Terbit: 26 April 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Selain disebut-sebut bisa menimbulkan bisul, anggapan lain menyebutkan bahwa terlalu sering makan telur bisa sebabkan kanker prostat. Apakah informasi tersebut sesuai dengan fakta medis? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Benarkah Makan Telur Berlebihan Bisa Sebabkan Kanker Prostat?

Kaitan Telur dengan Risiko Kanker Prostat

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa makan banyak telur berisiko menyebabkan kanker prostat, jenis kanker yang terjadi di dalam kelenjar prostat.

Studi tersebut menemukan bahwa partisipan yang terlibat dari penelitian ini mengonsumsi tiga butir telur dalam seminggu.

Selain itu, menurut penelitian tersebut konsumsi terlur juga dapat meningkatkan risiko kematian pria akibat kanker prostat.

Para peneliti menduga jika hal tersebut terkait oleh adanya kandungan kolesterol dan kolin di dalam telur yang sepertinya memicu peningkatan risiko kanker.

Meskipun makan telur dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat, klaim tersebut masih membutuhkan penelitian lanjutan untuk memastikan kebenarannya secara klinis.

Lantas, apakah Anda perlu berhenti konsumsi telur agar terhindar dari kanker prostat? Beberapa pakar menyarankan untuk lebih berhati-hati saat ingin mengonsumsi telur, terutama bagi orang dewasa. Namun, tidak juga merekomendasikan untuk mengurangi asupan telur supaya terhindar dari kanker prostat.

Baca Juga: 11 Manfaat Kuning Telur, Kandungan, dan Cara Memasaknya

Beberapa Mitos Mengenai Telur

Selain anggapan bahwa telur terkait dengan risiko kanker prostat, terdapat beberapa informasi lain yang berkembang di masyarakat berhubungan dengan telur, di antaramya:

1. Warna Cangkang Telur Lebih Cokelat Jauh Makin Sehat

Banyak orang yang berpikir jika semakin cokelat warna cangkang telur, akan semakin tinggi kandungan nutrisi di dalamnya. Padahal, warna cangkang dan nutrisi tidak memiliki keterkaitan.

Telur dengan cangkang berwarna gelap ataupun terang memiliki kadar nutrisi yang sama, kecuali pada telur sudah diberi label tambahan asam lemak omega-3.

2. Telur Tidak Baik untuk Kesehatan Jantung

Makan telur setiap hari dianggap bisa membahayakan kesehatan jantung karena terdapat kandungan lemak atau kolesterol di dalamnya.

Perlu diketahui, dalam satu kuning telur berukuran besar terdapat sekitar 186 miligram kolesterol. Sementara itu, kebutuhan kolesterol harian maksimal adalah 300 miligram.

Bahkan, American Heart Association menyarankan untuk mengonsumsi telur sekitar empat butir setiap minggunya. Sementara itu, bagi seseorang yang sudah memiliki risiko tinggi terkena penyakit ini, maka konsumsinya bisa dibatasi sekitar dua butir setiap minggunya.

Baca Juga: Mewaspadai 7 Dampak Terlalu Banyak Makan Telur

3. Telur Meningkatkan Berat Badan

Banyak orang yang menjalani program diet memilih untuk menghindari makan telur. Padahal, telur justru bisa membantu menurunkan berat badan.

Kandungan di dalam satu butir telur menyimpan 70 gram kalori, 6 gram protein, dan 5 gram lemak. Mengonsumsinya justru akan membantu tubuh lebih mudah kenyang saat makan.

Hal demikian akan membuat Anda tidak mudah tertarik untuk mengonsumsi camilan yang tidak sehat atau mencegah makan berlebihan. Dengan begitu Anda akan lebih mudah dalam menurunkan berat badan.

4. Telur Mentah Lebih Sehat Dibandingkan Telur Matang

Terdapat anggapan bahwa mengonsumsi telur mentah akan mendapatkan manfaat yang jauh lebih menyehatkan. Padahal, mengonsumsi telur mentah berpotensi meningkatkan risiko terkena keracunan akibat bakteri Salmonella.

Memang, proses memasak telur mampu menurunkan kadar vitamin dan mineralnya. Namun, terdapat perbedaan kadar vitamin dan mineral nya tidak terlalu besar.

Sebagai contoh, makan telur mentah akan mendapatkan 147 mg kolin dan 0,85 mikrogram vitamin B6. Sementara itu, telur matang memiliki 117 mg kolin dan 0,72 mikrogram vitamin B6.

Bahkan telur matang cenderung memiliki kadar protein yang lebih tinggi. Selain itu, kadar protein di dalam telur matang juga cenderung lebih mudah dicerna tubuh dibandingkan dengan protein di dalam telur mentah.

 

  1. Anonim. 2011. Do eggs increase risk of prostate cancer?. https://www.wcrf-uk.org/our-blog/do-eggs-increase-risk-of-prostate-cancer/. (Diakses pada 24 Februari 2023)
  2. Anonim. 2011. Do eggs raise prostate cancer risk?. https://www.nursingtimes.net/clinical-archive/cancer-clinical-archive/do-eggs-raise-prostate-cancer-risk-24-10-2011/. (Diakses pada 24 Februari 2023)
  3. Anonim. The Truth on Eggs, Choline & Prostate Cancer. https://drgeo.com/the-truth-with-eggs-choline-prostate-cancer/. (Diakses pada 24 Februari 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi