Terbit: 23 February 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Tiroid adalah kelenjar kecil dengan bentuk mirip kupu-kupu. Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroid yang bekerja untuk metabolisme tubuh. Kalau kadar hormon tiroid mengalami kenaikan di atas normal, kemungkinan besar akan memengaruhi fungsi tubuh baik pada pria dan wanita.

Hipertiroidisme pada Pria: Gejala dan Dampakya

Kenaikan tiroid yang melebihi batas normal memiliki istilah hipertiroidisme. Pada pria dan wanita, gejala umumnya hampir sama. Namun, secara spesifik pria juga memiliki gejala tersendiri sehingga kita harus mengetahuinya agar bisa waspada. Kalau tubuh mengalami hipertiroidisme, penanganan yang baik bisa segera dilakukan.

Tanda umum hipertiroidisme

Hipertiroidisme pada pria dan wanita memiliki beberapa gejala umum yang sama. Berikut beberapa jenis gejala yang sering muncul dan wajib diwaspadai.

  • Sering susah tidur saat malam hari. Meski tubuh sudah merasa lelah dan mengantuk, tubuh susah untuk bisa mencapai fase tidur.
  • Detak jantung berjalan dengan sangat cepat.
  • Penurunan berat badan yang signifikan. Bahkan sudah makan sebanyak apa pun tubuh tetap susah menjadi gemuk atau berotot. Penambahan berat badan berjalan sangat lambat.
  • Sering merasa tidak nyaman seperti grogi padahal awalnya tidak terjadi masalah pada tubuh dan mental.
  • Sering merasa lelah meski tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat.
  • Sering tersinggung dan mood susah dikendalikan.
  • Tubuh akan sering berkeringat meski tidak melakukan aktivitas yang terlalu kuat dan hanya sekadar bekerja di depan komputer. Kalau berada di ruang agak panas, keringat akan keluar sangat banyak karena metabolisme di dalam tubuh berjalan sangat cepat.
  • Sensitif dengan suhu baik itu panas atau dingin. Saat menyentuh gelas dengan suhu agak hangat akan terasa panas sehingga seorang pria tidak tahan. Selain dari benda suhu udara yang terlalu panas atau dingin juga bisa memicu masalah.
  • Otot menjadi sangat lemah sehingga sering tidak kuat saat mengangkat sesuatu.
  • Tubuh sering bergetar atau mengalami tremor.
  • Sering buang air besar karena pergerakan di susu berjalan dengan sangat cepat.

Tanda khusus hipertiroidisme pada pria

Sementara itu tanda khusus hipertiroidisme pada pria terdiri dari beberapa hal di bawah ini. Perhatikan dengan saksama agar tahu apakah tanda itu pernah atau sering muncul pada tubuh atau tidak.

  • Penurunan kadar testosteron. Kenaikan hormon tiroid bisa menekan hormon seks pria secara masif sehingga kemungkinan terjadi masalah seksual akan besar. Penurunan testosteron juga memengaruhi banyak fungsi tubuh tidak hanya masalah seksual saja, tapi juga otot, jantung, dan organ lain.
  • Pada kondisi tertentu bisa memunculkan disfungsi ereksi. Kondisi ini membuat kemampuan seks pada pria menurun. Disfungsi ereksi ini tidak muncul pada semua pria. Sebagian besar dari pria tetap bisa mengalami ereksi dan melakukan seks dengan pasangan tanpa gangguan.
  • Otot pada pria akan terus turun dan dilatih sekuat apa pun di tempat fitness akan susah naik. Beberapa pria mungkin akan menggunakan suplemen untuk membantu kenaikan massa otot, tapi kemampuannya tidak signifikan.
  • Membuat tulang jadi keropos sehingga peluang mengalami osteoporosis akan besar. Kalau kondisi ini terjadi, pria akan rentan mengalami patah tulang.
  • Penurunan jumlah sperma dan kualitasnya juga anjlok. Kondisi ini menyebabkan pria tidak subur dan susah sekali mendapatkan keturunan.

Penyebab hipertiroidisme pada pria

Hipertiroidisme atau abnormalitas kelenjar tiroid dalam menghasilkan banyak hormon tidak terjadi begitu saja. Ada banyak sekali penyebab atau pemicu yang bisa terjadi pada pria.

  • Penyakit Graves. Penyebab utama hipertiroidisme pada pria dan menyebabkan masalah pada tubuh. Penyakit ini sejenis autoimun yang menyebabkan sistem daya tahan menyerang kelenjar tiroid. Kondisi ini sering terjadi pada pria usia 30-50 tahun.
  • Munculnya nodul atau pembengkakan di kelenjar tiroid.
  • Penyakit Plummer. Penyakit ini terjadi pada pria dan umumnya pada wanita dengan usia di atas 50 tahun.
  • Tiroiditis atau inflamasi yang terjadi pada kelenjar tiroid. Kondisi ini membuat kelenjar terus mengeluarkan banyak sekali hormon.
  • Terlalu banyak iodine atau yodium dari makanan atau obat yang digunakan. Yodium memang mencegah terjadinya pembengkakan dan muncul gondok, tapi kalau berlebihan bisa menyebabkan hipertiroidisme.

Penanganan hipertiroidisme

Penanganan hipertiroidisme sedikit berbeda dengan hipotiroidisme. Kalau seseorang mengalami hipertiroidisme, mereka cukup menggunakan terap hormon tiroid saja sudah selesai. Kebutuhan hormon bisa terpenuhi dan tubuh tidak mengalami masalah. Sebaliknya kalau hipertiroidisme, penanganan sedikit susah dilakukan.

Cara yang paling sering dilakukan oleh dokter untuk menangani permasalahan ini adalah dengan menggunakan beberapa metode ini:

  • Obat jenis antitiroid. Obat ini digunakan untuk menurunkan jumlah tiroid yang diproduksi oleh kelenjar. Akhirnya jumlah hormon menyusut dan kondisi tubuh akan membaik. Penurunan massa otot hingga gangguan reproduksi akan membaik perlahan-lahan. Obat jenis antitiroid yang banyak digunakan adalah methimazole atau lainnya sesuai resep dokter.
  • Pembedahan pada bagian leher. Pembedahan ini dilakukan untuk membuang beberapa bagian dari tiroid. Dengan membuang beberapa kelenjar, kemungkinan mengalami peningkatan jumlah akan rendah. Oh ya, operasi yang dilakukan di leher sangat berisiko. Salah satu risiko yang akan dialami oleh penderita adalah gangguan saat bernapas dan bicara.
  • Terapi dengan menggunakan zat radioaktif. Terapi ini dilakukan dengan memberikan zat radioaktif seperti iodine-131 dari mulut. Zat yang dimasukkan ini akan membunuh beberapa sel yang memproduksi tiroid dalam jumlah banyak. Terapi ini banyak dilakukan di seluruh dunia dan biasanya tidak akan sembuh sekali saja.

Demikian ulasan tentang tanda hipertiroidisme pada pria dan dampaknya. Hipertiroidisme adalah kondisi yang sangat berbahaya dan bisa menyebabkan banyak masalah. Kalau Anda merasa memiliki gejala hipertiroidisme, ada baiknya untuk segera melakukan pengobatan ke dokter agar dampaknya tidak parah.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi