Pada dasarnya, perbedaan infeksi kelenjar getah bening dan kanker getah bening sulit dikenali jika hanya mengandalkan tampilan fisik. Pasalnya, dua kondisi ini memiliki gejala yang hampir sama. Simak perbedaan ciri-ciri getah bening kanker dan infeksi selengkapnya di bawah ini.
Gejala Kelenjar Getah Bening yang Mengalami Kanker
Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem limfatik yang berfungsi untuk melawan infeksi, virus, kuman, dan menghancurkan zat beracun yang masuk ke dalam tubuh.
Beberapa kondisi seperti pilek, sakit tenggorokan, dan infeksi telinga dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Pembengkakan bisa menyusut jika Anda mencoba untuk mengobati infeksi.
Namun, penyebab pembengkakan pada organ tersebut juga bisa terjadi akibat kanker. Lantas, bagaimana cara membedakan pembengkakan kelenjar getah bening akibat infeksi dengan pembengkakan akibat kanker?
Sebelumnya, pahamilah bahwa kanker dapat menyebar di bagian tubuh mana pun, termasuk kelenjar getah bening. Kanker bisa tumbuh pada area ini atau muncul karena penyebaran sel kanker dari organ tubuh lainnya.
Bila kanker tumbuh sendiri di kelenjar getah bening, jenis kanker ini dinamakan limfoma. Kondisi ini memiliki dua jenis: limfoma Hodgkin dan limfoma non hodgkin.
Ciri-ciri kelenjar getah bening yang terkena kanker pada umumnya sama dengan kelenjar getah bening yang terinfeksi, yaitu munculnya benjolan karena pembengkakan.
Selain itu, gejala lain yang dapat dialami, antara lain:
- Berkeringat di malam hari.
- Kesulitan bernapas atau menelan.
- Sering kelelahan.
- Demam.
- Penurunan berat badan.
- Gatal pada kulit.
Baca Juga: Pantangan Makanan untuk Penderita Kelenjar Getah Bening
Bagaimana Kanker Menyebar ke Kelenjar Getah Bening?
Kanker bisa tumbuh sendiri di kelenjar getah bening atau muncul karena penyebaran kanker dari anggota tubuh lain. Penyebaran ini dinamakan metastatis.
Sel kanker yang menyebar ke bagian tubuh baru harus melalui beberapa perubahan. Pertama, sel harus mampu melepaskan diri dari tumor asli dan menempel pada dinding luar limfa atau pembuluh darah.
Kemudian, sel harus bergerak melalui dinding pembuluh darah untuk mengalirkan darah atau getah bening ke organ atau kelenjar getah bening baru.
Sebagian besar sel-sel tersebut mati sebelum sempat menempel di organ tubuh lain, sedangkan sebagian lainnya bisa berakhir di kelenjar getah bening.
Gejala Kelenjar Getah Bening yang Terinfeksi
Ciri-ciri kelenjar getah bening akibat terinfeksi bisa diamati dari munculnya pembengkakan atau benjolan yang lunak. Anda mungkin akan merasakan nyeri ketika benjolan tersebut disentuh.
Selain itu, beberapa gejala yang dapat dialami lainnya, antara lain:
- Pilek.
- Demam.
- Berkeringat di malam hari.
- Sakit tenggorokan.
Beberapa penyakit atau infeksi yang memicu pembengkakan kelenjar getah bening, antara lain:
- Flu.
- Infeksi sinus.
- Radang amandel.
- Infeksi gigi atau gusi.
- Radang tenggorokan.
- Infeksi kulit.
- Mononukleosis.
- Infeksi jamur.
Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?
Gejala umum pembengkakan kelenjar getah bening dapat berupa demam, batuk, dan pilek. Biasanya, bila infeksi tergolong ringan, pembengkakan bisa membaik dengan sendirinya.
Sementara itu, bila mencurigai adanya kondisi yang tidak biasa pada kelenjar getah bening yang membengkak, Anda bisa langsung periksa ke dokter.
Beberapa gejala pembengkakan kelenjar yang bisa Anda waspadai, di antaranya:
- Muncul tanpa alasan yang jelas.
- Terus-menerus membesar setelah lebih dari 2-4 minggu.
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah pembengkakan tersebut disebabkan oleh kanker atau infeksi.
Selain itu, beberapa pemeriksaan juga dapat dilakukan, mulai dari pemeriksaan fisik hingga pemeriksaan penunjang, seperti CT scan, MRI, dan biopsi.
Kini Anda sudah mengetahui ciri-ciri kelenjar getah bening yang terkena infeksi dan kanker. Apabila menemui gejala tidak biasa pada pembengkakan kelenjar getah bening, tak perlu menunda untuk memeriksakan kondisi ke dokter.
- Anonim. 2021. Lymph Nodes and Cancer. https://www.cancer.org/treatment/understanding-your-diagnosis/lymph-nodes-and-cancer.html. (Diakses pada 22 Februari 2023).
- Anonim. 2021. Swollen Lymph Nodes. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/swollen-lymph-nodes/symptoms-causes/syc-20353902. (Diakses pada 22 Februari 2023).
- Gill, Karen. 2019. Why Are My Lymph Nodes Swollen? https://www.medicalnewstoday.com/articles/324105. (Diakses pada 22 Februari 2023).
- Siegel, Kate. 2022. When Do Swollen Lymph Nodes Mean Cancer? https://www.webmd.com/cancer/when-swollen-lymph-nodes-mean-cancer. (Diakses pada 22 Februari 2023).