Terbit: 10 August 2022
Ditulis oleh: Wulan Anugrah | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Gigi yang mengalami kerusakan seperti retak, patah, atau mengalami perubahan warna bisa mengganggu penampilan. Namun, tak perlu khawatir, Anda bisa melakukan perawatan bonding gigi untuk mengatasi kondisi tersebut. Simak seputar prosedur ini dalam ulasan berikut.

Seputar Bonding Gigi, Prosedur untuk Perbaiki Tampilan Gigi

Mengenal Apa itu Bonding Gigi

Bonding gigi atau dental bonding adalah prosedur penambalan gigi menggunakan bahan resin komposit. Bahan yang dipilih memiliki warna yang serupa dengan gigi asli.

Bahan tersebut kemudian akan diaplikasikan ke gigi yang rusak dan bermasalah. Sebelumnya, resin akan dikeraskan menggunakan cahaya khusus sehingga dapat menempel dengan baik pada gigi. 

Sebagai catatan, terdapat dua teknik penambalan gigi, yakni teknik direct (langsung) dan teknik indirect (tidak langsung). Nah, resin komposit sendiri merupakan bahan yang sering digunakan pada prosedur penambalan indirect (tidak langsung).

Fungsi Dental Bonding

Perawatan tooth bonding dapat menjadi pilihan perawatan jika Anda mengalami sejumlah kondisi berikut pada gigi:

  • Pembusukan gigi.
  • Retak atau terkelupas.
  • Mengalami perubahan warna.
  • Terdapat celah antar gigi.
  • Berukuran kecil (bonding gigi dapat membantu membuat gigi terlihat lebih panjang).

Selain itu, fungsi bonding gigi lainnya, antara lain:

  • Mengubah bentuk gigi.
  • Alternatif untuk tambalan amalgam.
  • Melindungi sebagian akar gigi.

Baca JugaIni Jenis Perawatan Gigi yang Ditanggung oleh BPJS Kesehatan

Prosedur Pelaksanaan Perawatan

Sebelum memutuskan untuk melakukan dental bonding, pastikan Anda telah berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter gigi. Adapun prosedur pelaksanaan perawatan ini adalah sebagai berikut:

  • Persiapan

Sebelum melakukan bonding gigi, Anda perlu memahami jika persiapan untuk melakukan perawatan ini tidak banyak.

Anestesi juga tidak diperlukan, kecuali jika tindakan dilakukan untuk menambal gigi yang busuk, mengubah bentuk gigi, atau gigi yang akan ditambal sangat dekat dengan saraf gusi.

Setelah persiapan selesai, dokter gigi akan memilih bahan resin komposit yang warnanya tidak jauh berbeda dengan warna gigi asli Anda.

  • Proses Bonding

Prosedur dental bonding diawali dengan pengolesan cairan pendingin sehingga permukaan gigi akan sedikit kasar. Sebagai catatan, cairan ini akan membantu bahan resin menempel dengan baik pada gigi.

Setelah itu, dokter akan memilih resin yang warnanya tidak jauh berbeda dari warna gigi asli, lalu mengaplikasikannya ke gigi yang bermasalah. Namun sebelumnya, resin tersebut telah terlebih dahulu dicetak, dibentuk, dan dihaluskan menjadi bentuk yang diinginkan.

Setelah resin ditempelkan, bahan kemudian akan dikeraskan menggunakan cahaya biru atau laser.

Jika sudah mengeras, dokter gigi akan memangkas atau membentuknya sesuai dengan bentuk gigi asli Anda. Prosedur kurang lebih memakan waktu sekitar 30 sampai 60 menit per gigi.

Perhatikan Ini Setelah Melakukan Perawatan

Tidak ada efek samping berbahaya di balik perawatan dental bonding. Namun demikian, ada sejumlah dampak yang harus diperhatikan:

  • Mudah lepas: Pahami jika resin komposit (bahan tambal) yang diaplikasikan kepada gigi tidak lebih kuat daripada gigi asli. Oleh karena itu, bahannya bisa terkelupas atau terpisah dari gigi.
  • Tambal pecah: Bahan tambal dapat pecah jika Anda menggunakannya untuk menggigit pensil atau pensil, menggigit kuku, atau menggigit makanan keras. Selain itu, makan es juga bisa meningkatkan risiko tambalan pecah.
  • Noda menempel: Resin komposit yang digunakan sebagai bahan bonding gigi tidak tahan noda. Perubahan warna dapat terjadi pada tambalan ini.

Baca JugaKenali Perawatan Estetik Gigi yang Bikin Senyuman Manis dan Menarik

Mengetahui fakta tersebut, perhatikan cara untuk merawat tambalan gigi agar awet dan tidak mudah rusak. Beberapa tips yang bisa Anda terapkan, antara lain:

  • Rutin menyikat gigi sebanyak dua kali dalam sehari. Jangan lupa untuk melakukan flossing.
  • Hindari mengonsumsi makanan keras dan makanan manis seperti permen.
  • Hindari kebiasaan menggigiti kuku.
  • Kurangi konsumsi teh, kopi, dan kebiasaan merokok dalam dua hari setelah prosedur dilaksanakan. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya kotoran yang menempel pada bahan resin.
  • Rutin memeriksakan kondisi gigi ke dokter setiap 6 bulan sekali.

Itu dia penjelasan seputar bonding gigi. Perawatan tambal gigi ini termasuk ke dalam perawatan yang lebih terjangkau daripada prosedur lain yang serupa, seperti crown gigi atau veneer.

Namun, kelemahan dari tindakan bonding gigi ini antara lain: bahan yang digunakan tidak tahan kotor dan tidak akan bertahan selama perawatan lainnya. Bahan yang digunakan juga berisiko menyebabkan gigi terkelupas dan patah.

Oleh karena itu, bicarakan kepada dokter gigi terkait perawatan yang memang cocok untuk kondisi gigi Anda. Semoga bermanfaat!

 

  1. Anonim. 2019. Teeth Bonding 101: Everything You Need to Know about the Procedure. https://brushinonbelmont.com/teeth-bonding-101-everything-you-need-to-know-about-the-procedure/. (Diakses pada 9 Agustus 2022).
  2. Anonim. 2020. Teeth Bonding. https://www.webmd.com/oral-health/guide/dental-bonding#. (Diakses pada 9 Agustus 2022).
  3. Higuera, Valencia. 2019. Teeth Bonding: What You Need to Know. https://www.healthline.com/health/dental-and-oral-health/teeth-bonding. (Diakses pada 9 Agustus 2022).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi