Terbit: 5 May 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Keputihan adalah kondisi keluarnya cairan kental dengan warna kuning atau kehijauan dari vagina. Umumnya cairan ini memiliki aroma amis yang pekat dan juga agak berbau busuk. Saat keputihan terjadi, wanita akan sering mengalami nyeri pada perut hingga rasa gatal dan panas yang muncul pada bibir vagina.

Kenali 5 Jenis Penyebab Keputihan dan Cara Mengatasinya

Keputihan patologis yang terjadi pada wanita dipicu oleh banyak faktor. Berikut lima penyebab keputihan yang harus wanita pahami.

  1. Infeksi bakteri

Infeksi bakteri atau bacterial vaginosis muncul akibat Gardnerella vaginitis. Bakteri ini menyebabkan munculnya lendir yang cukup banyak dengan bau amis dan warna agak keabu-abuan, Keputihan jenis ini bisa diatasi dengan pemakaian obat sesuai resep dokter. Biasanya obat yang diberikan berupa Metronidazole atau Tinidazole.

  1. Gonore

Gonore yang dibawa oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae menyebabkan rasa panas dan perih pada vagina. Selain itu, vagina yang bengkak dengan warna kemerahan terasa panas saat wanita buang air kecil. Lebih lanjut gonore juga menyebabkan keluarnya nanah bersamaan dengan urine. Keputihan akibat gonore bisa disembuhkan dengan Azitromisin sesuai resep dokter.

  1. Trikomoniasis

Keputihan akibat parasit bernama Trichomonas vaginalis menyebabkan vagina mengeluarkan lendir yang berwarna kuning kehijauan dan berbau tidak sedap. Untuk mengatasi gangguan ini dibutuhkan Metronidazole sesuai resep dokter.

  1. Klamidia

Klamidia biasanya muncul dengan banyaknya lendir muncul dari vagina. Selain itu, gejala yang sering muncul dari penyakit ini adalah rasa sakit saat berhubungan badan. Untuk menyembuhkan klamidia dibutuhkan kombinasi azitromisin dan doxycycline sesuai resep dokter.

  1. Infeksi jamur

Infeksi jamur menyebabkan keluarnya lendir yang cukup banyak dan pekat. Selain itu, vagina juga sering sakit saat digunakan untuk berhubungan badan. Obat untuk menyembuhkan kondisi ini bisa berupa clotrimazole atau butoconazole dengan resep dokter.

Semoga ulasan di atas bermanfaat!


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi