24 jam pertama setelah terjadinya cedera, darah yang merembes ke dalam kulit di sekitar mata biasanya menyebabkan memar (kontusio), biasanya disebut mata hitam. Jika suatu pembuluh darah di permukaan mata pecah, maka permukaan mata akan menjadi merah. Perdarahan ini biasanya bersifat ringan.

Kerusakan pada mata bagian dalam seringkali lebih serius dibandingkan kerusakan pada permukaan mata. Perdarahan di dalam bilik anterior (hifema traumatik) merupakan masalah yang serius dan harus segera ditangani oleh dokter spesialis mata.

Perdarahan berulang dan peningkatan tekanan di dalam mata bisa menyebabkan kornea menjadi merah sehingga penglihatan menjadi berkurang dan meningkatkan resiko terjadinya glaukoma.

Darah bisa merembes ke dalam mata, iris bisa mengalami robekan atau lensa bisa mengalami pergeseran. Perdarahan bisa terjadi di dalam retina, sehingga retina terlepas dari jaringan di bawahnya. Pada awalnya, lepasnya retina menyebabkan timbulnya gambaran kilatan cahaya atau bentuk tidak beraturan yang melayang-layang serta menyebabkan pandangan kabur, kemudian penglihatan bisa menurun secara tajam. Pada cedera yang hebat, bola mata bisa mengalami robekan.

Kompres dingin bisa membantu mengurangi pembengkakan dan menghilangkan nyeri pada mata hitam. Pada hari kedua, kompres hangat bisa membantu tubuh dalam menyerap darah yang telah terkumpul. Jika kulit di sekitar mata atau kulit pada kelopak mata mengalami robekan, bisa dilakukan penjahitan. Cedera yang mengenai saluran air mata harus diatasi dengan pembedahan mata. Jika terjadi robekan pada mata, diberikan obat pereda nyeri, obat untuk menjaga agar pupil tetap melebar dan obat untuk mencegah infeksi. Biasanya digunakan perisai logam untuk melindungi mata dari cedera lebih lanjut. Kerusakan yang serius bisa menyebabkan penurunan fungsi penglihatan meskipun telah dilakukan pembedahan.

Penderita yang mengalami perdarahan di dalam mata akibat trauma harus menjalani tirah baring. Diberikan obat untuk mengurangi peningkatan tekanan di dalam mata (misalnya asetazolamid). Untuk mengurangi perdarahan kadang diberikan asam aminokaproat. Obat-obat yang mengandung aspirin harus dihindari karena bisa menyebabkan meingkatnya perdarahan di dalam mata.

Benda Asing

Cedera mata yang paling sering mengenai sklera, kornea dan konjungtiva disebabkan oleh benda asing. Meskipun kebanyakan bersifat ringan, tetapi beberapa cedera bisa berakibat serius (misalnya luka tembus pada kornea atau infeksi akibat sayatan maupun cakaran pada kornea).

Penyebab tersering dari cedera pada permukaan mata adalah lensa kontak. Lensa yang tidak terpasang dengan benar, lensa yang terpasang terlalu lama, lensa yang tidak dilepas ketika tidur, lensa yang tidak dibersihkan dan melepaskan lensa dengan sekuat tenaga bisa menimbulkan goresan pada permukaan mata.

Penyebab cedera permukaan mata lainnya adalah pecahan kaca, partikel yang terbawa angin dan ranting pohon. Pegawai yang di tempat kerjanya cenderung banyak memiliki pecahan-pecahan kecil yang berterbangan di udara, sebaiknya menggunakan kacamata pelindung.

Setiap cedera pada permukaan mata biasanya menyebabkan nyeri dan menimbulkan perasaan ada sesuatu di mata. Gejala lainnya adalah kepekaan terhadap cahaya, mata merah, perdarahan dari pembuluh darah pada permukaan mata atau pembengkakan mata dan kelopak mata. Penglihatan bisa menjadi kabur.

Benda asing di mata harus dikeluarkan. Agar benda asing terlihat lebih jelas dan untuk melihat adanya goresan pada permukaan mata, bisa diberikan obat tetes mata khusus yang mengandung zat warna fluoresensi. Kemudian diberikan tetes mata yang mengandung obat bius untuk mematikan rasa di permukaan mata. Dengan menggunakan alat penerangan khusus, benda tersebut bisa dibuang oleh dokter. Benda asing seringkali bisa diambil dengan menggunakan kapas steril yang lembab atau kadang dengan mengguyur mata dengan air yang steril.

Jika benda asing menyebabkan goresan kecil pada permukaan kornea, diberikan salep antibiotik selama beberapa hari. Goresan yang lebih besar memerlukan pengobatan tambahan. Pupil diusahakan tetap melebar dengan pemberian obat, lalu dimasukkan antibiotik dan mata ditutup dengan plester. Sel-sel pada permukaan mata berregenerasi dengan cepat. Meskipun goresannya besar, penyembuhan akan berlangsung selama 1-3 hari.

Luka Bakar

Jika terkena panas, kelopak mata akan segera menutup sebagai reaksi refleks untuk melindungi mata dari luka bakar. Karena itu hanya kelopak mata yang mungkin mengalami luka bakar, meskipun panas yang hebat juga bisa menyebabkan luka bakar pada mata. Beratnya cedera, hebatnya nyeri dan gambaran kelopak mata tergantung kepada dalamnya luka bakar.

Untuk mengobati luka bakar pada kelopak mata, daerah yang terkena dicuci dengan larutan steril dan diolesi dengan salep antibiotik atau kasa yang mengandung jeli petroleum. Setelah itu luka dibungkus dengan verban steril.
Luka bakar karena bahan kimia pada mata segera diatasi dengan mengucurkan air pada mata yang terkena supaya bahan kimia segera terbuang dengan bantuan aliran air. Setelah itu diberikan obat tetes mata yang mengandung obat bius dan obat untuk melebarkan pupil. Antibiotik diberikan dalam bentuk salep. Bisa juga diberikan obat pereda nyeri per-oral (melalui mulut). Luka bakar yang hebat harus ditangani oleh spesialis mata guna mempertahankan fungsi penglihatan dan mencegah komplikasi (kerusakan iris, perforasi mata dan kelainan bentuk kelopak mata). Meskipun telah dilakukan pengobatan terbaik, luka bakar hebat pada kornea bisa menyebabkan pembentukan jaringan paru, perforasi mata dan kebutaan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi