Terbit: 27 January 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com– Tanggal 27 Januari selalu diperingati sebagai Hari Kusta Sedunia. Banyak masyarakat tanah air yang tidak menyadari tingginya kasus penyakit ini di Indonesia. Padahal, menurut data yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2013, diketahui bahwa kasus kusta di Indonesia adalah yang tertinggi ketiga di dunia setelah India dan Brasil. Di tahun tersebut, diketahui bahwa jumlah penderita kusta baru di tanah air mencapai 16.856 kasus dengan jumlah kecacatan tingkat 2 diantara penderita baru mencapai 9,86 persen.

Hari Kusta Sedunia: Mari Kita Mengenal Lebih Dalam Penyakit Ini

Di Indonesia, setidaknya ada 14 provinsi yang masih memiliki cukup banyak kasus kusta, yakni di Aceh, Banten, Gorontalo, Jatim, Papua, Papua Barat, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara, Sulteng, Sultra, Sulsel, Sulbar, dan Sulut. Pemerintah sendiri sudah mencanangkan peta jalan penanggulangan Kusta pada provinsi tersebut agar kasus kusta di Indonesia pada tahun 2019 bisa menurun.

Demi semakin menurunkan kasus kusta di Indonesia, Kementerian Kesehatan RI melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) juga mendorong masyarakat untuk mencari informasi tentang berbagai penyakit yang banyak terjadi di Indonesia, khususnya kusta. Hal ini disebabkan oleh kebanyakan orang yang cenderung masih tidak tahu atau bahkan tidak peduli dengan gejala dan tanda-tandanya.

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa kusta seringkali diawali dengan bercak putih pada kulit yang mirip dengan panu. Yang menjadi masalah adalah, bercak ini tidak akan hilang dan justru membuat kulit mati rasa. Gejala ini cenderung berkembang dengan sangat lambat, yakni membutuhkan waktu 2 hingga 10 tahun hingga akhirnya menjadi penyakit yang menyerang kulit dengan cukup parah.

Kusta atau yang juga dikenal sebagai lepra mampu mempengaruhi kulit, saraf, serta membran mukosa pada mulut. Hal ini akan memicu munculnya lesi kulit yang akan mengalami perubahan warna, perubahan ketebalan, lebih kaku, lebih kering, dan mati rasa. Dalam banyak kasus, kulit akan mengalami pembengkakan atau banyak borok dan jika dibiarkan, penderitanya bahkan bisa mengalami kebutaan.

Yang mengerikan dari kusta adalah kemampuannya untuk membuat penderitanya tidak mengalami rasa sakit meskipun kulitnya sudah mengalami gejala seperti borok yang terlihat sangat parah. Tak hanya mematikan, kebanyakan penderita kusta cenderung dikucilkan oleh masyarakat karena terlihat sangat mengerikan dan takut menular.

Dengan mengenal lebih dalam gejala awal dari kusta, masyarakat diharapkan akan lebih cepat melakukan tindakan pemeriksaan pada dokter sehingga penyakit ini bisa segera disembuhkan sebelum menjadi semakin parah.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi