Terbit: 2 June 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Meskipun penggunaan wadah styrofoam terbilang praktis, namun sering menggunakannya untuk wadah makanan diduga bisa membahayakan kesehatan. Apa saja efeknya yang mungkin terjadi pada tubuh? Simak selengkapnya dalam ulasan di bawah ini.

Sering Menggunakan Wadah Makanan dari Styrofoam, Berbahayakah?

Alasan Wadah Makanan Styrofoam Berbahaya

Menggunakan wadah dari styrofoam memang sangat praktis, sehingga tidak perlu ada yang dicuci seperti piring atau mangkuk dari bahan kaca atau keramik. Namun, beberapa orang ada yang menggunakan styrofoam sebagai tempat untuk membungkus makanan panas, hal inilah yang diduga menjadi penyebab kanker.

Penggunaan styrofoam menjadi berbahaya bagi kesehatan diduga karena senyawa kimia yang terdapat di dalamnya dapat terurai dan tercampur dengan makanan. 

Kandungan kimia tersebut bisa merusak gen dan pada akhirnya bisa menjadi pemicu kanker. Tak hanya meningkatkan risiko kanker payudara, mengemas makanan dengan styrofoam juga dikaitkan dengan kanker darah (leukemia).

Baca Juga: Waspada 6 Bahaya Mikroplastik bagi Tubuh dan Cara Mencegahnya

Sementara menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), wadah makanan dari styrofoam yang berupa lunch box, kotak segi empat, mangkuk, gelas, wadah mi instan, hingga piring yang beredar di Indonesia telah melalui pengujian dan dinyatakan telah lulus dari semua persyaratan.

Meski begitu, BPOM tidak merekomendasikan wadah ini digunakan untuk makanan yang masih dalam kondisi panas atau memiliki kadar minyak yang sangat tinggi.

Gangguan Kesehatan yang Disebabkan Zat Styrene di Styrofoam

Styrofoam mengandung styrene dan benzene, dua zat yang berpotensi menyebabkan pertumbuhan sel kanker. Berikut ini berbagai masalah kesehatan yang bisa terjadi, antara lain:

  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.
  • Pusing. 
  • Kebingungan
  • Mengantuk.
  • Tidak enak badan (malaise).
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Mengganggu fungsi hormon normal, kemungkinan memicu masalah tiroid, ketidakteraturan menstruasi, dan masalah terkait hormon lainnya.
  • Kanker payudara.
  • Kanker prostat.

Paparan kronis terhadap styrene tingkat tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati dan kerusakan jaringan saraf. Efek-efek ini dapat terlihat jelas pada janin dan anak-anak.

Baca Juga: Membungkus Makanan Panas dengan Plastik Picu Kanker, Benarkah?

Cara Mencegah Dampak Buruk dari Styrofoam

Setelah mengetahui bahaya penggunaan styrofoam bagi kesehatan, penting untuk melakukan pencegahan. Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan:

  • Alternatif pengganti styrofoam. Saat membeli makanan di luar, jika memungkinkan bawalah wadah berbahan kaca. Apabila membeli minuman (terutama yang panas) gunakanlah cangkir kopi stainless steel atau keramik.
  • Jangan memanaskan makanan atau minuman dalam wadah styrofoam. Panaskanlah makanan atau minuman dengan menggunakan wadah berbahan kaca atau keramik. 

Pada akhirnya, langkah terbaik untuk mengurangi bahaya dari penggunaan styrofoam adalah tidak menggunakan wadah apa pun yang terbuat dari bahan tersebut. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat.

 

  1. Anonim. Impacts and Risks of Polystyrene. https://www.worldcentric.com/journal/impacts-and-risks-of-styrofoam. (Diakses pada 7 Maret 2023)
  2. Anonim. Put Down that Styrofoam Cup! Dangers of Polystyrene. https://naturallysavvy.com/live/put-down-that-styrofoam-cup-dangers-of-polystyrene/. (Diakses pada 7 Maret 2023)
  3. Anonim. 2009. Keterangan pers tentang kemasan makanan styrofoam. https://www.pom.go.id/new/view/more/pers/57/Keterangan-pers-tentang-kemasan-makanan-styrofom.html. (Diakses pada 7 Maret 2023)
  4. Bruno, Richard. Polystyrene foam is bad for your body and the environment. https://www.baltimoresun.com/opinion/op-ed/bs-ed-styrofoam-bill-20170216-story.html. (Diakses pada 7 Maret 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi